Sebagai orang Indonesia, Anda tentu sudah tidak asing dengan ubi. Jenis umbi-umbian ini sering dijadikan sebagai pengganti nasi, karena konon lebih menyehatkan.
Saking sehatnya ubi, tak sedikit yang beranggapan bahwa umbi-umbian tersebut dapat membantu mencegah kanker.
Benarkah begitu? Apakah medis sependapat dengan anggapan tentang manfaat ubi untuk kanker? Yuk, cari tahu faktanya!
Artikel Lainnya: Manfaat Ubi Jalar untuk Diabetes, Mampu Turunkan Gula Darah?
Manfaat Ubi Mencegah Kanker, Benarkah Adanya?
Menurut American Institute for Cancer Research, penelitian laboratorium menyatakan bahwa ubi mengandung karotenoid yang dapat berfungsi sebagai antioksidan.
Senyawa tersebut turut mengendalikan pertumbuhan sel, sehingga pada gilirannya dapat menurunkan risiko pembentukan kanker.
Dalam penelitian pada manusia, mengonsumsi makanan yang mengandung karotenoid dihubungkan dengan risiko lebih rendah terhadap beberapa jenis kanker.
Tak hanya sebatas itu, ubi—khususnya ubi jalar ungu—mengandung antosianin, yang telah dibuktikan dalam penelitian berskala terbatas dapat mencegah tumbuhnya sel-sel abnormal penyebab kanker di dalam tubuh.
Beberapa kanker yang diduga dapat dicegah dengan mengonsumsi ubi jalar ungu, misalnya kanker payudara, kanker lambung, dan kanker usus besar.
Nah, jika Anda tertarik dengan manfaat ubi untuk kanker, berikut ini beberapa tips dalam mengonsumsinya agar bisa merasakan manfaatnya:
- Panggang tiga ubi, lalu konsumsi satu. Sisanya disimpan dalam wadah yang tertutup
- Tambahkan ubi yang sudah dihaluskan atau diparut ke dalam satu mangkuk sup yang Anda konsumsi
- Masukan ubi yang sudah dipotong dadu ke dalam semangkuk salad, atau makanan lainnya
Artikel Lainnya: Manfaat Daun Ubi untuk Ibu Hamil
Tak Cukup Hanya dengan Mengandalkan Ubi untuk Mencegah Kanker
Menurut dr. Devia Irine Putri, ubi secara umum memang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang punya peranan penting untuk kesehatan tubuh manusia.
“Kalau ubi dikatakan bisa mencegah kanker, hal itu mungkin saja mengingat kandungan yang ada di dalamnya,” kata dr. Devia.
“Akan tetapi, Anda tetap tidak bisa hanya mengandalkan ubi saja untuk mencegah penyakit ganas tersebut, Anda juga perlu menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat lain agar risiko penyakit kanker dapat dihindari,” tegasnya.
Dengan kata lain, ubi memang memiliki potensi untuk mencegah penyakit kanker. Namun, hanya mengonsumsi ubi saja tidak cukup untuk menangkal risiko penyakit mematikan tersebut.
Apabila Anda ingin menurunkan risiko kanker, konsumsi ubi secara rutin mesti dikombinasikan dengan penerapan gaya hidup dan pola makan sehat.
Sebisa mungkin, hindari juga untuk mengonsumsi junk food, makanan olahan atau yang mengandung banyak bahan pengawet. Jangan lupa pula untuk menjauhkan diri dari rokok maupun alkohol.
Anda pun sebaiknya melakukan pemeriksaan secara berkala ke dokter guna memantau kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Kini Anda sudah tahu fakta di balik anggapan mengenai khasiat ubi untuk kanker, bukan? Jika punya pertanyaan lain yang berhubungan dengan kondisi kesehatan, tak perlu sungkan untuk melakukan konsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
(NB/JKT)