Kanker

Jangan Katakan Ini pada Penderita Kanker Paru

Krisna Octavianus Dwiputra, 12 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa perkataan yang Anda anggap baik belum tentu bagus untuk penderita kanker paru. Hati-hati dalam mengucapkan hal-hal berikut ini.

Jangan Katakan Ini pada Penderita Kanker Paru

Banyak penderita kanker paru yang butuh dukungan dari rekan-rekan, saudara, atau keluarganya. Tapi, terkadang komentar yang keluar justru membuat penderita merasa tidak nyaman. Meski maksud Anda baik saat mengucapkannya, setiap kata-kata yang keluar sebaiknya lebih dahulu disaring agar tidak menyakiti hati penderita kanker paru.

Seorang penderita kanker membutuhkan sebanyak mungkin cinta dan dukungan daripada kata-kata yang bernada sok tahu atau menggurui. Meski Anda menganggap kalimat yang dilontarkan biasa saja, bisa jadi kalimat tersebut cukup sensitif bagi para penderita kanker, hingga bisa membuatnya frustrasi.

Berikut ada beberapa kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan kepada penderita kanker paru-paru:

1. "Sudah berapa lama Anda merokok?"

Hampir semua orang yang menderita kanker paru-paru disebabkan oleh kebiasaan merokok. Menanyakan tentang hal ini akan membuatnya merasa semakin bersalah pada diri sendiri.

Stigma kanker paru-paru bisa menyebabkan beberapa orang yang menderita kanker paru-paru merasa tidak layak mendapatkan perawatan yang tepat atas kesalahan yang diperbuatnya. Sebagai gantinya katakan, "Saya turut prihatin Anda harus menghadapi penyakit ini."

Jika anda perokok aktif ataupun pasif? Coba cek kadar ketergantungan nikotin di health tools KlikDoktter.

2. "Hubungi saya jika Anda perlu apa pun"

Awalnya, Anda pasti mengira kata-kata ini tidak bermasalah. Padahal, ketika Anda meminta seseorang dengan kanker paru untuk menelepon Anda, artinya Anda sedang mencoba perhatian tapi malas untuk memberikan perhatian sesungguhnya.

Sebenarnya, Anda tidak harus menawarkan bantuan. Lakukan saja bila Anda ingin memberikannya. Tanyakan apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi beban teman Anda. Perlu Anda ketahui, penderita kanker sering merasa tidak enak, apalagi harus sampai menghubungi Anda saat ia membutuhkan bantuan.

Sebaliknya, katakanlah, "Bisakah saya datang Rabu depan dan mencuci jendela rumah Anda?" atau "Bolehkah saya mengantar Anda untuk perawatan selanjutnya?" atau bisa juga, "Bolehkah Selasa depan saya membawakan makan malam?"

3. "Teman saya menderita kanker paru dan dia meninggal"

Saat menjenguk penderita kanker, biasanya Anda akan mencoba menceritakan diagnosis serupa, misalnya tentang teman yang memiliki penyakit yang sama. Namun alih-alih menciptakan koneksi, yang Anda ceritakan justru membuat penderita kanker paru-paru merasa sedih.

Berbagi cerita tentang orang-orang yang meninggal atau cerita horor tentang pengobatan tidak baik bagi psikis penderita kanker paru-paru. Sebaliknya, ceritakan beberapa keberhasilan penderita kanker yang mampu bertahan hidup lama. Dengan demikian, teman Anda yang menderita kanker akan kembali bersemangat untuk memperjuangkan hidup.

Terkadang, berbagi cerita dapat membantu. Tapi pikirkan baik-baik sebelum melakukannya.

1 dari 2

4. "Saya tahu perasaan Anda"

Benarkah Anda bisa merasakan hal yang sama seperti apa yang dialami penderita kanker paru-paru? Bisa dibilang hal ini tidak tepat untuk disampaikan, apalagi jika Anda bukan penderita kanker.

Kalimat ini mungkin Anda katakan untuk mendukung dan membuat penderita merasa tidak sendirian. Tetapi dalam kenyataannya, kalimat ini dapat membuat teman Anda merasa lebih kesepian dan terisolasi. Sebaliknya, katakan, "Tetap semangat! Nanti kita main bareng lagi ya kalau Anda sudah sembuh."

5. "Anda harus selalu positif"

Menjaga sikap positif saat memiliki penyakit kanker bukanlah hal yang buruk. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa memiliki sikap positif dapat membantu sistem kekebalan tubuh dan mengurangi hormon stres dalam tubuh Anda.

Tetapi seperti halnya ada waktu untuk menjadi positif, ada kalanya penderita kanker merasa sedang dalam titik terendah. Pada waktunya, kondisi ini dapat menyebabkan mereka untuk menutup dan menahan perasaan mereka dalam-dalam.

Sebaliknya, katakan, "Bila Anda merasa sedih, bahu saya siap dijadikan sandaran.”

6. "Semuanya akan baik-baik saja"

Pada kenyataannya, kondisi penderita akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Mengatakan hal ini bisa membuat penderita akhirnya merasa tidak memerlukan perawatan lagi, dan hal ini bisa membuat kondisinya semakin parah.

Sebaliknya, katakan, "Saya akan menemani Anda." Setelah itu, bersiaplah untuk mendengarkan ketakutannya.

7. " Semua terjadi karena ada suatu alasan"

Kata-kata ini sebenarnya baik dan bisa menyemangati penderita kanker paru-paru untuk menjadi contoh bagi orang lain. Tapi penderita kanker bisa menjadi sedih. Mungkin mereka akan berpikir seharusnya ia bisa menjadi teladan bagi orang lain atau beraktivitas seperti orang-orang pada umumnya.

8. " Pasti ini bukan yang Anda harapakan"

Tentu saja tidak ada orang yang berharap untuk menjadi penderita kanker. Anda tidak perlu menegaskannya lagi.

2 dari 2

Hal lain yang perlu Anda lakukan

Selain menahan berbagai kalimat di atas, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui dapat membuat penderita kanker merasa tidak nyaman. Berikut ini adalah di antaranya.

1. Jangan hanya diam saat menjenguk

Salah satu ketakutan terbesar orang-orang dengan kanker adalah sendirian, menghadapi perawatan sendirian, menghadapi rasa sakit sendirian, mati sendirian, atau berjuang sendirian.

Jadi, lebih baik mengatakan sesuatu daripada tidak mengatakan sama sekali. Orang yang mengidap kanker biasanya memaafkan ucapan yang kadang kurang bijaksana. Namun demikian, mereka akan merasa lebih tidak nyaman bila Anda datang dan hanya duduk diam.

2. Hindari menyarankan banyak hal

Meski Anda pernah membaca informasi atau memiliki teman lain yang mengalami penyakit sama, jangan sekali-kali Anda menyarankan ini kepada penderita kanker paru-paru:

  • Makan diet makrobiotik
  • Dapatkan pendapat kedua tentang kanker paru-paru
  • Mengonsumsi bahan makanan organik
  • Mulailah membuat jus
  • Mencoba obat herbal terbaru
  • Pergi ke ahli onkologi terbaik.

3. Temani dan ajak mengobrol

Sebaiknya, hindari perbincangan yang berkaitan dengan penyakitnya. Ajak ia mengobrol tentang hal-hal yang ia sukai, atau tentang informasi terkini. Biarkan penderita aktif berbicara. Hindari memberi saran atau kritik. Pilihlah topik yang menyenangkan dan tidak terlalu berat. Baginya, keberadaan Anda di sampingnya adalah hal yang ia butuhkan, dibanding hanya menanyakan kondisi lewat pesan singkat.

Menyemangati rekan yang didiagnosis menderita kanker paru memang tidak masalah. Tapi terkadang, kata-kata Anda sampaikan bisa menyinggung atau membuatnya merasa sedih. Usahakan hindari berbagai kalimat di atas saat menjenguk teman yang terkena kanker paru. Satu hal yang pasti tetap berikan semangat.

Jika anda ingin berkonsultasi kesehatan dengan dokter atau mengetahui informasi kesehatan lainnya bisa chat dokter melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

[NP/ RVS]

Penderita Kanker
Stres
Kebiasaan Merokok
Paru-paru
Kanker
kanker paru