Kanker ovarium atau kanker indung telur merupakan salah salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh wanita, dan kanker ini merupakan sepuluh jenis kanker yang paling sering dialami kaum wanita.
Beberapa faktor risiko kanker ovarium adalah riwayat keluarga, usia lanjut, riwayat reproduksi, dan obesitas. Jika didiagnosis pada tahap awal, angka keberhasilan terapi dapat mencapai 94 persen. Akan tetapi, jika terlambat terdeteksi, angka keberhasilan terapi kanker ovarium akan menurun.
Menakutkan, tapi sayangnya eksistensi kanker ini kerap terlupakan karena sering kali tidak menunjukkan gejala awal. Selain itu, deteksi dini kanker ovarium juga masih sulit. Tidak seperti metode deteksi dini SADARI (periksa payudara sendiri) atau mamografi pada kanker payudara, atau papsmear atau IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) pada deteksi dini kanker serviks. Diperkirakan, sekitar 70 persen kasus kanker ovarium baru terdeteksi pada stadium lanjut (stadium 3 atau 4) karena gejala awalnya yang tidak khas.
Untuk selalu waspada, para wanita harus mengetahui dan jangan sampai mengabaikan gejala-gejala kanker ovarium, yang di antaranya adalah:
1. Perubahan pola menstruasi
Perubahan pola menstruasi termasuk perubahan durasi haid, frekuensi haid, nyeri haid berlebihan, termasuk jumlah darah haid yang berlebih merupakan salah satu tanda kanker ovarium. Hal ini terjadi karena ovarium merupakan organ penghasil hormon reproduksi pada wanita. Gangguan pada ovarium, termasuk kanker ovarium, dapat menyebabkan perubahan hormonal sehingga berdampak pada perubahan pola menstruasi.
2. Perut semakin membesar
Kanker ovarium dapat membesar dan menyebar mengisi rongga perut. Pada kasus ekstrem, ukuran perut wanita dengan kanker ovarium dapat menyerupai perut wanita yang sedang hamil tua. Itulah sebabnya, jika Anda merasa perut semakin membesar dan teraba benjolan pada perut, jangan menunggu-nunggu untuk memeriksakan diri ke dokter. Bisa jadi itu merupakan gejala kanker ovarium.
3. Tekanan pada panggul atau pinggang
Ovarium berada pada rongga panggul. Pada kanker ovarium, massa ovarium yang membesar dapat menyebabkan rasa penuh atau tekanan pada panggul dan pinggang. Pada awalnya, gejala ini tidak terlalu terasa. Namun, seiring dengan pertambahan ukuran kanker, gejala tekanan pada panggul dan pinggang pada kanker ovarium akan terasa semakin dominan.
4. Rasa kembung dan mual
Massa yang besar pada perut akibat kanker ovarium dapat menyebabkan rasa penuh di perut. Penderita akan merasa cepat kenyang saat makan, serta muncul pula rasa kembung. Penderita kanker ovarium juga dapat merasakan mual hingga muntah. Penuhnya rongga perut akibat massa kanker juga dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, atau yang disebut dengan istilah gastroesofagel reflux (GERD).
5. Perubahan pola BAB dan BAK
Selain gejala-gejala diatas, penderita kanker ovarium juga dapat mengalami perubahan pola buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Penderita kanker ovarium dapat mengalami susah buang air besar (konstipasi) dan sulit menahan kencing. Hal ini disebabkan karena penekanan pada saluran cerna dan kandung kemih oleh massa kanker, sehingga berakibat mengganggu proses BAB dan BAK.
Gejala-gejala yang disebutkan sebetulnya memang sering dialami sehari-hari, dan bukan berarti merasakan satu atau beberapa gejala di atas lantas Anda menderita kanker ovarium. Gejala-gejala tersebut biasanya muncul akibat penyakit lain dan akan menghilang dalam beberapa hari. Akan tetapi, jika lima gejala di atas menetap hingga beberapa bulan, ini waktunya Anda harus waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter—khususnya jika ada anggota keluarga yang pernah didiagnosis kanker.
Hal yang harus selalu Anda ingat, khususnya mengenai kanker, semakin cepat terdeteksi maka akan semakin cepat pula penanganan yang dapat dilakukan sehingga kemungkinan keberhasilan terapi akan lebih tinggi.
[RN/ RVS]