Memasuki musim hujan, baso kuah panas dengan asap yang masih mengepul amatlah menggoda. Namun, Anda juga perlu tahu bahaya yang mengintai di balik menyantap makanan dan minuman panas. Salah satunya adalah adanya risiko kanker esofagus.
Esofagus merupakan tabung panjang berongga yang menghubungkan bagian belakang tenggorokan ke bagian perut. Bagian yang sering disebut kerongkongan ini bertugas menyalurkan makanan dari tenggorokan untuk dapat dicerna oleh usus. Dari segi letak, esofagus terdapat tepat di antara di belakang trakea (tenggorokan) dan di depan tulang belakang.
Seputar kanker esofagus yang perlu Anda ketahui
Jika sel kanker tumbuh di kerongkongan tersebut, akibatnya penderita akan mengalami mulas atau gangguan pencernaan. Selain itu juga terjadi penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas, kesulitan menelan, batuk dan suara yang serak tanpa sebab. Mengenai hal ini, dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter berkomentar.
“Esofagus atau kerongkongan itu dilalui oleh makanan. Jadi, ketika seseorang terkena kanker esofagus, maka seperti ada sumbatan di dalam kerongkongan tersebut. Kondisi ini yang mengakibatkan penderita kesulitan menelan,” jelasnya.
Selain itu, dr. Sepri juga memaparkan tahapan kesulitan menelan pada penderita kanker esofagus.
“Awalnya, penderita akan kesulitan menelan makanan padat, lalu ia pasti beralih ke makanan seperti bubur. Tak lama, ia akan kesulitan menelan bubur, hingga akhirnya minuman yang cair pun tidak dapat tertelan,” papar dr. Sepri, menjelaskan.
Bila Anda mengalami kondisi yang disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter, agar penanganan dini dapat dilakukan. Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan adanya sel kanker, baru menentukan metode pengobatan sesuai dengan keparahan kanker.
Bahaya melahap makanan dan minuman panas
Berdasarkan jurnal Medicine, sebuah penelitian yang dilakukan sepanjang 2014-2015 di China terhadap 167 partisipan menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan dan minuman panas merupakan salah satu faktor penyebab kanker esofagus. Panas dari makanan atau minuman tersebut dapat merusak sel-sel rapuh yang melapisi esofagus dan membuat sel tersebut bermutasi menjadi sel karsinoma, yang menyebabkan kanker esofagus.
Penelitian ini juga sejalan dengan apa yang tertulis di dalam British Medical Journal (BMJ) dan International Journal of Cancer tahun 2009, bahwa makanan dan minuman bersuhu tinggi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker esofagus di masa depan.
Hal ini diperoleh dari hasil survei terhadap 300 pasien kanker esofagus dan 571 orang yang sehat. Studi tersebut menyimpulkan bahwa kanker esofagus delapan kali lebih sering terjadi pada orang yang gemar mengonsumsi minuman panas setiap hari.
Menyoal hal tersebut, dr. Sepri juga menjelaskan betapa bahayanya kanker esofagus akibat dari menyantap makanan dan minuman panas.
“Jika sudah terkena kanker esofagus, gangguan bisa menyebar ke organ lainnya, dan yang paling sering terjadi adalah gangguan pada organ hati. Dan kalau sudah semakin parah, gangguan bisa menyerang tulang dan darah,” ucap dr. Sepri.
Meski menurutnya kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman panas bukanlah penyebab satu-satunya, Anda tetap harus waspada.
“Kanker esofagus bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok, minum alkohol, GERD dan adanya faktor genetik yang memengaruhinya. Meski demikian, risiko kanker esofagus bisa meningkat 2-8 kali lipat pada orang yang setiap hari mengonsumsi makanan atau minuman panas,” tambahnya.
Dilansir dari The Truth About Cancer, jenis kanker ini sulit diobati. Hal ini diamini oleh dr. Sepri, karena memang sel kanker pada jenis kanker ini sangat cepat bermutasi, sehingga kanker cepat menjadi ganas. Belum lagi, area kerongkongan menurutnya cukup sulit mendapatkan terapi radiasi.
Selain karena medan yang sulit dijangkau, daerah kerongkongan cenderung basah, sehingga obat-obatan lokal susah menyerap. Tak heran, jumlah korban jiwa akibat penyakit ini terus meningkat. Berdasarkan jurnal Bio Med Central, pada 2015, kanker esofagus masuk ke dalam delapan jenis kasus kanker yang paling banyak terjadi di dunia.
Tips menyantap makanan dan minuman panas
Di saat sakit atau Anda merasa tidak enak badan, tentunya makanan dan minuman panas adalah menu penyelamat untuk meredakan keluhan yang tengah dirasakan. Selain itu, tren menyantap makanan yang dimasak sendiri atau makanan yang disajikan saat mendidih - seperti hot plate dan hot pot - juga kian banyak diminati.
Agar Anda tetap dapat menikmatinya namun terhindar dari risiko kanker esofagus, ikutilah saran dari dr. Sepri berikut ini:
- Dinginkan makanan atau minuman yang mendidih sekitar 5-10 menit setelah diangkat dari kompor.
- Jika menggunakan air panas dari dispenser yang biasanya bersuhu 70 derajat Celsius, jangan langsung diminum. Diamkan setidaknya 5 menit. Menurut dr. Sepri, setiap 5 menit, suhu akan turun sebanyak 5 derajat Celsius.
- Pindahkan makanan atau minuman ke wadah yang lebar jika ingin suhu turun lebih cepat.
Suhu makanan dan minuman yang rentan memicu kanker esofagus adalah yang berada pada angka 65-100 derajat Celsius. Jadi, sebelum menikmatinya, usahakan tunggu sampai letupan didih berkurang dan kepulan asap menghilang. Jika ingin lebih pasti, Anda dapat menggunakan termometer masak untuk mengecek suhu makanan dan minuman sebelum dikonsumsi.
[RVS]