Limfoma merupakan salah satu jenis kanker yang jarang diketahui. Dibandingkan dengan jenis kanker darah lainnya, kasus limfoma memang relatif masih sedikit jumlahnya dan tak sering terlambat terdiagnosis.
Memperingati Hari Peduli Limfoma Sedunia yang jatuh pada tanggal 15 September setiap tahun, bekali diri Kamu dengan beragam pengetahuan tentang penyakit ini. Selain tanda dan gejala, Kamu pun perlu lebih mengenali pengobatan limfoma.
Artikel lainnya: Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Sekilas Tentang Limfoma
Limfoma adalah salah satu kanker yang berada di sistem limfatik yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening. Kondisi ini disebabkan adanya pertumbuhan yang tak terkontrol dari sel-sel limfosit dalam tubuh yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh.
Dalam dunia medis, limfoma terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu limfoma Hodgkin (LH) dan limfoma Non-Hodgkin (LNH).
Hal yang membedakan keduanya adalah sel limfosit yang diserang, di mana pada LH yang diserang adalah sel limfosit sel B dan terdeteksi adanya sel Reed-Stenberg pada gambaran mikroskopiknya.
Sedangkan pada LNH, tidak hanya sel limfosit B yang diserang melainkan juga sel T, dan tidak ditemukan adanya sel Reed-Stenberg.
Sejak tahun 2012, menurut data Global Burden Cancer (Globocan), limfoma masuk dalam salah satu jenis 10 kanker terbanyak di dunia. Hampir 90 persen dari penderita limfoma lebih banyak mengalami tipe LNH dibandingkan LH.
Penyebab Limfoma yang Perlu Kamu Waspadai
Perlu Kamu ketahui, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan angka terjadinya limfoma, antara lain:
-
Usia
Kasus LH lebih banyak terjadi di usia muda yaitu 15-30 tahun dan diatas usia 55 tahun. Sedangkan, LNH banyak terjadi di usia lanjut, yaitu diatas 60 tahun.
-
Jenis kelamin
Baik laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki risiko terjadinya limfoma, tetapi umumnya limfoma lebih banyak menyerang laki-laki.
-
Genetik
Hampir sama dengan kanker lainnya, risiko limfoma meningkat apabila ada anggota keluarga yang memiliki kanker limfoma. Anggota keluarga yang dimaksud adalah anggota keluarga inti seperti ayah, ibu maupun saudara kandung dalam satu garis keturunan.
-
Infeksi virus Epstein Barr (EBV) atau mononukleosis
Orang yang pernah menderita virus EBV memiliki risiko tinggi untuk terkena limfoma tipe Hodgkin. Tanda infeksi EBV mirip dengan infeksi virus lainnya seperti demam tinggi, nyeri tenggorokan, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan ketiak, lemas, dan pembengkakan amandel.
-
Lingkungan
Seperti kanker lainnya, paparan bahan-bahan kimia seperti pestisida maupun pewarna rambut juga dapat memicu terjadinya limfoma.
Artikel lainnya: Mengenal Gejala Limfoma atau Kanker Kelenjar Getah Bening pada Anak
Tanda dan Gejala Limfoma yang Mungkin Muncul
Gejala pada kanker limfoma baik LH dan LNH ditandai dengan adanya benjolan yang tidak nyeri di sekitar leher, ketiak, maupun lipat paha.
Selain itu disertai pula dengan gejala lain seperti adanya demam tinggi yang berulang tanpa sebab yang jelas, penurunan berat badan >10 persen dalam 6 bulan terakhir, cepat merasa lelah, penurunan nafsu makan, sesak napas, dan muncul keringat malam yang berlebihan.
Pengobatan untuk Mengatasi Limfoma
Dari dua jenis limfoma yang ada, limfoma tipe Hodgkin merupakan tipe yang dapat disembuhkan. Sedangkan tipe non Hodgkin lebih sulit disembuhkan karena mengalami pertumbuhan yang tidak dapat diperkirakan.
Pengobatan yang dapat dipilih untuk mengatasi kondisi ini antara lain adalah kemoterapi, radioterapi, maupun kombinasi keduanya. Apabila limfoma cepat ditangani dan masih dalam derajat yang rendah, angka kesembuhannya pun dapat mencapai 92 persen.
Angka kesembuhan pada kanker darah ini dipengaruhi oleh derajat atau staging limfoma. Apabila limfoma masih di dalam derajat 1-2 dan tidak menyebar ke organ lain, maka kemungkinan untuk sembuh sangat besar.
Tetapi sebaliknya, apabila kondisi daya tahan tubuh penderita lemah, derajat limfoma 3-4 dan sudah menyebar ke organ lain, kemungkinan untuk sembuh sangatlah kecil.
Limfoma adalah jenis kanker darah yang dapat disembuhkan, tetapi harus melihat jenis, derajat keparahan, kondisi penderita serta respon tubuh penderita kepada pengobatan yang dilakukan.
Jadi, jika muncul keluhan benjolan di tubuh, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ke dokter. Karena semakin cepat terdiagnosis, pengobatan yang diberikan juga bisa semakin optimal.
Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokter atau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu.
Jangan lupa untuk selalu rutin cek kesehatan Kamu dengan pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore.
[NP/ RVS]