Kanker prostat menjadi salah satu penyebab kematian pada pria. Meski demikian, bukan berarti Anda tidak bisa mencegah penyakit ini sejak dini.
Selain menerapkan pola hidup sehat, skrining kanker prostat penting dilakukan. Kapan waktu terbaik atau kondisi yang direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan prostat?
Pentingnya Skrining Kanker Prostat
Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di dalam kelenjar prostat. Umumnya, kanker ini akan ditandai dengan masalah buang air kecil seperti urine berdarah.
Sebagian besar penderita kanker prostat berusia lebih dari 65 tahun ke atas. Namun, bukan berarti pria di bawah 65 tahun tidak berisiko mengalami kanker prostat.
Skrining kanker adalah tes yang dapat dilakukan dokter untuk membantu menemukan kanker sebelum gejala muncul, atau sebelum kanker berkembang lebih lanjut.
Dokter melakukan pemeriksaan prostat untuk menyaring kelainan yang mungkin mengindikasikan masalah, seperti kanker.
Artikel lainnya: Menyingkap Fakta di Balik Mitos Prostat yang Menyesatkan
Kapan Perlu Pemeriksaan Kanker Prostat?
Melansir Healthline, pria berusia 55-69 tahun sudah bisa mulai melakukan skrining kanker prostat. Mengingat kanker ini lebih rentan dialami pria yang lebih tua, rentang usia tersebut dianjurkan untuk periksa prostat.
Jika Anda ingin melakukan pemeriksaan prostat, hal pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Biasanya, dalam wawancara medis, dokter akan memberikan solusi apakah Anda bisa atau tidak melakukan skrining kanker prostat.
Menurut dr. Devia Irine Putri, salah satu metode yang akan ditawarkan adalah tes PSA (Prostat Spesifik Antigen).
“Apabila ada gejala antara lain gangguan berkemih, nyeri saat buang air kecil, gangguan ereksi, keluar darah dari urine atau sperma, dan muncul rasa tidak puas tiap kali buang air kecil, maka pemeriksaan PSA mungkin bisa dianjurkan dokter,” jelasnya.
“Nantinya, jika hasil dari tes PSA dicurigai ada kanker, maka Anda dianjurkan melakukan biopsi untuk hasil yang lebih pasti,” lanjut dr. Devia.
Artikel lainnya: Tanda dan Gejala Gangguan Prostat yang Jarang Disadari
Kanker prostat memang bisa terjadi pada siapa saja dan pada rentang usia berapa pun. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin meningkatkan risikonya pada seorang pria, misalnya riwayat keluarga.
Jika orangtua pernah mengalami kanker prostat, maka skrining awal sebaiknya dilakukan.
Obesitas juga menjadi pemicu lainnya yang perlu diwaspadai. Studi yang dipublikasikan Harvard Health menyebutkan, kelebihan berat badan bisa meningkatkan risiko kanker prostat sebesar 8 persen. Pada pria obesitas, risikonya naik sampai 20 persen.
Selain itu, pola hidup buruk seperti merokok, minum alkohol, dan tidak makan makanan bergizi berisiko menimbulkan kanker prostat.
Karenanya, jika Anda punya faktor risiko tadi dan memiliki gejala kanker prostat, jangan tunda pemeriksaan prostat. Semakin cepat deteksi kanker, semakin cepat juga pengobatan yang akan dilakukan.
Bila ingin tanya lebih lanjut seputar kanker prostat, konsultasi menggunakan Live Chat dengan dokter.
(FR/JKT)