Kanker paru-paru adalah salah satu penyebab kematian utama di dunia. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 1,8 juta kematian akibat kanker paru dari seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, kanker paru pada pria terjadi pada 19,4 per 100.000 penduduk.
Pada kondisi kanker, sel paru yang normal berubah sifat menjadi abnormal dan mengalami pertumbuhan secara progresif yang tidak terkendali.
Kanker jenis ini dapat memburuk dengan cepat dan menyebar ke organ lain (metastasis).
Layaknya topik kesehatan yang lain, kanker paru-paru juga dikelilingi oleh berbagai mitos.
Berikut adalah beberapa mitos tentang kanker paru-paru beserta fakta medisnya:
1. Hanya Perokok yang Berisiko Terkena Kanker Paru-Paru
Sekitar 80 persen kasus kanker paru-paru memang berhubungan dengan kebiasaan merokok.
Meski demikian, mereka yang tidak merokok pun juga memiliki risiko untuk terkena kanker jenis ini.
Fakta menunjukkan, kanker paru dapat terjadi pada orang yang tidak merokok. Di Amerika Serikat, sekitar 20 persen pasien kanker paru mengaku tidak pernah merokok seumur hidupnya.
Artikel Lainnya: Apakah Kanker Akibat Keturunan Bisa Dicegah?
2. Wanita Lebih Banyak Mengalami Kanker Payudara Ketimbang Kanker Paru-Paru
Kanker payudara memang lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan kanker paru-paru. Namun sebenarnya, lebih banyak wanita yang meninggal akibat kanker paru setiap tahunnya dibandingkan kanker payudara.
Di tahun 2005, terdapat 69 ribu wanita yang meninggal akibat kanker paru; dan 41 ribu wanita yang meninggal akibat kanker payudara.
3. Kanker Paru Tidak Dapat Dicegah
Ini adalah hal yang keliru. Anda dapat mencegah kanker paru-paru atau menurunkan risikonya dengan menghindari faktor-faktor yang berhubungan.
Beberapa faktor risiko kanker paru adalah merokok, paparan radon atau asbes, dan paparan polusi udara.
Dengan menghindari berbagai faktor risiko tersebut, kemungkinan terkena kanker paru dapat diminimalkan.
Artikel Lainnya: Gejala Kanker Paru Sesuai Stadium
4. Percuma Berhenti Merokok Jika Sudah Mengalami Kanker Paru
Hal ini pun tidak tepat. Berhenti merokok, bila Anda adalah seorang perokok, tetap bermanfaat signifikan untuk mengatasi kanker paru.
Dengan berhenti merokok, sirkulasi darah akan membaik dan paru-paru dapat bekerja lebih baik.
Tingkat kesembuhan dan respons terhadap pengobatan akan lebih baik pula pada mereka yang berhenti merokok dibandingkan dengan orang-orang yang tetap merokok.
5. Kanker Paru Hanya Menyerang Orang Lanjut Usia
Hal ini merupakan mitos kanker yang cukup umum. Sayangnya, pernyataan tersebut kurang tepat.
Faktanya, salah satu bentuk atau tipe kanker paru yaitu bronchioloalveolar cancer (BAC) lebih sering terjadi pada usia muda.
6. Pengobatan Kanker Paru Tidak Ada Gunanya pada Usia Tua
Respons terhadap pengobatan kanker paru tidak hanya ditentukan oleh faktor usia, tetapi juga lainnya.
Oleh karena itu, pengobatan kanker paru tetap perlu dilakukan dan memiliki manfaat meski usia sudah tua.
Artikel Lainnya: Sering Sakit Perut, Benarkah Gejala Kanker Usus?
7. Operasi Akan Membuat Kanker Paru Menyebar
Banyak orang menganggap, kanker paru-paru yang terekspos ke udara dapat menyebar. Oleh karena itu, operasi kerap dihindari dan dianggap berbahaya.
Padahal, hal itu sama sekali tidak benar. Operasi tidak akan menyebabkan kanker paru menyebar, dan pada stadium awal justru dapat memberikan kesempatan untuk menyembuhkan penyakit.
8. Tidak Ada Pengobatan untuk Kanker Paru
Pengobatan dan kesembuhan kanker paru erat kaitannya dengan stadium yang dialami.
Jika ditemukan pada stadium awal, pengembangan sel kanker masih dapat ditekan sehingga angka harapan hidup cukup tinggi.
Sementara itu, kanker paru stadium IV (akhir), mungkin sulit disembuhkan. Pada kondisi ini, penanganan ditujukan untuk mengoptimalkan kualitas hidup pasien dan mengurangi keparahan gejala.
Artikel Lainnya: Awas, 7 Jenis Makanan Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker!
9. Suplemen Antioksidan Ampuh Melindungi dari Risiko Kanker Paru
Antioksidan memang penting untuk mencegah dan menurunkan risiko kanker paru.
Akan tetapi, pada orang yang telah memiliki faktor risiko penyakit tersebut, suplemen antioksidan tidak memberikan perlindungan terlalu signifikan.
Sebelum Anda mengonsumsi antioksidan apa pun, diskusikan dengan dokter yang menangani.
10. Olahraga Tidak Menurunkan Risiko Kanker Paru
Salah. Mereka yang rutin melakukan aktivitas fisik justru memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami kanker paru.
Olahraga dapat menjaga dan menolong paru-paru untuk berfungsi lebih baik dan membantu mencegah berbagai penyakit lainnya.
Mitos tentang kanker paru dapat membuat Anda kurang waspada dan tidak memiliki pemahaman yang benar mengenai penyakit ini.
Ketahui fakta sebenarnya dan cari tahu informasi mengenai kanker paru-paru dan masalah kesehatan lainnya pada sumber yang terpercaya.
Masih memiliki pertanyaan lain seputar kanker paru? Konsultasikan menggunakan fitur LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)