Kanker usus lagi-lagi merenggut nyawa. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral (Purn) George Toisutta meninggal dunia hari ini, Rabu (12/6) akibat kanker usus. Purnawirawan TNI AD ini meninggal pada usia 66 tahun setelah sebelumnya berjuang melawan kanker dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.
Menurut data GLOBOCAN tahun 2018 kanker ini menempati posisi kedua sebagai jenis kanker yang paling sering menyebabkan kematian di dunia, baik pada pria maupun wanita.
Dalam proses pencernaan makanan, setelah makanan masuk ke lambung, makanan akan melewati usus. Selanjutnya ditampung di dalam rektum sebelum akhirnya menjadi feses.
Usus sendiri terdiri dari usus halus (duodenum, jejunum, ileum) dan usus besar (kolon). Sedangkan kanker usus yang dimaksud di atas yaitu kanker kolorektal atau kanker pada kolon (usus besar) dan rektum.
Lantas apa saja yang menjadi penyebab kanker usus yang menjadi salah satu kanker paling mematikan di dunia ini?
1. Jenis makanan
Makanan dengan tinggi lemak seperti daging merah dan jeroan meningkatkan risiko terjadinya kanker usus. Selain itu daging olahan seperti sosis, burger, dan kornet juga sebagai makanan dengan tinggi lemak ditambah bahan-bahan olahannya.
Cara memasak suatu makanan juga bisa meningkatkan kejadian kanker usus, contohnya seperti digoreng suhu tinggi dengan minyak, atau dibakar hingga ada bagian yang gosong. Bagian gosong berwarna hitam tersebut merupakan karsinogenik pemicu terjadinya kanker.
Kurang makanan berserat seperti sayur dan buah akan membuat feses menjadi keras dan dapat melukai dinding usus besar ketika akan dibuang. Hal tersebut memicu terjadinya polip yang nantinya dapat berkembang menjadi kanker usus.
2. Berat badan berlebih atau obesitas
Kondisi berat badan berlebih dan obesitas mengakibatkan resistansi insulin pada tubuh. Padahal, insulin yang terlalu banyak merupakan cancer-growth factor atau pencetus pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Selain itu, jika tubuh mengalami obesitas, maka akan terjadi proses inflamasi atau peradangan di seluruh tubuh yang nantinya akan menghasilkan radikal bebas yang tentunya akan memicu terjadinya kanker.
3. Kurang olahraga
Olahraga bermanfaat untuk menurunkan cancer-growth factor. Olahraga yang dilakukan teratur juga mampu membakar lemak sehingga mencegah berat badan berlebih dan diabetes, dan mengurangi radikal bebas dalam tubuh yang nantinya berpotensi memicu kanker.
4. Merokok dan alkohol
Zat dalam rokok dan alkohol diketahui meningkatkan munculnya radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat memicu kanker.
5. Riwayat penyakit
Riwayat penyakit seperti polip kolorektal, radang usus, dan diabetes meningkatkan risiko terjadinya kanker usus. Sebaiknya Anda mencari infomasi dari orang tua Anda mengenai riwayat penyakit dalam keluarga seperti kanker, agar dapat dideteksi sejak dini.
Pada dasarnya, sama halnya dengan jenis kanker lain, faktor yang memengaruhi terjadinya kanker usus adalah faktor genetik dan faktor gaya hidup. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan sendiri-sendiri karena berpengaruh satu sama lain. Deteksi gejala tersebut sejak dini dengan memeriksakan diri ke dokter agar bisa segera dilakukan tindakan pencegahan.
[RVS]