Kanker

Medulloblastoma, Tumor Otak yang Sering Terjadi Pada Anak

Tri Yuniwati Lestari, 30 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Medulloblastoma merupakan jenis kanker otak yang sering terjadi pada anak. Ketahui penyebab dan gejala medulloblastoma, agar Anda bisa lebih waspada.

Medulloblastoma, Tumor Otak yang Sering Terjadi Pada Anak

Kanker otak adalah jenis keganasan yang bisa terjadi pada semua usia, tak terkecuali anak-anak. Secara spesifik, jenis kanker otak yang terjadi pada anak dikenal dengan istilah medulloblastoma.

Faktanya, medulloblastoma merupakan jenis kanker otak pada anak yang menyumbang angka kematian yang paling tinggi.

Kondisi ini umumnya terjadi pada anak usia 3–8 tahun, dan lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Medulloblastoma dapat menghambat otak kecil, serta mempengaruhi gerakan dan keseimbangan pada anak.

Kanker otak jenis ini juga dapat menyebar ke sistem saraf pusat, sehingga mengganggu kondisi tubuh secara keseluruhan.

Artikel Lainnya: Gejala Umum Kanker Otak yang Harus Diwaspadai

1 dari 3

Penyebab Medulloblastoma yang Perlu Diwaspadai

Dijelaskan oleh dr. Atika, penyebab dari medulloblastoma masih belum diketahui dengan pasti hingga saat ini. Namun, kondisi tersebut sering dikaitkan dengan masalah genetik yang terjadi pada anak.

“Diperkirakan bahwa medulloblastoma berhubungan erat dengan adanya mutasi gen pada anak,” tegas dr. Atika

Medulloblastoma itu sendiri adalah jenis tumor embrional, yang dimulai pada sel otak janin (embrionik). Meski tidak diturunkan, beberapa sindrom kelainan bawaan dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut.

Berikut ini beberapa kelainan bawaan yang dapat meningkatkan risiko medulloblastoma pada anak:

  • Sindrom Gorlin
  • Sindrom Turcot
  • Sindrom Cowden
  • Sindrom Gardner
  • Sindrom Li-Fraumeni

Meski demikian, sebagian kasus medulloblastoma bisa tidak berhubungan dengan kondisi tersebut.

Karena, pada dasarnya, penyebab pasti dari jenis keganasan ini masih bersifat misteri alias belum diketahui.

2 dari 3

Gejala Medulloblastoma

Melansir Kidshealth, sel-sel otak terkadang tumbuh dengan cara yang tidak seharusnya. Kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan tumor.

Tumor di otak kecil dapat meningkatkan tekanan, sehingga mengganggu bagian-bagian lain yang terdapat di sekitarnya.

Ketika tekanan semakin tinggi, hal tersebut akan mulai menimbulkan gejala yang bisa memburuk seiring waktu. Beberapa gejala medulloblastoma yang perlu diperhatikan orangtua, antara lain:

  • Sering mengalami sakit kepala di malam atau dini hari.
  • Sering mengalami mual dan muntah.
  • Anak mengalami pusing dan kesulitan berjalan.
  • Penglihatan ganda atau berbayang.
  • Kebingungan atau kecanggungan.
3 dari 3

Diagnosis dan Penanganan Medulloblastoma

Dalam diagnosis medulloblastoma pada anak, dokter biasanya melakukan MRI (magnetic resonance imaging) untuk memeriksa keberadaan tumor. Ini adalah cara aman untuk mendapatkan gambar detail otak tanpa menggunakan radiasi.

Jika tumor otak ditemukan, ahli bedah melakukan operasi untuk mendapatkan sampel (biopsi) dan mengangkat sebagian atau seluruh tumor bila memungkinkan.

Sel tumor akan diperiksa guna mengidentifikasi dan memastikan apakah termasuk kategori sel medulloblastoma.

Artikel Lainnya: Waspada, Sakit Mata Bisa Jadi Gejala Tumor Otak

Kemudian, beberapa sel tumor juga dapat menjalani uji genetik guna mencari tahu perubahan DNA, dikenal sebagai penanda molekuler.

Penanda ini adalah potongan DNA spesifik yang dapat mengidentifikasi berbagai jenis medulloblastoma, yang disebut subtipe.

Untuk penanganan medulloblastoma, menurut dr. Atika, adalah pengangkatan sel tumor melalui operasi. Tindakan ini bisa dilanjutkan dengan radiasi dan kemoterapi, atau keduanya.

Terapi radiasi dilakukan dengan menggunakan sinar-X atau sinar proton. Terapi tersebut dilakukan untuk menghancurkan sel kanker yang masih ada di otak dan sumsum tulang belakang setelah operasi.

Namun, sebelum melakukan terapi radiasi, dokter biasanya mempertimbangkan jalan lain untuk mengatasi medulloblastoma pada anak berusia 3 tahun atau lebih muda.

Hal ini dilakukan guna memberikan waktu dan peluang bagi otak serta tulang belakang untuk tumbuh.

Waspadai medulloblastoma pada anak, yang mungkin saja terjadi tanpa disadari. Kenali setiap perubahan pada perilaku maupun kondisi tubuh anak, dan segera periksakan lebih lanjut kepada dokter apabila menemukannya.

Anda bisa mencari tahu lebih lanjut mengenai medulloblastoma pada anak dengan berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Anak
Hari Kanker Anak Sedunia
Kanker Otak