Salah satu cara mengetahui keberadaan kanker paru adalah peka terhadap gejala-gejalanya. Tapi, dengan berkembangnya teknologi, cara mendeteksi kanker paru juga bisa menggunakan prosedur mediastinoscopy.
Bagaimana fungsi dan prosedur mediastinoscopy? Mari pahami lebih lanjut dari ulasan di bawah ini.
Artikel lainnya: Cara Mudah Deteksi Kanker dengan 8 Alat Ini
Apa Itu Mediastinoscopy?
Mediastinoscopy merupakan prosedur medis untuk memeriksa area mediastinum (area tubuh yang ada di belakang tulang dada).
Prosedur ini dilakukan dengan mediastinoscope, yaitu tabung tipis dan fleksibel dengan kamera video kecil yang ringan dan alat pemotong di ujungnya. Tabung dimasukkan melalui sayatan kecil yang dibuat tepat di atas tulang dada.
Sama dengan biopsi, metode mediastinoscopy juga mengharuskan dokter mengambil sampel jaringan di area mediastinum untuk diperiksa di laboratorium.
Dijelaskan oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, prosedur mediastinoscopy paling sering digunakan untuk mengangkat kelenjar getah bening pada pasien kanker paru. Kelenjar tersebut kemudian diperiksa untuk menilai penyebaran kanker.
Selain itu, dr. Astrid menyebutkan beberapa kankerlain yang bisa dideteksi dengan mediastinoscopy, antara lain:
- Kanker bronkus
- Kanker lain di mediastinum
- Infeksi atau radang
- Kanker kelenjar getah bening, seperti limfoma Hodgkin, sarkoidosis, dan timoma.
Artikel lainnya: Mengenal Tumor Marker sebagai Metode Deteksi Kanker
Persiapan dan Proses Mediastinoscopy
Menurut American Cancer Society, sebelum menjalani prosedur mediastinoscopy, pastikan dokter yang merawat tahu tentang obat apa pun yang pasien pakai, termasuk vitamin, obat herbal, dan suplemen. Begitu juga jika memiliki alergi terhadap obat tertentu.
Pasien mungkin diminta untuk berhenti minum obat pengencer darah (termasuk aspirin) selama beberapa hari sebelum prosedur. Selain itu, pasien bisa saja disarankan tidak makan atau minum apa pun selama setidaknya beberapa jam sebelum prosedur.
Jika punya riwayat penyakit tertentu, bicarakan dengan dokter sebelum mediastinoscopy dilakukan. Setelah melakukan semua instruksi dokter, pasien memakai pakaian khusus. Perhiasan juga perlu dilepas agar tidak mengganggu proses mediastinoscopy.
Tahapan prosedur mediastinoscopy yaitu:
- Pasien berbaring di meja operasi.
- Infus dipasang di lengan atau tangan. Pasien diberikan obat bius total melalui infus tersebut.
- Dokter kemudian akan memasangkan alat bantu napas ke tenggorokan yang sudah terhubung ke ventilator.
- Jika pasien punya bulu di area dada, dokter akan mencukurnya terlebih dahulu.
- Kemudian, dokter akan menyayat bagian dada (di atas tulang dada) dan membuat jalan masuk ke mediastinum dengan jari.
- Kemudian, dokter akan memeriksa kelenjar getah bening dengan sentuhan jari itu. Jika sudah teraba, dokter memasukkan alat mediastinoscopy dan mengambil sampel jaringan kelenjar getah bening.
- Setelah selesai, dokter akan mengeluarkan alat dan kembali menjahit sayatan yang sebelumnya dibuka.
Prosedur ini biasanya memakan waktu sekitar 60 menit. Tetapi, mungkin juga bisa memakan waktu lebih lama tergantung kondisi.
Artikel lainnya: Tes Swab Hidung Bisa Deteksi Kanker Paru, Ini Faktanya!
Efek Samping Mediastinoscopy
Setelah prosedur, pasien akan diawasi dengan ketat untuk memastikan tidak ada komplikasi yang terjadi. Saat efek anestesi hilang, beberapa keluhan yang mungkin muncul antara lain:
- Pusing dan kebingungan selama beberapa jam.
- Mulut dan tenggorokan mati rasa selama beberapa jam. Pasien tidak diizinkan makan atau minum sampai mati rasa hilang.
- Setelah mati rasa hilang, pasien mungkin akan mengalami sakit tenggorokan, batuk, atau suara serak keesokan harinya.
Metode mediastinoscopy umumnya aman dilakukan. Tapi, tetap ada beberapa efek samping yang mungkin perlu diwaspadai, misalnya perdarahan dan infeksi pada bekas luka operasi.
Karenanya, jangan memaksakan diri untuk pulang dari rumah sakit jika dokter belum mengizinkan. Jangan ragu mengutarakan dan berkonsultasi kepada dokter seputar keluhan yang dirasakan usai prosedur.
Hasil Mediastinoscopy
Umumnya, hasil mediastinoscopy akan diterima pasien pada hari ke 5-7 pascapemeriksaan. Bila hasil tes normal, pasien dinyatakan tidak memiliki tanda-tanda kanker atau infeksi lainnya pada paru-paru.
Tapi, jika hasilnya abnormal, maka dokter akan memberi diagnosis kepada pasien mengenai penyakitnya yang sudah diuji dari hasil laboratorium. Jika ditemukan kanker, dokter memerlukan tes lanjutan untuk menentukan pengobatan apa yang terbaik.
Kanker bisa disembuhkan asal terdeteksi sejak dini. Yuk, cek risiko dan gejala kanker dengan menggunakan Health Tools cegah kanker di KlikDokter.
Itulah informasi mengenai mediastinoscopy yang perlu Kamu tahu. Bila ingin tanya lebih lanjut seputar metode deteksi kanker, gunakan Tanya Dokter atau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu.
Jangan lupa untuk selalu rutin cek kesehatan Kamu dengan pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang untuk mendapatkan informasi kesehatan dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore.