Kanker tulang tidak pandang bulu, bisa menyerang siapa saja. Kanker tulang atau osteosarkoma adalah tumor tulang ganas yang berasal dari sel pembentuk tulang. Terkait penyakit ini, masih bolehkah penderita kanker tulang melakukan olahraga?
Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes dari KlikDokter, penyakit kanker tulang bisa muncul di seluruh bagian tulang. Hanya saja, kanker tulang lebih sering ditemukan di area tulang panjang bagian lengan dan kaki Anda.
Penyebab dan gejala kanker tulang
Penyebab kanker tulang sampai saat ini masih belum diketahui dengan pasti. Beberapa ahli atau sumber menyebutkan keganasan penyakit ini terjadi akibat kerusakan DNA pada sel tanpa diketahui penyebabnya. Kerusakan tersebut yang kemudian menyebabkan perubahan bentuk dan fungsi sel menjadi abnormal.
Di sisi lain, beberapa orang memang memiliki faktor risiko tinggi terkena masalah kanker ini. Seperti orang yang memiliki keturunan masalah kanker retina atau retinoblastoma, maka peluang anggota keluarga lain memiliki kemungkinan menderita penyakit yang sama.
Selain itu, penyakit Paget dan terapi radiasi dalam pengobatan kanker juga bisa menyebabkan kanker tulang. Penyakit Paget merupakan kelainan tulang akibat proses regenerasi tulang yang terganggu, sehingga tulang menjadi rapuh dan mengalami kelainan bentuk.
Gejala kanker tulang yang paling utama adalah nyeri di bagian tulang tertentu. Pada awalnya, nyeri terasa ringan dan tidak sering. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, rasa nyeri akan semakin bertambah hebat dan menetap. Selain itu dapat pula timbul keluhan sebagai berikut:
- Bengkak pada tulang yang mengalami kanker tulang keras atau osteosarkoma
- Munculnya gangguan sendi
- Tumor berkembang secara cepat
- Patah tulang
- Badan lemas dan penurunan berat badan yang terjadi secara drastis
Jika mengalami berbagai gejala tersebut, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Karena bagaimanapun juga, deteksi dini dapat menghambat perkembangan kanker tulang.
Bolehkah penderita kanker tulang berolahraga?
Terkait beberapa gejala di atas, penderita kanker tulang memang rentan mengalami patah tulang atau gangguan lainnya jika melakukan aktivitas olahraga. Karena biasanya aktivitas olahraga membutuhkan kordinasi tulang, otot, dan beberapa organ.
Tulang yang kuat akan menunjang aktivitas olahraga Anda semakin baik. Namun jika tulang bermasalah, olahraga yang dilakukan tentunya menjadi tidak maksimal. Itulah sebabnya menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, aktivitas olahraga bagi penderita kanker harus mendapat persetujuan dari dokter yang memeriksanya.
"Masih boleh (berolahraga) tapi harus disesuaikan dengan kondisi tulangnya. Jadi untuk mempertahankan kepadatan tulang, selain nutrisi, obat, aktivitas atau olahraga sebenatrya juga bisa membantu. Tetapi, apakah dia bisa olahraga berat seperti bersepeda atau hanya menggerakkan kaki, itu benar-benar tergantung saran dari dokter,” jelas wanita yang akrab dipanggil dr. Ega tersebut.
Hati-hati, bila tulang cukup keropos, mungkin hanya gerakan stretching atau peregangan saja yang diperbolehkan oleh dokter, bukan gerakan jenis high-impact yang membutuhkan ketahanan tulang yang lebih kuat.
"Di sisi lain, jika kankernya masih tahap awal dan kekuatan tulangnya masih dalam kondisi bagus, risiko patah tulangnya lebih rendah, jadi penderita kanker tulang masih bisa berenang. Tapi, biasanya olahraga high impact seperti lari atau aerobik memang tidak disarankan," sambung dokter yang akrab disapa dr. Ega itu.
Menurut dr. Ega, penderita kanker tulang tahap awal biasanya masih bisa melakukan variasi olahraga yang lebih banyak dibandingkan orang yang kankernya sudah tahap akhir.
Jika kanker tulang sudah mencapai tahap akhir atau stadium 4, biasanya olahraga yang bisa dilakukan hanya stretching. Kegunaannya adalah supaya otot-otot dalam tubuh tidak kaku.
Jadi, jika ingin berolahraga, penderita kanker tulang harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawatnya. Sebab, boleh atau tidak dan menentukan jenis olahraga yang bisa dilakukan juga harus berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Jika Anda ragu, sebaiknya ikuti saran dari dr. Ega, yaitu olahraga dengan peregangan-peregangan kecil yang juga bermanfaat bagi tubuh Anda.
[NP/ RVS]