Ada kabar yang mengatakan bahwa mencegah kanker serviks bisa dilakukan dengan mengonsumsi umbi bit. Efektivitas metode pencegahan ini sendiri masih dipertanyakan.
Kanker serviks terus menjadi momok menakutkan bagi kaum wanita di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Pasalnya, prevalensi penyakit ini adalah 23,4 per 100 ribu penduduk, dengan angka kematian sebesar 13,9 per 100 ribu penduduk.
Medis mengartikan kanker serviks sebagai suatu pertumbuhan sel tidak terkendali yang terjadi di leher rahim atau serviks. Seseorang berisiko tinggi terkena kanker tersebut jika ia memiliki faktor-faktor sebagai berikut:
-
Faktor internal atau biologis
Risiko kanker serviks lebih tinggi pada wanita usia subur, memiliki kondisi genetik serupa yang diturunkan, serta adanya paparan bakteri atau virus seperti H. pylori, HBV (Hepatitis B virus), HCV (Hepatitis C virus), HPV (Human papillomavirus) dan EBV (Epstein-barr virus).
-
Faktor lingkungan
Paparan terhadap radiasi bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks.
-
Faktor okupasi atau pekerjaan
Terpapar zat karsinogen, seperti bahan kimia, bahan radioaktif dan asbes dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
-
Faktor gaya hidup
Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan mengonsumsi makanan yang dibakar atau panggang dihubungkan dengan risiko kanker serviks yang lebih tinggi.
Di antara semua faktor, yang paling sering menjadi penyebab kanker serviks adalah infeksi virus HPV. Jenis virus ini umumnya ditularkan melalui hubungan seksual yang berisiko, misalnya sering berganti pasangan seks.
Mencegah kanker serviks
Di antara sekian metode untuk mencegah kanker serviks, konsumsi umbi bit secara rutin disinyalir sebagai salah satu yang efektif. Sayangnya, medis tidak sepenuhnya setuju dengan anggapan ini.
Umbi bit memang kaya akan antioksidan betalain, polifenol, karotenoid, dan lutein. Adanya senyawa tersebut membuat bit memiliki sifat chemopreventive, yang artinya mampu memperlambat proses terjadinya kanker.
Meski demikian, umbi bit tidak bisa berdiri sendiri sebagai pencegah kanker. Maksudnya, supaya efektif mencegah kanker, konsumsi bit mesti dipadukan dengan perilaku hidup sehat.
Nah, jika niat Anda adalah mencegah kanker serviks, konsumsi umbi bit mesti dipadukan dengan melindungi diri dari paparan virus HPV. Karena seperti telah dijelaskan sebelumnya, kanker serviks paling sering disebabkan oleh infeksi virus tersebut yang umumnya ditularkan melalui perilaku hubungan seksual berisiko.
Jadi, supaya umbi bit dalam mencegah kanker serviks bisa efektif, konsumsinya mesti dipadukan dengan perilaku seks yang sehat. Ini artinya, Anda harus setia pada satu pasangan seksual, dan melakukan pemeriksaan serviks (pap smear) ke dokter secara rutin.
Tak cukup dengan itu, Anda juga mesti mendapatkan vaksin HPV agar risiko kanker serviks bisa diminimalkan lagi. Dan yang paling penting, Anda juga harus melakukan hal-hal berikut ini:
- Konsumsi banyak sayuran
- Rajin berolahraga
- Menjaga berat badan ideal
- Menghindari menggunakan KB pil pada jangka waktu lama di luar program keluarga berencana
- Menghindari rokok dan jangan minum alkohol.
Risiko kanker serviks memang bisa diturunkan dengan mengonsumsi umbi bit secara rutin. Namun, agar efektivitasnya dalam mencegah kanker serviks lebih tinggi, konsumsi umbi bit mesti dipadukan dengan penerapan gaya hidup sehat, perilaku seks yang sehat, dan periksa ke dokter secara berkala.
(NB/ RVS)