Kebiasaan makan daging olahan sering dikaitkan dengan kelebihan berat badan alias obesitas. Namun belakangan, terdapat sebuah penelitian yang menyebutkan bahwa daging olahan ternyata juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
Disebutkan bahwa konsumsi daging olahan menyebabkan risiko kanker payudara 9 persen lebih tinggi. Temuan ini mengikuti penelitian sebelumnya dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang mengategorikan daging olahan sebagai karsinogen setelah menemukan bahwa konsumsinya dapat menyebabkan berbagai jenis kanker.
Kendati begitu, studi tersebut meninggalkan banyak pertanyaan tak terjawab sehingga butuh riset lebih mendalam. Para peneliti pun menerima bahwa studi sebelumnya tentang hubungan antara daging olahan dan kanker payudara masih memiliki hasil yang tidak konsisten.
Di sisi lain, profesor di bidang nutrisi dan kesehatan di University of Reading, Gunter Kuhnle mengatakan: meski temuan tersebut masih abu-abu, masyarakat tetap harus waspada dan disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi daging olahan.
Artikel Lainnya: Cegah Kanker dengan CERDIK dan WASPADA
Batasi atau Hindari Sekarang Juga!
Daging olahan memang belum sepenuhnya terbukti dapat menjadi penyebab kanker payudara. Namun penelitian lain menyebutkan bahwa daging olahan memegang sebuah peran besar dalam meningkatkan angka kematian.
Penelitian tersebut dilaporkan oleh European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC). Tim peneliti melakukan studi di 10 negara dengan subjek sebanyak satu setengah juta orang. Mereka mendapatkan hasil bahwa angka kematian lebih tinggi bila seseorang terbiasa mengonsumsi daging olahan.
“Risiko kematian akibat kanker lebih tinggi sebanyak 43 persen dan risiko kematian akibat penyakit jantung lebih tinggi 70 persen pada orang-orang yang mengonsumsi daging olahan lebih dari 160 gram per hari dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi 10 hingga 19,9 gram per hari,” kata dr. Dewi Ema Anindia.
Artikel Lainnya: Menyusui Bisa Cegah Kanker Payudara, Benarkah?
Atas dasar itu, Anda dianjurkan untuk menghindari kebiasaan mengonsumsi daging olahan, apalagi dalam jumlah berlebihan. Namun demikian, jika Anda tidak bisa menahan diri untuk mengonsumsi daging olahan, dr. Dewi Ema Anindia menganjurkan Anda untuk:
-
Pilih Daging Merah dengan Leanest Cuts
Jaringan lemak yang ikut menempel pada daging akan makin menambah kandungan lemak dari olahan tersebut. Karena itu, dalam mengolah daging, pastikan Anda hanya menggunakan bagian daging yang tidak memiliki jaringan lemak yang menempel (leanest cuts).
-
Hindari Menggoreng
Sekalipun menggunakan minyak yang terkenal lebih sehat, memasak daging merah dengan banyak minyak tetap akan menambah kadar lemak yang dikandungnya. Belum lagi proses menggoreng dalam suhu tinggi, yang akan mengubah asam lemak tidak jenuh menjadi asam lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan.
-
Jadikan Daging Merah Hanya Sebagai Pelengkap Sajian
Bila selama ini sebongkah daging merah adalah pemeran utama dalam lauk di piring Anda, kini saatnya untuk mengubahnya. Anda tetap dapat melibatkan daging merah, namun jadikan sebagai pelengkap rasa, bukan menu utama.
“Misalnya, Anda dapat memasukkan sedikit irisan daging merah bebas lemak ke dalam rebusan sup sayuran,” kata dr. Atika.
Sudah saatnya menghentikan atau setidaknya mengurangi konsumsi daging olahan dari sekarang untuk mencegah timbulnya kanker, khususnya kanker payudara. Sebagai gantinya, konsumsilah makanan sehat yang bersifat alami dalam porsi yang seimbang. Jangan lupa untuk mengombinasikannya dengan penerapan gaya hidup sehat, ya!
[NB/ RVS]