Kabar tentang penyakit kanker payudara juga bisa menyerang anak mungkin membuat Anda khawatir. Pasalnya, Anda belum tahu perlindungan apa yang mesti diberikan dan gejala apa yang ditimbulkan jika kanker terjadi pada sang buah hati.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang kanker payudara pada anak, ada baiknya Anda memahami tentang kanker itu sendiri terlebih dulu.
Pada dasarnya, kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor alias multifaktoral. Ada faktor yang dapat dikendalikan, ada pula yang tidak.
Faktor risiko kanker yang dapat dikendalikan, meliputi kondisi lingkungan seperti paparan bahan kimia, radiasi dan sinar matahari. Gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, banyak mengonsumsi makanan berpengawet, dan minum alkohol berlebihan juga tergolong sebagai faktor risiko kanker yang dapat dikendalikan.
Bagaimana dengan faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan? Jawabannya adalah kondisi genetik.
Setiap manusia memiliki gen yang diturunkan oleh orang tua. Kanker itu sendiri disebabkan oleh beberapa mutasi gen. Dengan demikian, anak yang lahir dari orang tua pengidap kanker berisiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa.
Ada pun beberapa jenis kanker yang diturunkan dari orang tua pada anaknya, yaitu:
Artikel Lainnya: 5 Kebiasaan yang Bisa Hindarkan Anda dari Kanker Payudara
Kanker Payudara pada Anak
Kanker payudara umumnya menyerang wanita usia 15–39 tahun. Seringnya, yang terjadi pada anak bukanlah langsung berupa penyakit “kanker payudara”, melainkan tumor payudara atau yang disebut fibroadenoma.
Fibroadenoma adalah benjolan seperti kelereng pada payudara. Meski sering ditemukan pada wanita berusia 20–30 tahun, kondisi ini sebenarnya dapat muncul pada wanita usia berapa saja, termasuk pada anak.
Fibroadenoma dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
-
Fibroadenoma simpel
Benjolan berukuran 1–3 cm. Ketika diperiksa di bawah mikroskop, tipe sel fibroadenoma simpel tampak sama.
-
Fibroadenoma kompleks
Beberapa sel dari fibroadenoma kompleks akan menunjukkan bentuk berbeda. Jika anak Anda memiliki tumor jenis ini, risiko untuk terkena kanker payudara di kemudian hari akan lebih tinggi.
-
Fibroadenoma raksasa (giant)
Ukuran fibroadenoma terkadang bisa melebihi 5 centimeter, sehingga disebut sebagai giant fibroadenoma. Sering kali, tumor ini ditemukan pada gadis remaja sehingga memiliki nama lain juvenile fibroadenoma.
Untuk mengetahui apakah anak Anda memiliki fibroadenoma atau bibit-bibit kanker, si Kecil perlu menjalani beberapa pemeriksaan. Bentuk pemeriksaan yang bisa dilakukan seperti mammogram, ultrasonografi, atau biopsi.
Apabila tidak menimbulkan gejala dan tidak berpotensi menimbulkan kanker payudara, tumor tidak perlu diangkat.
Artikel Lainnya: Amankah Konsumsi Kedelai Bagi Penderita Kanker Payudara?
Di sisi lain, apabila tumor yang terdiagnosis berpotensi menyebabkan kanker payudara, perawatan lebih lanjut mesti dilakukan. Itu karena sel kanker dapat menyebar pada jaringan sekitarnya, bermetastasis, dan bahkan menyebabkan kematian.
Adapun gejala tumor yang berpotensi menjadi kanker payudara, yaitu:
- Adanya kerutan seperti tekstur kulit jeruk di kulit payudara
- Ukuran benjolan berubah dan mengubah bentuk payudara
- Terjadi pembengkakan pada payudara, puting, maupun area gelap di sekitar puting susu (areola)
- Puting masuk ke dalam
Apabila Anda mengetahui bahwa si Kecil mengalami ciri dan gejala di atas, jangan tunda untuk segera memeriksakannya ke dokter. Dengan demikian pengobatan selanjutnya bisa dilakukan, sehingga kanker tidak terlanjur menyebar dan merusak masa depan buah hati Anda.
Selalu waspada akan kemungkinan terjadinya kanker payudara pada anak. Penyakit ini memang bisa menyerang usia dini, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat kanker dalam keluarga.
Pantau terus setiap perubahan yang terjadi di tubuh anak. Jika ditemukan perubahan yang tidak semestinya, jangan menahan diri untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter. Deteksi dini kanker payudara dapat membantu proses penyembuhan lebih baik.
(NB/ RH)