Kanker tiroid merupakan jenis kanker yang banyak diderita wanita usia 40-50 tahun, dan pria berusia 60-70 tahun.
Jenis kanker tiroid bermacam-macam, yaitu papiler, folikular, meduler, dan anaplastik. Menurut Cancer Council, Australia, kanker tiroid papiler paling umum terjadi. Sedangkan, jenis anaplastik paling jarang terjadi.
Kanker tiroid dapat menyebabkan benjolan. Namun, tidak semua benjolan di kelenjar tiroid adalah kanker. Menurut University of Utah, AS, hanya 5-10 persen benjolan yang merupakan kanker.
Terdapat banyak faktor risiko kanker tiroid, misalnya pembesaran tiroid, mutasi gen, hingga paparan radiasi. Namun, mengapa kejadian kanker tiroid lebih sering ditemukan pada wanita?
Artikel lainnya: Hati-hati, Penyakit Ini Mengintai Kelenjar Tiroid
Wanita Lebih Rentan Terkena Kanker Tiroid
Pada dasarnya kanker tiroid dapat diderita wanita maupun pria. Namun, dr. Kirtly Parker Jones dari University of Utah mengungkapkan kanker tiroid akan lebih rentan diderita wanita dibanding pria.
National Health Service, Inggris, pun mengungkapkan wanita 2-3 kali lebih rentan terkena kanker tiroid ketimbang pria. Umumnya wanita juga kerap memiliki fungsi kelenjar tiroid yang kurang aktif ataupun sangat aktif.
Pada kondisi tiroid kurang aktif, penderita bisa merasa kepanasan atau cemas. Sementara, tiroid terlalu aktif dapat menyebabkan berkurangnya berat badan. Keduanya sama-sama bisa membuat tiroid agak membesar.
Artikel lainnya: 3 Zat Ini Bantu Menjaga Kesehatan Kelenjar Tiroid
Penyebab mengapa banyak wanita lebih sering mengalami permasalahan tiroid sebenarnya belum diketahui. Akan tetapi, autoimun diyakini menjadi penyebabnya. Penyakit autoimun juga lebih sering terjadi pada wanita.
Melansir Very Well Health, wanita lebih rentan terkena autoimun dikarenakan jumlah kromosom X yang lebih besar dibanding pria. Faktor lainnya seperti perubahan hormonal, kehamilan, dan menopause juga memengaruhi.
Menurut dr. Theresia Rina Yunita, kepekaan wanita pada perubahan fisik dan memeriksakannya ke dokter membuat kejadian kanker tiroid lebih sering tercatat dan terdeteksi.
“Hal ini mungkin terkait dengan kecenderungan wanita yang lebih peka terhadap perubahan pada dirinya, sehingga menemui dokter lebih awal. Faktor hormonal juga memengaruhi,” jelasnya.
Artikel lainnya: Leher Membesar? Ini Perbedaan Bengkak pada Kelenjar Getah Bening dan Tiroid
Diagnosis dan Pemeriksaan Kanker Tiroid
Gejala kanker tiroid umumnya tidak muncul di tahap awal. Ketika kondisi kanker sudah berada di stadium lanjut, tanda-tandanya antara lain benjolan di leher membesar, suara serak, nyeri tenggorokan, sulit bernapas, dan sebagainya.
Saat benjolan tiroid dirasa membesar ataupun merasakan gejala kanker tiroid lainnya, periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapat diagnosis yang akurat.
Menurut Cleveland Clinic, AS, pemeriksaan kanker tiroid dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti:
- Tes darah
- Biopsi
- Radioiodine scan: Prosedur ini mendeteksi apakah kondisi Anda termasuk kanker tiroid atau bukan, serta mengetahui apakah kanker menyebar. Cara ini menggunakan pil mengandung radioactive iodine dalam kadar aman.
- Pencitraan, meliputi MRI, CT scan, dan positron emission tomography (PET) scan.
Bila memiliki benjolan pada leher dan merasakan beberapa gejala kanker tiroid, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Hal ini penting untuk memastikan apakah benjolan benar karena kanker tiroid atau bukan.
Untuk bertanya lebih lanjut kepada dokter, Anda bisa menggunakan Konsultasi Seputar Kanker di Klikdokter.
(FR/JKT)