Terdapat sebuah anggapan yang menyebut bahwa pria yang rutin melakukan ejakulasi dapat menurunkan risiko kanker prostat di kemudian hari.
Anggapan tersebut muncul sehubungan dengan fungsi kelenjar prostat yang berperan penting dalam proses ejakulasi pada pria.
Dengan rutin ejakulasi, kelenjar prostat akan semakin ‘terlatih’ sehingga risiko terbentuknya sel-sel kanker pada organ tersebut dapat diminimalkan.
Pertanyaannya, apakah medis setuju bahwa rutin ejakulasi dapat menjadi salah satu cara mencegah kanker prostat? Yuk, cari tahu!
Mengenal Proses Ejakulasi pada Pria
Ejakulasi merupakan puncak dari serangkaian peristiwa pelepasan sel sperma dan plasma mani dari sistem reproduksi.
Ejakulasi terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama atau tahap emisi, sperma dipindahkan dari tempat penyimpanan (epididimis) ke sebuah tabung berongga yang mengalir melalui penis dan mengangkut sperma maupun urine (uretra).
Ketika terdapat stimulus atau rangsangan yang membangkitkan ereksi, pria akan mengeluarkan cairan pra-ejakulasi. Cairan ini umumnya tidak mengandung sperma.
Selanjutnya, tahap kedua ejakulasi terjadi ketika cairan semen yang mengandung sperma bergerak melalui uretra dan keluar dari ujung penis.
Bahan bakar untuk proses menuju ejakulasi pada pria adalah testosteron, yakni hormon yang diproduksi oleh testis. Organ yang juga disebut buah zakar itu menghasilkan jutaan sperma setiap hari.
Artikel Lainnya: 5 Makanan Sehat untuk Atasi Ejakulasi Dini
Benarkah Rutin Ejakulasi Dapat Cegah Kanker Prostat?
Sebagian besar kanker prostat adalah jenis keganasan yang disebut adenokarsinoma. Keadaan tersebut muncul dari sel yang menghasilkan cairan menyerupai lendir.
Dikutip dalam Very Well Health, sebagian orang yang menderita kanker prostat tidak menunjukkan gejala.
Namun, bila kanker sudah tumbuh cukup besar atau menyebar, penderita dapat mengalami keluhan sebagai berikut:
- Masalah buang air kecil. Urine keluar lambat atau lemah.
- Sering buang air kecil di malam hari (nokturia).
- Terdapat darah dalam urine.
- Disfungsi ereksi.
- Nyeri di pinggul, punggung, dan tulang lainnya. Kondisi ini biasanya dirasakan setelah kanker menyebar atau menjalar di dalam tubuh.
- Kelemahan pada tungkai dan kaki. Kondisi ini terjadi karena tumor telah menyebar dan menekan sumsum tulang belakang.
Lantas, apakah benar pria yang rutin ejakulasi dapat menurunkan risiko kanker prostat?
Dikutip dalam Medical News Today, sebuah studi tahun 2016 menyatakan bahwa pria yang sering ejakulasi memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terkena kanker prostat.
Penelitian tersebut mengikuti investigasi yang sebelumnya dilakukan pada tahun 2004. Pada tahun tersebut, penelitian menarik kesimpulan serupa.
Penelitian tersebut berkesimpulan, pria yang ejakulasi 21 kali atau lebih per bulan mungkin memiliki risiko kanker prostat lebih rendah dibandingkan dengan pria yang hanya ejakulasi 4 hingga 7 kali per bulan.
Sayangnya, penelitian tersebut belum dapat dijadikan acuan. Bahkan, ada beberapa penelitian lain menyampaikan pernyataan bertentangan.
Artikel Lainnya: Nyeri Saat Ejakulasi, Apa Penyebabnya?
Menanggapi hal tersebut, dr. Reza Fahlevi, Sp.A., setuju bahwa alasan ejakulasi dapat menurunkan risiko kanker prostat belum dapat dipastikan hingga saat ini.
Kendati demikian, dr. Reza tidak menampik adanya teori yang menduga bahwa sering ejakulasi dapat mencegah kanker prostat.
“Dengan rutin ejakulasi, hal tersebut juga mengeluarkan cairan prostat. Jadi, menghindari penumpukan racun di dalam kelenjar prostat,” ucap dr. Reza
“Ada penelitian yang memang mengatakan, pria yang ejakulasi 2 sampai 3 kali dalam seminggu memiliki risiko kanker prostat lebih rendah dibandingkan dengan pria yang ejakulasi hanya sekali dalam seminggu,” sambungnya.
Akan tetapi, dr. Reza menegaskan, rutin ejakulasi tidak serta-merta menurunkan risiko pria untuk mengalami kanker prostat. Pasalnya, penyakit tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor.
“Kanker prostat dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, seperti kondisi genetik, kebiasaan merokok, dan lain-lain,” ucap dr. Reza
Artikel Lainnya: Gejala Kanker Prostat yang Harus Anda Waspadai
Kembali mengutip Medical News Today, berikut adalah beberapa faktor juga dapat mempengaruhi risiko kanker prostat pada pria:
-
Usia
Seiring bertambahnya usia pria, risiko terkena kanker prostat dapat meningkat. Faktanya, sekitar 60 persen kasus kanker prostat menyerang pria berusia lebih dari 65 tahun.
-
Ras
Pria berkulit hitam lebih mungkin meninggal karena kanker prostat.
-
Riwayat Keluarga
Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat jika mereka memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tersebut.
-
Faktor Genetik
Perubahan genetik tertentu dapat meningkatkan risiko kanker prostat pada pria.
-
Paparan Bahan Kimia
Paparan bahan kimia tertentu dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Salah satu bahan kimia tersebut adalah kadmium yang terkandung di dalam rokok.
Belum ada bukti sahih yang membenarkan anggapan mengenai rutin ejakulasi dapat menurunkan risiko kanker prostat. Karena pada dasarnya, kanker prostat dan jenis keganasan lainnya dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Ingin bertanya tentang ejakulasi, manfaat mengeluarkan sperma, atau topik-topik lain seputar kesehatan? Anda bisa berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)