Jerawat merupakan masalah kulit yang kerap dialami saat masa pubertas atau remaja. Di masa belia tersebut, munculnya jerawat merupakan hal yang wajar. Namun, jika jerawat muncul setelah berusia lanjut, sebaiknya Anda harus waspada.
Dilansir dari WebMD, beberapa ahli kesehatan memprediksi munculnya jerawat di usia dewasa hingga lanjut sebagai tanda dari penyakit kanker.
Kanker Bisa Menyebabkan Jerawat
Dokter Arina Heidyana menjelaskan, “Ada beberapa penelitian yang menghubungkan antara jerawat dan kanker. Biasanya, kondisi jerawat akan dihubungkan dengan adanya peningkatan hormon yang dipengaruhi oleh kanker itu sendiri.”
Artikel Lainnya: Digital Rectal Examination, Metode untuk Mendeteksi Kanker Prostat
Lantas, jenis kanker apa saja yang bisa menyebabkan jerawat? Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Kanker Ovarium
Kanker ovarium jenis tumor stroma ovarium dapat membuat pengidapnya mengalami masalah jerawat.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kanker ovarium bisa meningkatkan kadar testosteron di dalam tubuh dan menyebabkan hiperandrogenisme.
Dampak dari meningkatnya kadar testosteron ini dapat memicu jerawat dan pertumbuhan rambut berlebih.
2. Kanker Payudara
“Pada pasien kanker payudara sering ditemukan adanya peningkatan hormon estrogen dan testosteron. Kedua hormon ini bisa meningkatkan risiko timbulnya jerawat,” jelas dr. Arina.
“Hanya saja, tidak semua penderita kanker payudara pasti mengalami jerawat saat menjalani pengobatan kanker. Ini tergantung kondisi masing-masing tubuh pasien kanker payudara. Tidak bisa dipukul rata,” tambah dr. Arina Heidyana.
3. Kanker Kulit
Dilansir dari Allure, penelitian dari jurnal Cancer pernah mengamati kondisi kesehatan ribuan wanita selama 20 tahun. Laporan penelitian tersebut mengatakan wanita yang saat remaja memiliki masalah jerawat, 44 persen lebih berisiko untuk mengidap kanker kulit melanoma saat dewasa.
Bahkan, mereka yang berjerawat juga 17 persen lebih rentan untuk mengidap kanker payudara. Menurut peneliti, kondisi jerawat dan kanker dapat disebabkan oleh peningkatan hormon androgen.
Selain itu, orang yang pernah menjalani radioterapi untuk pengobatan kanker, fototerapi (terapi cahaya) untuk mengobati jerawat, atau menggunakan tanning bed lebih berisiko mengalami jerawat.
4. Kanker Prostat
Sebuah penelitian mencari tahu hubungan antara jerawat dan kanker prostat. Menurut studi, ada hubungan antara kanker prostat dan bakteri Propionibacterium acnes.
P. Acnes merupakan bakteri yang berperan menimbulkan jerawat, serta infeksi di tulang, persendian, mulut, mata, dan otak.
Studi tersebut juga menduga bahwa bakteri Propionibacterium acnes menjadi penyebab peradangan prostat. Sebab, para peneliti menemukan banyak bakteri P. Acnes di dalam kelenjar prostat yang bersifat kanker.
Meski begitu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan antara jerawat dan kanker prostat.
Artikel Lainnya: Kapan Pria Perlu Skrining Kanker Prostat?
Cara Mengatasi Jerawat pada Pasien Kanker
Menurut dr. Arina Heidyana, penanganan jerawat yang diberikan kepada setiap orang berbeda, termasuk pada pasien kanker. Pasien kanker bisa berkonsultasi kepada dokter untuk menjalani perawatan jerawat yang tepat.
Hanya saja, ada beberapa langkah umum yang bisa dilakukan untuk menekan pertumbuhan atau mengatasi masalah jerawat, seperti:
- Rajin mencuci muka dengan sabun sesuai kondisi kulit wajah.
- Menggunakan pelembap di pagi dan malam setiap hari.
- Minum air putih yang cukup agar kulit tetap terhidrasi dari dalam.
- Pakai skincare khusus untuk kulit berjerawat.
- Hindari memegang wajah, terutama di bagian yang berjerawat.
- Jangan memencet jerawat.
Itu dia keempat kanker yang berhubungan atau bisa menyebabkan jerawat. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)