Berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan Indonesia, kanker serviks adalah penyakit tertinggi kedua yang menyerang wanita Indonesia, setelah kanker payudara.
Diperkirakan, sebanyak 23,4 orang per 100.000 penduduk wanita terkena kanker serviks, sedangkan kasus yang meninggal mencapai 13,9 orang per 100.000 penduduk.
Angka kematian yang tinggi disebabkan karena penderita kanker baru datang memeriksakan diri setelah ada gejala, di mana biasanya sudah di stadium lanjut. Untuk mencegah bertambahnya kasus ini, mari cari tahu lebih lanjut tentang kanker serviks.
Apa Itu Kanker Serviks?
Serviks adalah mulut rahim yang juga menjadi salah satu bagian dari organ reproduksi wanita. Fungsi serviks adalah menghubungkan antara badan rahim dengan vagina. Kanker serviks adalah kondisi yang terjadi saat ada pertumbuhan sel abnormal yang bersifat ganas pada mulut rahim. Kanker serviks bisa menyebar ke jaringan dan organ lain dan menyebabkan kematian.
Jenis sel kanker serviks dibedakan menjadi dua. Ada tipe squamous cell carcinoma yang berasal dari ektoserviks (bagian luar), dan ada yang berjenis adenocarcinoma yang berasal dari endoserviks (bagian dalam).
Wanita juga dapat mengidap kanker serviks sel campuran yang dikenal dengan nama adenosquamous carcinoma atau mixed carcinoma.
Sel abnormal ini nantinya bisa tumbuh tidak terkendali dan membuat benjolan (tumor) di bagian mulut rahim. Apabila sudah benar-benar berubah jadi sel kanker, maka kemungkinan wanita akan mulai merasakan berbagai gejala di organ reproduksinya.
Apa Saja Gejala Kanker Serviks?
Sering kali wanita tidak menyadari dirinya sudah terkena kanker serviks. Hal ini disebabkan karena kanker serviks pada stadium awal tidak menunjukkan gejala atau keluhan.
Meski demikian, ada beberapa gejala yang bisa Anda amati:
- Mengalami perdarahan abnormal (misalnya saat atau setelah berhubungan seksual, diantara jadwal haid, ataupun pasca menopause)
- Keputihan yang tidak normal
- Nyeri pada bagian panggul saat berhubungan seksual
Pada kanker serviks stadium lanjut, gejalanya bisa menyebabkan susah buang air besar sering buang air kecil, dan pembengkakan pada kaki.
Kenali Stadium Kanker Serviks
Sebelum menjadi sel kanker, sel-sel pada mulut rahim akan mengalami perubahan yang dikenal dengan prakanker. Lesi prakanker ini kemudian dapat berkembang menjadi kanker atau sembuh. Jika menjadi kanker, nantinya stadium akan dibedakan berdasarkan pertumbuhan dan penyebarannya.
Berikut penjelasan singkat tentang stadium kanker pada mulut rahim:
- Pada stadium l, sel kanker tumbuh di lapisan sel permukaan serviks atau ke jaringan mulut rahim yang lebih dalam.
- Pada stadium II, sel kanker telah berkembang ke seluruh mulut rahim dan rahim, namun tidak mencapai dinding panggul atau bagian bawah dari vagina. Pada stadium ini, sel kanker juga belum menyebar ke kelenjar getah bening atau jaringan sekitar.
- Pada stadium III, sel kanker telah mencapai bagian bawah vagina atau dinding panggul. Sel kanker mungkin dapat ditemukan pada kelenjar getah bening sekitar namun tidak menyebar ke jaringan lainnya.
- Pada stadium terakhir atau stadium IV, sel kanker sudah tumbuh mencapai kandung kemih atau rektum, atau bahkan menyebar ke organ lain yang jauh letaknya, misalnya seperti ke paru-paru atau tulang.
Apa yang Menjadi Penyebab Kanker Serviks?
Penyebab utama munculnya kanker serviks adalah infeksi Human papillomavirus (HPV). Ada dua jenis HPV, yaitu:
- HPV Subtipe risiko rendah (low risk) yang menyebabkan kutil kelamin
- HPV Subtipe risiko tinggi (high risk), disebut risiko tinggi karena dapat menyebabkan kanker serviks. Subtipe ini harus diwaspadai agar jangan sampai menginfeksi mulut rahim yang akhirnya dapat berkembang menjadi kanker serviks
Selain infeksi HPV, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang dapat terkena kanker serviks, antara lain seperti:
- Sering berganti-ganti pasangan seksual
- Berhubungan seksual di usia muda, terutama di bawah 18 tahun
- Merokok
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang dengan HIV dan AIDS
- Pernah terkena penyakit menular seksual
- Hamil dan melahirkan lebih dari tiga kali
- Pernah hamil di bawah usia 20 tahun
- Obesitas
Kanker Serviks Harus Dicegah dan Diobati
Pengobatan penyakit kanker serviks sangat bergantung pada stadium saat terdiagnosis.
Pada stadium awal, biasanya dilakukan tindakan untuk membuang jaringan prakanker. Di mana ini bertujuan agar jangan sampai berkembang ke arah kanker. Sedangkan pada stadium lanjut, dapat dilakukan tindakan operasi disertai dengan kemoterapi, terapi radiasi, dan imunoterapi.
Kanker serviks mengancam dan menyebabkan kematian pada wanita. Akan tetapi, hal ini bisa dicegah jika dideteksi lebih awal. Untuk itu, Anda bisa melakukan tes skrining kanker serviks dengan tes HPV secara berkala.
Tidak lupa, menjalani pola hidup sehat dan berhubungan seks dengan satu pasangan saja juga dapat mencegah kondisi kanker serviks. Apabila Anda ingin tahu info lebih lanjut tentang kanker serviks, jangan ragu ajukan pertanyaan lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(OVI/ RH)