Kanker

Kenali Mitos dan Fakta Seputar Kanker Kulit

Krisna Octavianus Dwiputra, 01 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebagai salah satu penyakit mematikan, masih banyak mitos kanker kulit yang beredar di masyarakat. Yuk, cari tahu fakta dan mitos kanker kulit ini.

Kenali Mitos dan Fakta Seputar Kanker Kulit

Kanker kulit adalah salah satu jenis kanker yang paling umum ditemui. Ada dua jenis utama kanker kulit, yakni melanoma dan nonmelanoma. Melanoma adalah pertumbuhan abnormal melanosit, yaitu sel penghasil pigmen kulit.

Kanker jenis ini biasanya terjadi di daerah tubuh yang sering terpapar sinar matahari. Melanoma merupakan kanker ke-19 yang paling sering terjadi pada pria dan wanita. Ada hampir 300.000 kasus baru tercatat pada 2018.

Sementara itu, kanker kulit nonmelanoma biasanya ditandai dengan benjolan pada kulit. Kanker jenis ini adalah berada di peringkat ke-5 yang paling sering terjadi pada pria dan wanita. Tentu ini bukan jumlah yang sedikit.

Masih tingginya angka tersebut bisa jadi akibat minimnya pengetahuan masyarakat soal kanker kulit. Terlebih lagi, masih banyak mitos kanker kulit yang beredar di masyarakat. Akibatnya, banyak penderita terlambat terdeteksi dan mendapat penanganan.

1 dari 2

Mitos dan Fakta Kanker Kulit 

Supaya tak terjebak lagi dalam pemahaman yang salah, berikut fakta dan mitos kanker kulit yang wajib Anda ketahui.

1. Mitos: Kanker Kulit Hanya Menyerang Orang Berkulit Putih 

Secara alami, orang berkulit gelap memiliki risiko kanker kulit yang lebih rendah daripada yang berkulit putih. Namun, bukan berarti orang berkulit gelap kebal terhadap kanker kulit.

“Kanker kulit bisa menyerang siapa saja, termasuk orang yang berkulit gelap,” ujar dr. Devia Irine Putri. 

Itu sebabnya, pria dan wanita berkulit lebih gelap tetap perlu melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Kasus kanker kulit pada orang berkulit gelap kerap kali tidak terdeteksi hingga stadium lanjut.

Artikel lainnya: Kulit Putih Lebih Mudah Rusak, Mitos atau Fakta?

2. Mitos: Kanker Kulit Tidak Berbahaya

Kata siapa kanker kulit tidak berbahaya? Faktanya, dilansir dari skincancer.org, lebih dari 15.000 orang meninggal karena kanker kulit nonmelanoma di AS setiap tahun. Sementara, lebih dari 5.400 orang di seluruh dunia meninggal karena kanker kulit nonmelanoma setiap bulan.

Diperkirakan, 7.180 orang akan meninggal karena melanoma pada 2021. Dari jumlah tersebut, 4.600 adalah laki-laki dan 2.580 adalah perempuan. Keganasan kanker kulit tersebut juga diamini dr. Devia Irine.

"Seperti kanker lainnya, kanker kulit, seperti melanoma menjadi salah satu jenis kanker yang berbahaya. Melanoma sifatnya agresif dan mudah menyebar ke organ lain," ungkapnya.

Jadi, jangan lagi percaya mitos kanker kulit yang satu ini, ya!

3. Mitos: Memiliki Tanda Lahir atau Tahi Lalat adalah Hal yang Wajar

Faktanya, banyak kanker kulit diawali dengan munculnya tahi lalat atau tanda lahir yang tidak disadari. Itu sebabnya, memperhatikan tahi lalat adalah deteksi awal yang penting.

"Coba Perhatikan bentuknya, apakah simetris atau tidak, permukaannya menonjol atau datar, mudah berdarah atau tidak, ukuran bertambah atau tidak, ada perubahan warna atau tidak,” saran dr. Devia.

“Sebaiknya segera ke dokter kulit terdekat jika memang menemukan ada sesuatu yang janggal," tuturnya.

Artikel lainnya: Ayo Deteksi Dini Kanker Kulit Sebelum Terlambat

4. Mitos: Penggunaan Tabir Surya Cukup Mencegah Kanker Kulit

Banyak orang merasa bebas terpapar sinar matahari lantaran sudah menggunakan tabir surya sebelum beraktivitas. Padahal, menggunakan tabir surya saja tidak cukup.

"Selain penggunaan tabir surya sebagai step pertama, Anda juga perlu menggunakan pakaian yang membantu melindungi tubuh dari paparan UV," kata dr. Devia Irine.

Hal tersebut contohnya pakaian atau celana lengan panjang dan topi. Lalu juga hindari beraktivitas pada jam-jam yang paparan sinar UV-nya tinggi seperti jam 10.00-16.00.

Jangan lupa, berapa pun SPF yang Anda gunakan, aplikasikan kembali tabir surya 2 jam setelah pemakaian pertama.

5. Mitos: Lebih Banyak Aktivitas di Ruangan Kecil Risiko Terkena Kanker Kulit

Ini adalah mitos kanker kulit lainnya yang menyesatkan. Menurut ahli kulit, paparan sinar matahari yang singkat sepanjang tahun justru dapat menambah kerusakan signifikan pada orang berkulit cerah.

Saat-saat singkat ini termasuk ketika mengemudi dengan sunroof terbuka atau berjalan-jalan di luar ruangan saat matahari sedang terik, yakni antara pukul 10 pagi sampai 4 sore.

6. Mitos: Remaja Tidak Perlu Khawatir dengan Ancaman Kanker Kulit 

Faktanya, semua orang berisiko kanker kulit. Keganasan ini memang paling umum dialami usia muda, yakni usia 25 hingga 29 tahun. Namun, kanker ini juga juga meningkat lebih cepat pada wanita di usia 15-29 tahun, dibandingkan pria dalam kelompok usia yang sama. 

Anda harus memeriksa kulit Anda setiap bulan dan waspada terhadap perubahan jumlah, ukuran, bentuk atau warna bintik di kulit, serta luka yang tak kunjung sembuh. Berikan perhatian khusus pada tahi lalat, terutama bila tahi lalat berubah, berdarah, atau gatal.

Artikel lainnya: Tanda-tanda Tahi Lalat Berbahaya

7. Mitos: Orang yang Berjemur dan Kulitnya Mudah Menjadi Cokelat Tak akan Terkena Kanker

Faktanya, tidak ada berjemur yang sehat. Setiap perubahan warna kulit alami Anda merupakan tanda kerusakan kulit. Bukti menunjukkan bahwa berjemur sangat meningkatkan risiko kanker kulit.

Peningkatan pigmen kulit yang disebut melanin—penyebab kulit menjadi cokelat—merupakan tanda kerusakan. Begitu kulit terpapar radiasi UV, produksi melanin meningkatkan untuk melindungi kulit dari kerusakan lebih lanjut.

Peningkatan melanin dapat menyebabkan warna kulit Anda menjadi gelap selama 48 jam berikutnya. Setiap kali warna kulit Anda berubah setelah terpapar sinar matahari, risiko Anda terkena penyakit terkait matahari juga meningkat. 

Sinar matahari, yang disebut sinar ultraviolet A dan ultraviolet B, merusak kulit Anda. Hal ini menyebabkan timbulnya kerutan dini, kanker kulit dan masalah kulit lainnya.

2 dari 2

Tips Mencegah Kanker Kulit 

Karena ancaman kanker kulit itu nyata dan kadang tidak disadari, berikut tips mencegah kanker kulit yang bisa dilakukan menurut dr. Devia Irine:

  • Menghindari terpapar sinar matahari di siang hari.
  • Menggunakan tabir surya dan mengaplikasikannya lagi setiap 2-3 jam sekali. Pakai sunblock meski cuaca mendung sekalipun.
  • Menggunakan baju lengan panjang, topi, dan kacamata untuk memaksimalkan perlindungan saat berada di luar ruangan, terutama di siang hari.
  • Lakukan pemeriksaan kulit secara berkala ke dokter spesialis kulit.

Kini Anda sudah tahu fakta dan mitos kanker kulit. Daripada percaya pada kabar-kabar yang tidak jelas, lebih baik praktikkan tips mencegah kanker kulit di atas.

Intip berita terbaru seputar kesehatan, nutrisi, dan gaya hidup dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

Hari Kanker Sedunia
Mitos dan Fakta
Kanker