Bagi penderita kanker payudara, pembedahan atau operasi mastektomi merupakan salah satu pilihan pengobatan yang bisa dilakukan. Tindakan ini dilakukan untuk mengangkat sebagian atau semua jaringan payudara.
Sebelum melakukan tindakan mastektomi, kamu perlu mengetahui lebih lanjut terkait jenis operasi yang satu ini. Yuk, cari tahu selengkapnya prosedur mastektomi lewat ulasan berikut ini.
Apa Itu Mastektomi?
Diutarakan dr. Puti Naindra Alevia, mastektomi merupakan tindakan operasi untuk mengeluarkan semua jaringan payudara. Umumnya, tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk menangani atau mencegah kanker payudara.
Bagi penderita kanker payudara stadium awal, tindakan mastektomi bisa menjadi salah satu pilihan pengobatan. Namun, bila tindakan yang dilakukan hanya untuk mengangkat tumor dari payudara, maka bisa dilakukan operasi konservasi payudara (lumpektomi).
Sayangnya, prosedur lumpektomi tidak bisa dilakukan oleh semua orang, sehingga beberapa orang lebih memilih untuk menjalani mastektomi.
Dikutip dari National Health Service UK, tindakan mastektomi direkomendasikan pada beberapa kondisi, seperti:
- Kanker yang berada di area payudara
- Kanker telah menyebar ke seluruh payudara
- Payudara penuh dengan sel-sel pra-kanker
Nantinya, tindakan ini akan mengangkat payudara secara keseluruhan atau sebagian. Namun tak perlu khawatir, teknik mastektomi yang lebih baru dapat menjaga kulit payudara dan memungkinkan penampilan payudara yang lebih alami setelah dilakukannya prosedur mastektomi.
Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Mastektomi Ganda untuk Kanker Payudara
Jenis-Jenis Tindakan Mastektomi
Pada dasarnya, terdapat beberapa jenis dari tindakan mastektomi. Namun biasanya, dokter akan merekomendasikan jenis mastektomi yang sesuai dengan usia, kondisi kesehatan, ukuran tumor, serta penyebaran sel kanker. Berikut beberapa jenis mastektomi:
Modified Radical Mastectomy
Prosedur yang satu ini merupakan pengangkatan keseluruhan payudara, termasuk jaringan dan kulit payudara, areola, puting susu, kelenjar limfe pada ketiak, dan kadang sebagian dari dinding dada.
“Tindakan ini dapat direkomendasikan untuk tumor yang besar atau ketika kanker yang sudah menyebar ke kelenjar limfe,” ujar dr. Puti.
Simple (total) Mastectomy
Simple mastectomy merupakan pengangkatan keseluruhan payudara. Dikutip dari American Cancer Society, mungkin akan dilakukan tindakan biopsi pada kelenjar getah bening atau kelenjar limfe.
Skin-sparing Mastectomy
Pada prosedur ini, akan dilakukan pengangkatan keseluruhan payudara kecuali bagian kulit. Nantinya, rekonstruksi payudara akan dilakukan segera setelah prosedur mastektomi.
Jenis mastektomi ini umumnya kurang sesuai untuk mengatasi tumor payudara yang besar.
Nipple-sparing (Subcutaneous) Mastectomy
Tindakan yang satu ini akan dilakukan dengan mengangkat seluruh payudara, kecuali bagian puting. Umumnya, tindakan ini diikuti dengan rekonstruksi payudara.
Jenis mastektomi ini lebih sering menjadi pilihan bagi wanita yang memiliki kanker stadium awal yang jauh dari area puting dan areola.
Prosedur Mastektomi
Sebelum dilakukannya mastektomi, kamu bisa berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter spesialis. Nantinya, prosedur mastektomi akan diawali dengan anestesi umum.
Menurut Dokter Puti, tindakan mastektomi biasanya memakan waktu 2-3 jam. Setelah dilakukan pembiusan, dokter akan membuat sayatan berbentuk horizontal atau diagonal di payudara untuk mengambil jaringan payudara.
Biasanya, jumlah jaringan yang diangkat akan bergantung pada jenis mastektomi yang dialami.
Setelah operasi, dokter bedah akan memasang satu atau dua selang plastik di dada untuk menampung cairan sisa jaringan payudara. Umumnya, pasien sudah diperbolehkan pulang setelah 1-3 hari dirawat.
Salah satu aspek penting dari prosedur mastektomi adalah rekonstruksi payudara. Rekonstruksi payudara merupakan tindakan yang dilakukan guna mengganti jaringan yang diangkat selama mastektomi.
Umumnya, ini dilakukan bersamaan dengan mastektomi, namun bisa juga dilakukan setelah operasi. Pada sebagian besar kasus, tindakan ini dilakukan setelah proses kemoterapi dan radiasi selesai.
Artikel Lainnya: Tips Pulihkan Kepercayaan Diri Setelah Pengangkatan Payudara
Efek Samping Prosedur Mastektomi
Kebanyakan pasien yang menjalani mastektomi dapat pulih dengan baik. Luka bekas operasi mungkin akan sembuh dalam waktu 2 hingga 3 minggu. Namun, dibutuhkan waktu beberapa bulan untuk pemulihan bagian lengan dan dada.
Biasanya, daerah dada dan lengan akan mengalami memar, bengkak, dan terasa kaku di awal. Namun, kondisi ini akan membaik seiring berjalannya waktu.
Oleh karenanya, mastektomi merupakan prosedur yang aman untuk dilakukan. Namun, sama seperti tindakan pada umumnya, terdapat efek samping yang bisa terjadi setelah dilakukannya prosedur mastektomi.
Melansir dari Buku Mastectomy, terdapat kemungkinan komplikasi yang bisa terjadi, seperti seroma atau pembentukan hematoma. Seroma merupakan kumpulan cairan dalam rongga yang terjadi akibat pembedahan.
Selain itu, tindakan mastektomi juga bisa menyebabkan infeksi luka. Frekuensi infeksi luka operasi pada pasien yang menjalani operasi payudara adalah sekitar 8 persen.
Tak hanya itu, efek samping dari mastektomi juga bisa menyebabkan kerusakan atau nekrosis flap kulit dan limfedema.
Sebelum melakukan tindakan mastektomi, pastikan kamu konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Bila punya pertanyaan seputar prosedur ini, jangan sungkan untuk mendiskusikannya langsung ke dokter. Supaya lebih praktis, kamu bisa menggunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, ya!
(NM)
- National Health Service UK. Diakses 2023. Mastectomy.
- American Cancer Society. Diakses 2023. Mastectomy.
- StatPearls Publishing. Diakses 2023. Mastectomy.