Sebagian masyarakat masih mengira bahwa kanker adalah penyakit yang sangat mudah menular. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga memiliki pemahaman seperti itu? Jika memang demikian, apakah Anda percaya bahwa kanker serviks bisa ditularkan lewat air yang ada di kolam renang?
Ada anggapan yang menyebut bahwa kanker serviks ― penyakit yang menjadi pembunuh utama kaum wanita ― dianggap bisa ditularkan melalui interaksi di kolam renang. Lantas, bagaimana fakta medis yang sebenarnya?
Kanker Serviks dan Kolam Renang
Sebelumnya, Anda perlu tahu bahwa kanker adalah penyakit tidak menular. Sebagaimana dikatakan oleh dr. Resthie Rachmanta Putri dari KlikDokter, kanker bukanlah jenis penyakit menular sehingga masyarakat tak perlu terlalu khawatir berlebihan.
Bagaimana dengan sesuatu yang menjadi penyebab kanker? Bukankah virus HPV yang menjadi penyebab kanker serviks adalah sesuatu yang menular? Memang benar. Akan tetapi, menurut dr. Adeline Jaclyn dari KlikDokter, virus HPV tidak akan bertahan lama di area kolam renang. Ini karena air kolam renang biasanya mengandung kadar disinfektan kaporit yang tinggi.
Artikel Lainnya: Pengobatan Kanker Serviks
Kaporit itu sendiri merupakan salah satu alternatif metode disinfeksi atau pemurnian air yang cukup aman digunakan, khususnya dalam keadaan darurat. Sehingga, bakteri ataupun virus akan langsung mati bila berada di dalam air kolam renang.
Di sisi lain, produk buangan hasil disinfeksi dengan kaporit dalam jumlah tertentu dapat bersifat karsinogenik alias memicu kanker. Terkait hal ini, dr. Adeline mengatakan bahwa faktor risiko kanker serviks bukanlah air kolam renang atau sekadar berenang bersama dengan penderita kanker serviks, melainkan hubungan seksual.
Menambahi penjelasan tersebut, dr. Atika dari KlikDokter berkata bahwa hubungan seks yang dimaksud adalah yang tidak memperhatikan unsur kesehatan atau sering berganti-ganti pasangan sesksual.
“Meski begitu, infeksi kuman penyebab HPV yang berubah menjadi kanker sesungguhnya hanya sebagian kecil. Karena pada dasarnya, infeksi dapat dilawan oleh sistem kekebalan tubuh masing-masing,” jelas dr. Atika.
Jadi, jika kuman penyebab HPV berhasil mengembangkan diri menjadi sel kanker, berarti ada beberapa faktor yang mendukung terjadinya hal tersebut. Beberapa di antaranya adalah:
- Tipe dan durasi infeksi virus
- Daya tahan tubuh yang rendah akibat kekurangan gizi
- Adanya infeksi HIV atau penyakit kronis lainnya
- Faktor lingkungan, seperti kebiasaan merokok atau kekurangan vitamin
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, faktor genetik, melakukan hubungan seks sejak usia muda, serta melahirkan banyak anak saat usia masih muda juga turut meninggikan risiko terjadinya kanker serviks. Dan, sebelum berkembang menjadi kanker, akan terbentuk kelainan awal yang disebut dengan pra-kanker.
Artikel Lainnya: Bisakah Hamil Karena Ada yang Ejakulasi di Kolam Renang?
“Ketika pra-kanker ini dapat ditemukan saat skrining pap smear, maka penanganan bisa secepatnya dilakukan. Gambaran pra-kanker yang ditangani dengan baik dapat dicegah perkembangannya agar tidak menjadi kanker serviks,” tutur dr. Atika.
Mencegah kanker serviks
Ketimbang hanya termakan dugaan yang tak jelas dan tidak melakukan tindakan konkret, sebaiknya lakukan beberapa tidakan ini supaya Anda benar-benar terhindar dari kanker serviks:
- Dapatkan vaksinasi untuk mencegah virus HPV. Sebab, vaksinasi adalah cara yang sangat ampuh untuk mengurangi kejadian kanker serviks. Pemberian vaksin HPV dapat dilakukan pada wanita muda sebelum adanya kontak seksual.
- Lakukan skrining pap smear. Dengan rutin skrining, gambaran pra-kanker dapat ditemukan lebih awal dan dicegah perkembangannya menjadi kanker. Menurut dr. Atika, skrining yang tidak dilakukan secara teratur bisa menghambat proses deteksi dini kanker.
- Hindari bergonta-ganti pasangan seksual. Semakin sering Anda berganti pasangan seksual, semakin tinggi pula risiko Anda untuk tertular virus HPV penyebab kanker serviks. Selain itu, Anda juga tidak disarankan untuk memilih pasangan yang sebelumnya sering bergonta-ganti pasangan seksual. Jangan berpikir bahwa kondom dapat menyelamatkan Anda 100%. Karena menurut dr. Atika, kondom tetap bisa membuat Anda tertular virus HPV.
Sekali lagi, kanker serviks tidak bisa ditularkan melalui kolam renang, sekalipun terdapat penderita kanker di kolam tersebut. Ini karena kolam renang memiliki kandungan kaporit yang mampu membunuh virus HPV penyebab kanker serviks.
Kendati demikian, Anda dianjurkan untuk tetap bersikap waspada dan hanya berenang di kolam yang terjaga kebersihannya. Terakhir dan tak kalah penting, ketimbang mengkhawatirkan masalah penularan kanker serviks di kolam renang.
Sebaiknya lindungi diri Anda dari penyakit mematikan tersebut dengan mendapatkan vaksinasi HPV dan melakukan pemeriksaan pap smear secara berkala di rumah sakit terdekat.
(NB/ RVS)