Dunia militer Indonesia tengah berduka setelah kepergian salah satu pemimpin, yaitu Jenderal TNI (Purn) George Toisutta. Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu meninggal dunia pada hari Rabu (12/6) lalu akibat penyakit kanker usus.
Sebelumnya, Panglima TNI kelahiran Makassar itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Dari beberapa gambar yang sempat diambil awak media saat almarhum masih berjuang melawan penyakitnya, terlihat tubuh tegap sang prajurit berubah menjadi kurus akibat kanker usus yang dialaminya.
Mengenal kanker usus
Kanker usus atau kanker kolorektal merupakan salah satu kanker yang sering ditemui terutama pada mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Kanker usus termasuk dalam lima besar jenis kanker yang menyebabkan kematian, baik pada pria maupun wanita. Penyakit ini menyerang saluran pencernaan, di mana sel usus besar berkembang tidak terkendali dan menimbulkan benjolan atau tumor yang terus membesar.
Penyakit kanker usus dapat menimbulkan sejumlah gejala. Salah satu yang cukup jelas terlihat adalah penurunan berat badan secara signifikan. Berat badan penderita kanker usus akan berangsur menurun hingga terlihat kurus, seperti yang dialami oleh mendiang George Toisutta saat masih dalam perawatan.
Badan kurus akibat kanker usus
Ada beberapa alasan mengapa penderita kanker mengalami badan kurus. Pertama adalah penyakit kanker itu sendiri. Untuk melawan kanker, tubuh mengeluarkan zat yang disebut sitokin. Senyawa tersebut dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan pengurangan massa otot serta berat badan.
Penyebab lain adalah kelelahan. Penderita kanker usus akan mengalami rasa lelah yang berkepanjangan (kronik). Kondisi tersebut membuat penderitanya kurang melakukan aktivitas fisik sehingga massa otot perlahan menurun dan menyebabkan berat badan berkurang. Selain itu, rasa nyeri akibat kanker juga dapat mengurangi nafsu makan penderitanya sehingga berat badan semakin berkurang.
Tak berhenti di situ, pengobatan terhadap kanker juga dapat menyebabkan badan kurus. Penyakit kanker usus diobati berdasarkan stadiumnya dan secara umum meliputi tindakan operasi, kemoterapi, dan radiasi. Kemoterapi dan radiasi pada kanker usus dapat menimbulkan efek samping seperti mual hebat, muntah, dan luka di mulut (sariawan) sehingga berpengaruh pada nafsu makan dan asupan nutrisi. Akibatnya, berat badan pun sulit naik atau menurun.
Yang terakhir adalah faktor psikologis atau kejiwaan. Depresi pada penderita kanker usus adalah hal yang sangat umum ditemui. Kondisi kejiwaan ini juga memengaruhi nafsu makan, alhasil pasien cenderung akan malas makan.
Mengatasi badan kurus akibat kanker usus
Meningkatkan berat badan pasien kanker usus bukanlah perkara mudah. Namun, berbagai upaya tetap dapat dilakukan untuk meningkatkan nafsu makan pasien dan mencegah penurunan berat badan. Misalnya, menambah porsi makanan yang dikonsumsi, mengonsumsi makanan lebih sering meskipun sedikit, atau mengonsumsi makanan kesukaan.
Dokter juga umumnya akan memberikan obat antinyeri untuk mengurangi nyeri serta obat penambah nafsu makan agar penderita kanker memiliki nafsu makan kembali. Selain itu, dokter juga biasanya akan menyarankan pasien kanker untuk minum cukup air putih guna mencegah kekurangan cairan dan sedapat mungkin tetap aktif bergerak supaya penyusutan otot tidak terjadi.
Kanker usus memang dapat menyebabkan badan kurus dan untuk melawannya bukan hal yang mudah. Pengobatan yang tepat, asupan nutrisi yang terjaga yang dibarengi sikap optimistis dan dukungan keluarga akan membantu perjuangan pasien kanker.
(NB/ RVS)