Kanker

Inilah Perbedaan Kanker Karsinoma dan Sarkoma

Zahra Aminati, 20 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Karsinoma dan sarkoma adalah dua jenis kanker yang berbeda. Apa saja beda sarkoma dan karsinoma tersebut? Kita simak penjelasannya di sini.

Inilah Perbedaan Kanker Karsinoma dan Sarkoma

Pernah mendengar istilah karsinoma dan sarkoma? Sama-sama berakhiran “oma”, mungkin Anda menganggap dua kondisi medis ini saling terkait atau setidaknya “bersaudara”.

Padahal tidak demikian. Meski namanya berakhiran mirip, kedua kanker ini ternyata berbeda jauh. Perbedaan pertama yang paling sering didengar adalah bahwa kanker karsinoma ini cukup umum dialami, sedangkan kanker sarkoma agak jarang. 

Nah, apa lagi perbedaan karsinoma dan sarkoma? Mari kenali lebih jauh kedua jenis kanker ini. 

1 dari 2

1. Jaringan Asal Kanker

Salah satu beda sarkoma dan karsinoma adalah jaringan asal sel kanker berkembang, serta organ atau jaringan yang terkena. 

Karsinoma adalah jenis kanker yang berkembang di sel epitel, yaitu sel yang menutupi organ dalam dan permukaan luar tubuh. Biasanya, karsinoma akan sering ditemukan di payudara, usus, dan paru-paru. 

Sementara itu, sarkoma merupakan kanker yang berkembang di sel mesenkim, atau bagian yang membentuk tulang serta jaringan lunak, seperti otot, tendon, dan pembuluh darah. 

Artikel Lainnya: Perbedaan Kanker Kulit Melanoma dan Karsinoma

“Sederhananya, sarkoma adalah kanker yang tumbuh di jaringan utama, sedangkan karsinoma kanker yang tumbuh di jaringan penutup,” tutur dr. Reza Fahlevi.

Sekitar lebih dari 85 persen kasus kanker di dunia disebabkan oleh karsinoma. Kanker ini pun masih dapat dibedakan dalam dua subtipe utama, yakni:

  • adenokarsinoma merupakan kanker yang biasanya menyerang kelenjar dan organ, dan
  • karsinoma sel skuamosa, berawal dari jaringan epitel yang menjadi pelapis kulit.

Lain halnya dengan sarkoma, kanker ini cenderung jarang ditemukan. Hanya sekitar 1 persen dari seluruh kasus kanker di dunia. Sarkoma bisa menjangkit orang dewasa. Namun, dari studi Pediatric Clinics, kasus sebanyak 14 persen sarkoma dialami oleh anak-anak. 

Selain itu, ada lebih dari 50 subtipe kanker sarkoma. Jenis kanker sarkoma yang paling umum adalah osteosarcoma (kanker tulang), leiomyosarcoma (otot polos), serta kondrosarcoma (tulang rawan). 

2. Perkembangan Kanker

Perbedaan karsinoma dan sarkoma juga bisa dilihat berdasarkan perkembangan sel kanker. Karsinoma akan lebih sering membelah seraya menembus jaringan di dekatnya. Hal ini membuat karsinoma lebih mudah dalam merusak serta mengganggu fungsi sel. 

Jika diibaratkan, perkembangan karsinoma seperti benalu yang tumbuh subur di tengah-tengah tanaman hingga mengganggu inang utamanya. Dilihat dengan mikroskop, karsinoma memiliki pertumbuhan yang memiliki pola menjari. 

Tak sama dengan karsinoma, sarkoma tidak tumbuh dengan cara menyerang sel-sel di dekatnya secara langsung. Sel sarkoma akan mendorong serta menekan jaringan saraf atau struktur pembuluh darah yang berada di dekatnya. 

Tentunya, hal ini dapat menghambat fungsi saraf dan pembuluh darah hingga akhirnya akan kehilangan fungsinya. Jika dilihat secara mikroskopis, pertumbuhan sarkoma mirip bola. 

Perkembangan sarkoma akan lebih agresif pada tahap awal perkembangan tumor, jika dibandingkan dengan karsinoma. 

Artikel Lainnya: Kanker pada Anak dan Orang Dewasa, Adakah Bedanya?

2 dari 2

3. Penyebaran Kanker (Metastasis)

Beda sarkoma dan karsinoma berikutnya dapat dilihat dari cara penyebaran kanker di dalam tubuh. 

Umumnya, sarkoma akan menyebar pada jaringan lain lewat pembuluh darah. Awal lokasi penyebaran sarkoma biasanya kanker di paru-paru.

Walaupun jarang, sarkoma juga dapat tersebar lewat sistem limfatik. Area ini merupakan tempat cairan limfa dan getah bening mengalir di dalam tubuh. 

Berbeda dengan sarkoma, karsinoma menyebarkan kanker pada jaringan-jaringan yang ada di dekatnya lewat pembuluh darah, cairan limfa, serta saluran pernapasan (pada kanker paru).

Awalnya, karsinoma akan tersebar dalam kelenjar getah bening. Setelah itu, kanker menyebar menuju ke hati, tulang, atau tanpa sadar juga dapat ke paru-paru.

4. Cara Mendiagnosis Kanker

Karsinoma merupakan kanker yang biasanya menyerang payudara, usus, atau paru-paru. Pertumbuhan sel abnormal ini biasanya bisa dideteksi lebih awal dengan skrining khusus. 

Artinya, pengobatan bisa dilakukan sebelum kanker tersebar dan berkembang ke bagian tubuh lain. 

Namun sayangnya, sampai saat ini belum ada metode skrining yang umum untuk dapat deteksi sarkoma lebih awal. Hal ini membuat sarkoma biasanya dapat didiagnosis saat sudah stadium lanjut. 

Walaupun sulit dideteksi sebelum kanker menyebar, sarkoma dapat didiagnosis melalui proses pemeriksaan yang hampir mirip dengan karsinoma.

Identifikasi sarkoma memerlukan sekuensi DNA serta RNA, berbeda dengan karsinoma yang bisa dikenali hanya dengan sekuensi DNA.

Artikel Lainnya: Perbedaan Benjolan Biasa dan Benjolan Kanker di Ketiak

5. Penyebab atau Faktor Risiko

Faktor utama penyebab karsinoma biasanya terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti jarang olahraga, obesitas, serta merokok; faktor genetik; infeksi virus; serta paparan radiasi atau zat kimia yang berbahaya. 

Tak seperti karsinoma, sarkoma akan lebih sulit untuk diidentifikasi faktor risikonya. Pasien obesitas, perokok berat, atau orang yang jarang olahraga, tidak selalu terdapat sarkoma. 

Pada sebagian jenis sarkoma, penyebabnya akan saling terkait pada proses tumbuh kembang tubuh. Misalnya, osteosarcoma akan sering dialami anak berusia 10-20 tahun yang masih dalam tahap pertumbuhan. 

Beberapa faktor lainnya, seperti adanya paparan zat kimia (arsenik atau vinil klorida) serta paparan radiasi bisa picu munculnya kanker sarkoma ini. 

Apa pun jenis kankernya, dr. Reza menambahkan, “Sarkoma dan karsinoma merupakan jenis kanker ganas. Kedua kanker ini sama-sama harus segera ditangani untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan." 

Jadi, terapkan gaya hidup sehat dan aktif setiap hari. Tak ada salahnya mendeteksi dini kanker bila menemukan benjolan atau keluhan kanker lainnya.

Unduh aplikasi Klikdokter untuk mengetahui info kesehatan lainnya. Gratis, lho!

(HNS/AYU)

Kanker