Vaksin HPV kerap diperbincangkan, baik dari segi manfaat, hingga siapa saja kalangan yang layak mendapatkan imunisasi tersebut. Ya, Human Papillomavirus diketahui sebagai salah satu pemicu sejumlah penyakit kanker, salah satunya kanker serviks.
Fakta menyebutkan bahwa HPV merupakan penyakit menular seksual yang paling sering terjadi. Menurut pemaparan dr. Nadia Octavia, dari KlikDokter, jenis virusnya banyak dan harus diwaspadai.
"Terdapat sekitar 40 tipe HPV dan ditularkan melalui kontak seksual. Kebanyakan infeksi HPV tidak memberikan gejala, namun merupakan penyebab utama kanker serviks," ujarnya.
Selain kanker serviks, infeksi virus HPV juga dapat menyebabkan kutil dan jenis kanker lainnya. Oleh karena itu, vaksin HPV direkomendasikan bagi siapa saja, baik wanita maupun pria.
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan agar vaksin HPV diberikan secara rutin sejak usia 12 tahun, atau sebelum memulai kontak seksual. Pemberian vaksin di usia tersebut bertujuan agar respons vaksin menjadi lebih efektif. Sebab, bila seseorang sudah berusia lanjut atau sudah terinfeksi virus HPV, vaksin menjadi kurang efektif atau bahkan tak dapat bekerja sama sekali.
Antisipasi virus HPV pada pria
Seperti telah disinggung sebelumnya, vaksin HPV dipastikan turut berlaku untuk kaum pria. Dilansir dari Liputan6, selain mengakibatkan kanker serviks pada wanita, infeksi virus HPV juga dapat menyebabkan kejadian kanker penis.
Sama seperti wanita, vaksin HPV pada pria pun ada baiknya dilakukan sedini mungkin pada kisaran umur yang sama, yakni 12 tahun. Ini karena antibodi orang muda disebut masih kuat untuk melawan virus tersebut.
Menurut ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI), Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG(K), vaksin HPV penting karena infeksi HPV memiliki penyebaran yang masif dan nyata. Hal ini bisa saja terjadi, bahkan pada aktivitas non-seksual di ranah rumah tangga.
"Suami dari pasien yang terkena kanker serviks, 20% terkena virus HPV karena ada kontak kulit dengan kulit," ujarnya, berbicara kepada Liputan6 beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, ia mencontohkan kasus dimana jika sang istri meninggal dunia akibat kanker serviks, kemudian suaminya menikah lagi. Istri kedua dapat berpotensi mengidap kanker serviks juga. Hal Inilah yang melandasi pentingnya vaksin HPV pada pria.
Untuk diketahui, infeksi HPV dapat menular melalui kontak seksual, baik oral, vaginal, atau anal. Sebagai antisipasi penyebaran, Anda dapat menggunakan alat pelindung seperti kondom setiap kali melakukan hubungan seksual.
"Jika telah terinfeksi virus HPV, vaksin ini tidak dapat mencegah terjadinya penyakit tersebut. Dosis pemberian dibagi menjadi tiga: 0, 2 dan 6 bulan," kata dr. Nadia.
Vaksin HPV dianjurkan bagi mereka yang akan menikah, pernah, ataupun akan melakukan kontak seksual secara aktif. Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran infeksi HPV, pastikan Anda dan pasangan bukanlah orang yang sering berganti-ganti partner seksual. Jadi, sudahkah Anda mendapatkan vaksin HPV? Jika belum, segerakan, ya!
[NB/ RVS]