Harapan hidup pasien kanker paru sering kali menjadi pertanyaan besar, tidak hanya dari diri si pasien, tapi juga keluarganya. Kanker paru sendiri merupakan salah satu jenis keganasan yang banyak ditemui di dunia. Selain itu, kanker paru pun sering kali berakibat fatal, seperti pada kasus kanker paru yang pernah diderita Sutopo Purwo Nugroho.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu meninggal Minggu (7/7) setelah mengidap kanker paru stadium 4B. Pada Januari 2018, dokter di Malaysia tempatnya memeriksakan kondisinya sempat mengatakan kepada Sutopo bahwa ia masih memiliki harapan hidup 1-3 tahun lagi. Sutopo penah menyampaikan hal tersebut dalam wawancaranya dengan KlikDokter pada Oktober 2018.
Harapan hidup tidak selalu sama
Harapan hidup yang sempat dinyatakan oleh dokter tersebut lazim dipertanyakan oleh pasien kanker dan keluarganya. Lalu, seberapa besar tingkatan stadium tersebut memengaruhi harapan hidup penderita kanker paru?
Jika dibandingkan dengan kanker pada organ lain, seperti pada payudara, prostat, atau kolorektal, penderita kanker paru bisa dibilang memiliki harapan hidup yang lebih rendah.
Terdapat dua jenis kanker paru, yaitu non-sel kecil (non-small cell lung cancer/NSCLC) dan sel kecil (small cell lung cancer/SCLC). Kanker paru non-sel kecil lebih umum ditemui, kurang lebih pada 85 persen kasus kanker paru.
Masing-masing jenis kanker paru tersebut kemudian dibagi lebih lanjut lagi berdasarkan stadiumnya.
Bagaimana menentukan stadium kanker?
Pembagian stadium kanker dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti ukuran kanker, serta penyebarannya ke kelenjar getah bening dan organ lain (metastasis). Hal ini sangat penting dilakukan karena dapat membantu menentukan protokol penatalaksanaan kanker, serta memperkirakan harapan hidup penderitanya.
Harapan hidup tersebut dapat memberikan gambaran bagaimana penderita kanker dengan jenis dan stadium yang sama tetap hidup selama jangka waktu tertentu. Sering kali yang dipakai adalah jangka waktu lima tahun.
Jadi, angka ini hanya merupakan gambaran umum. Tak dapat dijadikan patokan spesifik pada kasus individual. Angka harapan hidup tersebut tak dapat memastikan berapa lama Anda akan bertahan dari kanker paru.
Misalnya, jika angka harapan hidup adalah 70 persen, maka dapat diinterpretasikan bahwa rata-rata penderita kanker paru memiliki kemungkinan yang sama sebesar 70 persen dengan mereka yang tak terkena kanker paru untuk bertahan hidup selama 5 tahun ke depan.
Untuk kanker paru non-sel kecil, pembagian stadium dan harapan hidupnya adalah sebagai berikut:
-
Stadium 1
Kanker hanya ditemukan pada paru. Harapan hidupnya 68-92 persen.
-
Stadium 2
Kanker dapat ditemukan pada paru dan kelenjar getah bening sekitar. Harapan hidupnya 53-60 persen.
-
Stadium 3
Kanker dapat ditemukan pada paru dan juga kelenjar getah bening pada area dada. Harapan hidupnya 26-36 persen.
-
Stadium 4
Kanker paru menyebar pada kedua paru, atau ke organ lain pada tubuh. Harapan hidupnya 10 persen, tapi bisa menjadi di bawah 1 persen apabila kanker mengalami metastasis.
Sementara untuk kanker paru sel kecil, pembagian stadium juga dapat dilakukan. Namun, lebih sering dikategorikan menjadi lokal, regional, dan jauh. Pembagiannya adalah sebagai berikut:
- Lokal
Kanker tak menyebar keluar dari paru-paru. Harapan hidupnya 29 persen.
- Regional
Kanker sudah menyebar keluar dari paru, tapi terbatas pada struktur atau kelenjar getah bening sekitar. Harapan hidupnya 15 persen.
- Jauh
Kanker sudah menyebar ke bagian lain pada tubuh, misalnya pada paru sebelahnya, otak, tulang, atau hati. Harapan hidupnya 3 persen.
Jika dibandingkan, harapan hidup pada kanker paru sel kecil memang lebih kecil daripada pada non-sel kecil. Hal ini disebabkan kanker paru sel kecil yang lebih agresif dan dapat menyebar secara cepat.
Namun, pada kedua jenis kanker paru ini, harapan hidupnya akan lebih baik apabila kanker dapat ditemukan saat stadium dini (belum menyebar).
Harapan hidup pasien kanker memang menjadi dambaan penderita dan keluarga. Sayangnya, diperkirakan hanya 16 persen penderita kanker paru yang terdiagnosis pada stadium dini. Bisa jadi, ini jugalah yang menyebabkan kanker paru sering berakhir fatal sehingga harapan hidup pasien kanker paru menjadi rendah. Untuk itu perlu kesadaran untuk selalu menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mencegah memburuknya kondisi penyakit dalam diri.
Itulah penjelasan mengenai gejala kanker paru yang perlu diwaspadai. Apabila Anda mengalami salah satunya, bisa melakukan konsultasi awal lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter. Jika gejala semakin mengganggu atau parah, segera periksa ke dokter.
[MS/ RVS]