Melalui sebuah unggahan video, mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan berita bahwa sang istri yakni Ibu Ani Yudhoyono telah terdiagnosis penyakit kanker darah. Ibu Negara RI ke-6 tersebut kini tengah menjalani perawatan di Singapura yang telah dimulai sejak tanggal 2 Februari 2019.
Kanker darah, seperti yang dialami oleh Ibu Ani Yudhoyono, merupakan sebuah penyakit yang menyerang sistem pembentuk sel-sel darah, termasuk sumsum tulang dan kelenjar getah bening. Kondisi ini termasuk dalam penyakit serius dan gejala fisiknya pun biasanya cukup berat.
Selain itu, penderita kanker darah juga rentan mengalami masalah emosi. Stres psikis, gangguan mood, emosi yang fluktuatif, dan depresi adalah sejumlah masalah kejiwaan yang dapat dialami oleh pasien kanker. Oleh karena itu, mereka membutuhkan dukungan penuh dari keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Berbagai penelitian membuktikan bahwa penderita kanker yang mendapatkan dukungan emosional akan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi penyakitnya, lebih semangat menjalani pengobatan, menunjukkan penampilan yang positif, dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Dukungan Anda, sekecil apapun, dapat berdampak besar bagi seseorang yang mengalami kanker.
Kendati demikian, harus diakui memang tidak mudah berinteraksi dengan pasien kanker darah. Sebagian dari Anda mungkin merasa kikuk saat bertemu dengan saudara atau teman yang mengalami kanker. Anda ingin membantu, tetapi tidak tahu apa yang harus Anda katakan atau lakukan. Beberapa hal ini dapat Anda lakukan untuk membangkitkan semangat penderita kanker di sekitar Anda:
1. Persiapkan diri. Sebelum bertemu, bekali diri dengan informasi mengenai kanker darah. Cari tahu seberapa serius penyakit ini. Hal ini akan membantu Anda lebih siap menghadapi kondisi fisik penderita kanker serta menolong Anda untuk sedikit memahami perasaannya.
2. Hubungi penderita kanker dan kirimkan pesan semangat. Pastikan penderita kanker darah mengetahui bahwa ia merupakan sosok yang berarti dan penting melalui pesan singkat dan sederhana. Anda dapat mengirimkan gambar atau tulisan lucu, bertanya bagaimana kabarnya hari itu, dan sebagainya.
3. Lakukan kunjungan. Karena kondisi fisik serta pengobatan yang dijalaninya, biasanya pasien kanker akan membatasi diri pergi ke tempat umum. Hal ini membuatnya semakin terisolir.
Kunjungan Anda akan sangat berarti bagi mereka. Sebelum membesuk, ada baiknya Anda memastikan apakah ia bersedia dikunjungi, jam berapa sebaiknya membesuk, dan sebagainya.
4. Peka saat berbicara. Berkomunikasi dengan penderita kanker merupakan tantangan tersendiri. Namun, Anda dapat melakukannya dengan tulus dan tetap terbuka.
Anda dapat mengatakan kalimat seperti, “Apa yang kamu rasakan hari ini?”, “Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan, tetapi saya peduli padamu”, “Kamu dapat bicara apapun, saya akan siap mendengar”.
Hindari pernyataan “Saya mengerti perasaanmu”, “Jangan khawatir atau takut”. Anda juga tidak harus membicarakan seputar kanker darah dan pengobatannya sepanjang waktu. Pekalah terhadap suasana pembicaraan dan mood penderita kanker.
5. Libatkan penderita kanker darah dalam percakapan. Penderita kanker darah sering merasa kesepian dan terasing. Karena itu, saat Anda sedang bercengkerama, pastikan ia selalu terlibat. Anda bisa memiliki topik yang ringan atau topik yang menjadi kegemarannya, untuk dibicarakan.
6. Tawarkan bantuan praktis. Selain dukungan emosional, dukungan berupa bantuan praktis pun diperlukan oleh penderita kanker. Tanyakan padanya adakah hal spesifik yang bisa ia bantu. Misalnya, mengantarnya ke rumah sakit untuk periksa laboratorium, membelikan bahan makanan, membuatkan makan siang, dan sebagainya. Anda juga harus siap bila penderita kanker tersebut menolah tawaran Anda. Jangan sakit hati tetapi hargai keputusan tersebut.
7. Ajak pasien bergabung dalam komunitas. Bila Anda mengetahui ada komunitas dengan penyakit serupa, Anda bisa mengajak penderita kanker darah tersebut untuk bergabung dalam komunitas. Melihat dan menyadari ada orang lain yang mengalami kondisi serupa akan membuat penderita kanker tidak merasa sendiri dan lebih semangat menjalani hidupnya.
Menghadapi kanker darah – seperti yang tengah dialami oleh Ibu Ani Yudhoyono – bukanlah hal yang mudah, baik bagi penderita maupun keluarganya. Namun, bukan berarti Anda tidak dapat melakukan apapun untuk dapat menolong mereka. Hal-hal sederhana di atas bila dilakukan dengan niat tulus dapat berdampak besar bagi penderita kanker dan membangkitkan kembali semangat hidupnya.
[RVS]