Meski tak semua orang suka rasanya, ada banyak sekali manfaat brokoli untuk kesehatan tubuh. Hal ini tak lain karena kandungannya yang kaya nutrisi. Semangkuk brokoli tumis atau kukus, misalnya, terdapat 3,8 gram karbohidrat dan 0,72 gram lemak.
Sebagian besar kandungan lemak yang terdapat di dalam sayuran hijau ini merupakan lemak tak jenuh rantai ganda yang baik untuk jantung dan pembuluh darah. Terlebih lagi, meski terdapat lemak, brokoli tak mengandung kolesterol.
Sayuran dengan nama Latin Brassica oleracea ini juga mengandung 2,5 gram serat dan 1,1 gram protein per 100 gram brokoli yang sudah dimasak.
Di sisi lain, Brokoli juga mengandung berbagai protein. Di antaranya, vitamin A dalam bentuk beta karoten, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, asam folat, vitamin C, vitamin E, dan juga vitamin K.
Di antara semua jenis vitamin tersebut, yang paling banyak kandungannya dalam brokoli adalah vitamin K, vitamin C, dan vitamin A. Meski tak dalam jumlah besar, brokoli juga memiliki kandungan mineral berupa mangan, kalsium, magnesium, kalium, fosfor, tembaga, selenium, seng, dan besi.
Banyaknya zat gizi tersebut membuat brokoli sangat baik dikonsumsi rutin untuk mencegah datangnya beragam jenis penyakit. Nah, konsumsi sayuran ini bisa digunakan sebagai cara mencegah kanker prostat? Berikut penjelasannya.
Artikel lainnya: Pria yang Tidak Subur Dikaitkan dengan Risiko Kanker Prostat
Mencegah Kanker Prostat dengan Brokoli
Sebelum menjawab hal tersebut, Anda harus tahu bahwa di dalam brokoli terdapat senyawa fitokimia bernama sulforaphane dalam kadar yang tinggi. Dalam percobaan laboratorium, senyawa sulforaphane tersebut terbukti memiliki efek antikanker.
Sulforaphane dapat menghambat pertumbuhan sel kanker. Selain itu, jika ada sel kanker yang sudah telanjur berkembang, sulforaphane akan merangsang sel kanker tersebut untuk mematikan dirinya sendiri.
Seperti Anda tahu, penyebab kanker prostat adalah terjadinya mutasi genetik pada sel di dalam kelenjar prostat. Mutasi tersebut menyebabkan sel berkembang secara abnormal dan membentuk sel kanker. Sulforaphane dapat berperan untuk menghambat proses ini.
Senyawa ini ditemukan 20-100 kali lebih tinggi pada brokoli muda, dibandingkan ketika sayuran ini sudah tumbuh besar.
Artikel lainnya: Mencegah Kanker Prostat dengan Makan Jamur, Efektifkah?
Untuk membuktikan khasiat brokoli, berbagai studi dilakukan pada pria berusia 50 tahun ke atas. Salah satu studi yang dipublikasikan oleh PubMed menunjukkan bahwa meningkatkan konsumsi brokoli dari satu porsi per minggu menjadi lebih dari tiga porsi per minggu akan menurunkan risiko terjadinya kanker prostat hingga sebesar 41%.
Sebenarnya tak hanya brokoli, senyawa sulforaphane juga terkandung dalam sayuran cruciferous lainnya, seperti pakcoy, kembang kol, kol merah, kale, dan juga lobak.
Meski brokoli dan sayuran cruciferous lainnya memiliki efek mencegah kanker, cara memasak menentukan seberapa besar manfaat brokoli. Cara memasak yang tidak tepat diyakini akan dapat menghilangkan senyawa sulforaphane sehingga brokoli tidak memberi manfaat optimal.
Demi mengoptimalkan manfaat brokoli untuk mencegah kanker prostat, sayuran hijau ini sebaiknya dimasak dengan cara dikukus selama lima menit. Hindari mengukus brokoli terlalu lama supaya nutrisinya tetap terjaga.
Selain dengan metode kukus, menumis brokoli dalam waktu singkat juga bisa Anda lakukan. Sementara itu, merebus brokoli tidaklah dianjurkan karena akan membuat sulforaphane berkurang drastis jumlahnya. Baca selengkapnya di sini.
Agar manfaat brokoli optimal untuk mencegah kanker prostat, kaum pria dianjurkan untuk mengonsumsi brokoli masak lebih dari 3 mangkuk per minggu. Kombinasikan hal ini dengan pola hidup sehat lainnya, seperti berolahraga secara teratur, makan sehat dan seimbang, tidak merokok, serta menghindari stres.
Dari sekian banyak manfaat brokoli, mencegah kanker prostat adalah salah satunya! Anda pun bisa menambahkannya dalam menu harian bersama asupan sehat lainnya. Yuk, cari tahu tips lain mencegah kanker di aplikasi KlikDokter.
[HNS/RPA]