Kanker laring ditandai ketika sel-sel abnormal dan ganas menyerang jaringan laring. Laring adalah bagian dari sistem pernapasan dan berfungsi menghasilkan suara.
Ada beberapa kebiasaan yang meningkatkan faktor risiko dan menjadi penyebab kanker laring. Berikut penjelasannya.
1. Merokok dan Minum Alkohol
Menurut American Cancer Society merokok dan kebiasaan minum alkohol merupakan faktor risiko penyebab kanker laring.
Rokok dan alkohol diduga mengandung bahan kimia yang dapat merusak sel-sel sehat di bagian laring.
Makin sering Anda merokok, makin besar pula risiko untuk terkena kanker laring. Mengonsumsi alkohol lebih dari satu gelas per hari juga dapat meningkatkan risiko kanker laring.
2. Terpapar Virus Human Papilloma (HPV)
Human papillomavirus (HPV) menyerang kulit dan selaput yang melapisi tubuh, seperti serviks (leher rahim), anus, mulut, dan tenggorokan.
Diperkirakan, salah satu jenis virus HPV juga dapat menyebabkan kanker dan menyerang sel-sel di tenggorokan. Akan tetapi masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal tersebut.
Artikel Lainnya: Pengobatan Terbaik Untuk Kanker Kepala dan Leher
3. Faktor Keturunan dan Genetik
Orang yang memiliki orangtua atau saudara dengan riwayat kanker faring berisiko lebih tinggi mengidap kondisi serupa.
Selain itu, orang dengan anemia fanconi (kelainan darah) juga berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi kanker mulut, termasuk kanker laring.
4. Paparan Zat Kimia
Sering terpapar debu kayu, asap, cat, dan bahan kimia dapat meningkatkan risiko terkena kanker laring.
Kendati begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai paparan asbes dengan kanker jenis ini.
5. Pola Makan Tidak Sehat
Melansir dari National Health Service UK, sering mengonsumsi daging merah, makanan olahan, dan gorengan dapat meningkatkan risiko terkena kanker laring.
Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan menambahkan, “Konsumsi junk food, makanan cepat saji, terlalu banyak makan daging, dan kurang mengonsumsi makanan mengandung antioksidan (sayur dan buah) dapat memicu risiko terkena kanker laring.”
Artikel Lainnya: Awas, Menyirih Bisa Jadi Faktor Risiko Kanker Mulut
6. Gender dan Usia
Kanker laring dan hipofaring (terletak di bawah tenggorokan) sekitar lima kali lipat lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Kemungkinan, faktor risiko ini disebabkan oleh kebiasaan pria seperti merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan.
Selain itu, kanker laring dan hipofaring biasanya berkembang selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, banyak orang usia muda yang tidak menyadari bahwa dirinya telah mengidap kanker faring.
Masih dilansir dari American Cancer Society, sebagian besar pasien didiagnosis mengalami kanker faring saat berusia 65 tahun atau lebih.
Menurut dr. Iqbal, kanker laring pada stadium atau tingkat keparahan tertentu masih mungkin disembuhkan. Selain itu, tingkat kesembuhan juga tergantung gejala yang ditimbulkan dan catatan medis dari pasien yang bersangkutan.
“Bisa diatasi dengan operasi, kemoterapi, dan radioterapi yang mana nanti dokter yang memutuskan terapi yang tepat,” katanya.
Cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)
Referensi:
American Cancer Society. Diakses Desember 2021. Risk Factors for Laryngeal and Hypopharyngeal Cancers.
National Health Service UK. Diakses Desember 2021. Laryngeal Cancer Causes.