Risiko kanker payudara dapat meningkat akibat kebiasaan mengonsumsi alkohol. Ini merupakan jenis keganasan yang dapat dialami wanita maupun pria. Meski begitu, kanker yang berkembang di jaringan payudara ini umumnya menjangkiti kaum hawa.
Berdasarkan WebMD, konsumsi berlebih minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebesar 20 persen. Hal ini jika dibandingkan dengan individu yang tidak minum alkohol.
Setidaknya, terdapat beberapa mekanisme alkohol sebagai faktor risiko kanker payudara. Berikut penjelasannya:
1. Meningkatkan Kadar Estrogen
Disampaikan dr. Adeline Jaclyn, bahaya alkohol yang pertama adalah memicu peningkatan kadar hormon estrogen.
“Hormon estrogen berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan payudara,” jelas dr. Adeline.
Meski begitu, peningkatan kadar estrogen justru mencetuskan kanker payudara, terutama pada wanita. Pasalnya, sel payudara wanita sangat aktif dan reseptif terhadap hormon tersebut.
Ketika lonjakan kadar estrogen terjadi, sel-sel payudara lantas tumbuh dan membelah. Semakin banyak sel membelah, semakin besar risiko terjadinya kanker.
Artikel Lainnya: Benarkah Makan Kedelai Sebabkan Kanker Payudara?
2. Merusak Sel Payudara
Dokter Adeline menambahkan bahwa alkohol dapat merusak sel payudara serta meningkatkan stres oksidatif. Kondisi ini memicu keganasan pada payudara.
Pasalnya, komponen kimia di dalam alkohol dapat mengiritasi dan merusak sel payudara. Akibatnya, sel-sel payudara membelah secara tidak terkendali dan mencetuskan kanker.
Di saat bersamaan, zat kimia alkohol meningkatkan stres oksidatif, yaitu kondisi ketika kadar radikal bebas melebihi antioksidan di dalam tubuh. Radikal bebas merusak sel-sel sehat di payudara, sehingga menimbulkan peradangan kronis.
Bak lingkaran setan, ketika peradangan terjadi, tubuh menghasilkan lebih banyak radikal bebas. Akibatnya, stres oksidatif kian memburuk, kerusakan sel dan jaringan payudara pun tidak terelakkan. Hal inilah yang menimbulkan kanker.
3. Memicu Obesitas
Alkohol menambah kadar kalori di dalam tubuh. Penambahan kalori mencetuskan lemak berlebih yang pada gilirannya menyebabkan obesitas.
Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat obesitas alias kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko 13 jenis keganasan, termasuk kanker payudara.
Artikel Lainnya: Perbedaan Kanker Payudara pada Perempuan dan Laki-Laki
CDC mengungkapkan, kanker payudara akibat obesitas terjadi karena kondisi berat badan berlebih menyebabkan tubuh mengalami peradangan.
Obesitas juga menghambat sirkulasi darah dan meningkatkan kadar insulin di dalam darah. Kondisi ini memicu pertumbuhan sel kanker di jaringan payudara.
4. Membatasi Asupan Nutrisi
Dokter Adeline mengatakan dampak buruk alkohol dapat pula membatasi kemampuan tubuh menyerap nutrisi tertentu, salah satunya yaitu asam folat.
Berdasarkan studi yang dimuat Journal of Inborn Errors of Metabolism and Screening, kekurangan folat dapat memicu kerusakan rantai DNA, mengganggu perbaikan DNA, menyebabkan penyimpangan metilasi DNA, dan meningkatkan mutasi gen.
Sederet kondisi tersebut memicu kanker. Riset menunjukkan bahwa kanker payudara, kolorektal, dan serviks merupakan jenis keganasan yang umum menjangkiti wanita dengan defisiensi folat.
Itu dia sederet bahaya alkohol dalam meningkatkan risiko kanker payudara. Untuk mencegah risiko keganasan, hindari segala jenis minuman keras, serta terapkan gaya hidup dan pola makan sehat, ya.
Jika ingin tanya lebih lanjut seputar kanker, konsultasi kepada dokter via Live Chat.
(PUT/JKT)
Referensi:
Web MD. Diakses 2022. How Smoking and Drinking Affect Breast Cancer.
Healthline. Diakses 2022. A Comprehensive Guide to Breast Cancer.
CDC. Diakses 2022. Obesity and Cancer.
Journal of Inborn Errors of Metabolism and Screening. Diakses 2022. Folate and Cancer: Is There Any Association?
Ditinjau oleh dr. Adeline Jaclyn