Pernahkah Anda mendengar penyakit Leukemia? Jenis kanker yang menyerang sel-sel darah ini bisa begitu berbahaya, karena keganasannya. Bahkan, dalam sekejap, kondisi penderita leukemia bisa turun begitu cepat.
Leukemia atau kanker darah merupakan kanker ganas yang menyerang sel-sel darah dan sistem pertahanan tubuh seseorang. Berdasarkan waktu terjadinya, penyakit ini bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu akut dan kronis.
Leukemia dikatakan akut bila keganasan darah terjadi secara tiba-tiba, dan umumnya terjadi perburukan dalam waktu cepat. Kanker darah juga merupakan penyakit yang dapat berlangsung menahun, tanpa gejala, dan tidak disadari oleh orang yang menderitanya.
Karena pada sejumlah kasus tidak timbulkan gejala, pemeriksaan leukemia bisa dilakukan dengan rutin menjalani medical check up.
Artikel Lainnya: Benarkah Metode Dry Cleaning Bisa Picu Kanker Darah?
Di samping itu, bisa pula dengan melakukan deteksi dini leukemia. Berikut ini ulasannya.
1. Wawancara Medis dan Pemeriksaan Fisik
Langkah awal dari diagnosa leukemia adalah melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dokter Anda akan mencari tanda-tanda fisik leukemia, seperti kulit pucat karena anemia, pembengkakan kelenjar getah bening, dan pembesaran hati dan limpa.
Di samping itu, dokter juga akan melakukan wawancara dan pemeriksaan lanjutan terkait riwayat medis Anda.
Jika semua pemeriksaan ini menunjang ke arah leukemia, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab keluhan.
2. Tes Darah
Tes darah dilakukan dengan mengambil sampel darah dari vena di lengan. Tes ini bertujuan untuk melihat jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Dengan melihat sampel darah Anda, dokter dapat menentukan apakah Anda memiliki kadar sel darah, khususnya sel darah putih, yang tidak normal. Tes darah juga dapat menunjukkan adanya sel-sel leukemia (sel blast).
Namun, pemeriksaan leukemia atau diagnosisnya tidak hanya lewat tes darah. Harus dibarengi pula dengan tes sumsum tulang. Ini karena tidak semua jenis leukemia menyebabkan sel-sel leukemia bersirkulasi dalam darah.
Artikel Lainnya: Kiat Hidup Sehat untuk pengidap Kanker Darah
3. Tes Sumsum Tulang
Dokter Anda mungkin merekomendasikan prosedur untuk mengambil sampel sumsum tulang dari tulang pinggul. Ini perlu dilakukan sebagai bentuk pemeriksaan penunjang leukemia.
Pengambilan sampel akan Anda lakukan sambil berbaring dan dengan menggunakan jarum khusus atau biopsi. Sampel kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk mencari sel leukemia.
Pengambilan sampel sumsum tulang akan dilakukan dengan anestesi lokal. Bagi beberapa pasien, akan ada sensasi tekanan atau tarikan yang membantu mencegah pendarahan pasca biopsi. Umumnya, pemeriksaan ini hanya menimbulkan nyeri singkat.
Deteksi dini dan penanganan tepat merupakan kunci terapi leukemia. Memang, pada beberapa kasus, leukemia tidak bisa disembuhkan secara total.
Namun, dengan terapi yang tepat, maka kualitas hidup seseorang dengan leukemia akan dapat ditingkatkan dengan optimal. Dengan demikian, aktivitas sehari-hari tetap dapat dijalani tanpa adanya hambatan yang bermakna.
Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut terkait penyakit kanker atau lainnya lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(PUT/AYU)