Selama ini, labu digunakan sebagai salah satu makanan alternatif untuk menurunkan berat badan. Hal ini tidak lepas dari kandungan serat labu yang berlimpah.
Mengonsumsi berbagai jenis labu dapat membuat perut mudah merasa kenyang. Di luar fungsinya dalam membantu menurunkan berat badan, siapa sangka manfaat labu juga dapat mencegah kanker.
Efek positif labu melawan kanker berasal dari kandungan karoten dan beta karoten yang sangat tinggi. Bagaimana tanggapan dokter soal manfaat labu untuk kanker? Simak jawabannya lewat ulasan berikut.
Manfaat Labu untuk Cegah Kanker
Berdasarkan National Foundation for Cancer Research, setiap jenis labu mengandung karoten dan beta karoten yang tinggi. Keduanya merupakan jenis antioksidan kuat yang dapat melawan radikal bebas.
Dijelaskan oleh dr. Atika, radikal bebas merupakan molekul yang memiliki satu buah elektron yang tidak berpasangan. Molekul ini bersifat sangat reaktif dan tidak stabil.
Artikel Lainnya: Manfaat Ekstrak Blueberry untuk Cegah dan Obati Kanker
“Radikal bebas bisa menempel pada sel sehat dan menyebabkan sel mengalami kerusakan, salah satunya perubahan DNA. Pada gilirannya dapat memicu sel memperbanyak diri tanpa terkontrol. Ini yang terjadi pada kanker,” kata dr. Atika.
Antioksidan karoten dan beta karoten dalam labu dapat menetralkan radikal bebas, serta memberikan perlindungan terhadap jenis kanker tertentu.
“Kemungkinan besar memang efektif untuk mencegah kanker. Tapi bukan untuk mengobati kanker,” dr. Atika menegaskan.
Lantas jenis kanker apa saja yang dapat dicegah dengan kebiasaan mengonsumsi labu?
1. Kanker Lambung
Tidak sedikit studi yang menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi makanan dengan kandungan karoten dan beta karoten seperti labu dalam jumlah besar, memiliki risiko lebih rendah mengidap kanker lambung, tenggorokan, pankreas, dan payudara.
Hal ini berlaku jika dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi makanan sejenis dalam jumlah sedikit.
2. Kanker Kulit
Ditambahkan oleh dr. Atika, manfaat labu kuning untuk kanker juga berasal dari sifat antioksidan beta karoten yang provitamin A. Artinya, tubuh dapat mengubah beta karoten menjadi vitamin A.
Vitamin A selama ini dikenal memainkan peran penting mendukung berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan mata. Sebuah studi terbaru bahkan menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi banyak vitamin A memiliki risiko lebih rendah terjangkit kanker kulit.
Artikel Lainnya: Khasiat Ubi untuk Mencegah Kanker, Apakah Terbukti Secara Medis?
3. Kanker Usus Besar
Manfaat labu siam untuk kanker juga berasal dari kandungan seratnya yang tinggi. Mengonsumsi makanan kaya serat bermanfaat untuk sistem pencernaan.
Sistem pencernaan yang sehat disebut-sebut dapat membantu menurunkan berat badan, tekanan darah, peradangan, hingga mengurangi risiko kanker usus besar.
4. Kanker Payudara
Diwartakan dari Maurer Foundation, mengonsumsi makanan kaya serat seperti labu juga dapat menurunkan risiko kanker payudara. Sebuah riset menyebutkan orang yang mengonsumsi banyak serat makanan, berisiko 11 persen lebih rendah mengalami jenis kanker tersebut.
Hal ini berlaku dibandingkan dengan orang yang konsumsi serat dalam jumlah sedikit.
Selain itu, kandungan kalori labu yang rendah juga berperan mengurangi risiko obesitas. Kondisi berat badan berlebih tersebut merupakan salah satu faktor utama kanker payudara.
Labu berpotensi mencegah kanker. Meski begitu, dr. Atika mengatakan pencegahan penyakit yang dipicu oleh radikal bebas tersebut tidak cukup dilakukan dengan hanya mengonsumsi labu untuk kanker.
“Oleh karena itu, demi mencegah kanker, barengi juga dengan melakukan gaya hidup sehat lainnya. Misalnya menghindari polusi dan debu atau asap kendaraan bermotor, olahraga teratur, dan memilih makanan sehat lain,” kata dr. Atika.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar kanker, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui fitur Live Chat.
(OVI/JKT)