Penyakit kanker usus merupakan tipe kanker saluran cerna yang paling sering terjadi. Meski demikian, kanker usus bukanlah suatu kondisi yang ringan. Penyakit inilah yang sempat diderita mantan KSAD Jend TNI (Purn) George Toisutta, sebelum akhirnya wafat Rabu (12/6) kemarin.
Menurut dr. Atika dari KlikDokter, area yang paling sering terserang kanker berada di area usus besar yang berbatasan dengan anus. Sayangnya, hingga kini, penyebab tunggal kanker usus belum diketahui secara pasti. Kondisi ini adalah perpaduan dari banyak faktor, bahkan faktor genetik diketahui berperan besar pada terjadinya kanker usus.
Penyebab dan gejala kanker usus yang perlu diketahui
Meski begitu, pola makan juga memiliki peran yang cukup besar terhadap kanker usus. Adapun pola makan, seperti pola makan tinggi daging merah dan lemak hewani, serta kurang mengonsumsi serat (sayur, buah, dan biji-bijian) dapat meningkatkan angka kejadian kanker tersebut.
Apabila Anda sebelumnya telah mengalami radang usus, misalnya penyakit kolitis ulseratif maupun Crohn, risiko untuk mengalami kanker usus akan semakin besar. Saat kanker usus masih berada di tahapan awal, kemungkinan besar penderitanya tidak akan merasakan gejala apa pun.
Namun, ketika sudah mulai parah, gejala-gejala yang timbul bisa berupa:
Buang air besar yang disertai darahKonsistensi feses berubah (entah itu terlalu cair atau terlalu keras). Kondisi ini berlangsung lebih dari 4 mingguPerut terasa nyeri Setelah buang air besar, masih berasa tidak tuntasAnemia defisiensi besi akibat kehilangan darah tanpa disadariLemah dan lesuBerat badan menurun drastisTeraba benjolan di perut
Makanan sehat untuk mencegah kanker usus
Agar Anda tidak merasakan gejala-gejala di atas, ada beberapa makanan sehat yang bisa dikonsumsi untuk memelihara kesehatan pencernaan sekaligus mencegah terjadinya kanker usus. Dilansir dari WebMD, jenis makanan sehat yang dimaksud, meliputi:
-
Makanan rendah lemak
Makanan berlemak, daging merah, dan daging olahan menjadi kontributor penyebab kanker usus atau kanker kolorektal. Konsumsi lemak tinggi meningkatkan jumlah zat asam empedu yang dilepaskan ke saluran pencernaan. Asam empedu membantu memecah lemak.
Ketika zat tersebut masuk ke usus besar, sebagian besar asam empedu dikonversi menjadi asam empedu sekunder yang dapat meningkatkan tumor. Karena itu, mulai sekarang, kurangi pengonsumsian makanan berlemak, daging merah, dan daging olahan (seperti sosis, burger, dan nugget).
-
Makanan tinggi antioksidan
Antioksidan bekerja dengan memperkuat pertahanan tubuh terhadap zat-zat yang berpotensi menimbulkan kanker alias radikal bebas. Radikal bebas sendiri adalah produk sampingan dari penggunaan oksigen oleh setiap sel dalam tubuh. Radikal bebas merusak sel tubuh melalui proses oksidasi, yakni proses yang terjadi pada besi berkarat.
Sayuran, buah, dan beberapa jenis teh kaya akan antioksidan. Dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat tersebut, antioksidan (beta karoten dan lutein) di dalamnya akan mengurangi risiko perkembangan kanker.
-
Makanan yang tinggi vitamin dan mineral
Asam folat juga sangat berguna untuk mengurangi risiko kanker. Sumber asam folat yang paling umum adalah buah jeruk dan sayuran berdaun hijau gelap, terutama bayam. Selain itu mengonsumsi makanan atau minuman berkalsium dan bervitamin D juga bermanfaat untuk pencernaan, bukan cuma kesehatan tulang.
Sumber kalsium yang bisa Anda konsumsi adalah susu beserta olahannya, salmon, sarden, serta sayuran berdaun hijau gelap. Adapun sumber vitamin D alami bisa didapat dari sinar matahari (sebelum jam 10 pagi dan sesudah jam 3 sore), kuning telur, hati ayam, susu, dan sarden.
-
Makanan tinggi serat
Serat telah dianggap sebagai senjata ampuh melawan kanker, khususnya kanker usus. Beberapa sumber serat alami yang baik untuk dikonsumsi adalah sereal atau roti gandum, buah plum, buah beri, kacang merah dan kacang-kacangan lainnya, aneka sayur dan buah, serta beras merah.
Mengonsumsi keempat jenis makanan sehat di atas memang bisa mencegah terjadinya kanker usus. Namun ingat, tetaplah konsumsi secukupnya, jangan berlebihan. Sebab, bila Anda terlalu banyak makan serat tanpa diimbangi dengan nutrisi yang lain, perut Anda juga bisa bergas dan kram. Selanjutnya, cukupi pula asupan cairan harian Anda. Segera periksakan diri bila ada yang terasa tidak nyaman di perut.
[HNS/ RVS]