Pecinta bulu tangkis dunia digemparkan dengan berita yang dipublikasikan oleh Asosiasi Badminton Malaysia alias Badminton Association of Malaysia (BAM) pada hari Sabtu, (22/9/18) lalu. Dikabarkan bahwa pemain bulu tangkis tunggal putra senior asal negara Jiran, Lee Chong Wei, mengidap kanker hidung.
Dilansir dari laman resmi BAM, Presiden BAM, Dato Sri Norza Zakaria menuliskan:
“Menanggapi laporan terbaru mengenai Datuk Lee Chong Wei, BAM mengonfirmasi bahwa ia terdiagnosis kanker hidung stadium awal. Lee Chong Wei saat ini berada di Taiwan untuk menjalani pengobatan. Ia menunjukkan respons yang baik terhadap pengobatannya dan saat ini sedang beristirahat bersama keluarga dan teman terdekatnya”.
Kondisi kesehatan pemain pebulu tangkis yang sudah menanjak kariernya di era yang sama dengan Taufik Hidayat ini telah menjadi sorotan dunia sejak bulan Juli 2018. Karena di saat itu, setelah menjuarai Malaysia Open 2018, Chong Wei yang seharusnya mengikuti turnamen kejuaraan dunia di Tiongkok dan Asian Games di Indonesia mendadak mengundurkan diri karena gangguan pernapasan dan harus beristirahat selama sebulan penuh. Siapa sangka, ternyata gangguan pernapasan yang dialaminya adalah kanker hidung.
Berita ini bisa dibilang sangat tidak disangka-sangka, karena Chong Wei merupakan salah satu pemain bulu tangkis yang sangat menjaga kebugaran fisiknya agar memiliki performa yang konsisten. Dalam usianya yang tak lagi muda―35 tahun―ia masih mampu bertengger di peringkat empat pemain bulu tangkis tunggal putra dunia.
Kenali gejala kanker hidung
Kanker hidung merupakan salah satu jenis kanker yang cukup jarang terjadi. Studi mencatat bahwa kurang dari 0,001% penduduk dunia yang mengalaminya, dan sebagian besar penderitanya berusia di atas 55 tahun.
Gejala awal kanker hidung mirip dengan gejala pilek akibat selesma (common cold), flu, atau sinusitis, yakni:
- Hidung tersumbat
- Hidung berlendir atau mengeluarkan ingus
- Sakit kepala hilang timbul
- Nyeri hilang timbul di sekitar mata
- Penciuman berkurang
- Mimisan berulang
Jika kanker hidung terus berkembang menjadi stadium lanjut, gejala yang terjadi adalah sebagai berikut:
- Rasa baal di daerah wajah atau mulut
- Gigi tanggal dengan sendirinya
- Terlihat adanya benjolan tumor di daerah wajah atau langit-langit mulut
- Penglihatan kabur
- Kesulitan membuka mulut
- Benjolan di leher akibat pembesaran kelenjar getah bening.
Di sisi lain, berbagai penelitian menemukan bahwa tak semua kanker hidung menunjukkan gejala yang kasat mata. Pada sekitar 10% kasus kanker hidung stadium awal, penelitian mengatakan bahwa gejala bisa saja tidak muncul sama sekali.
Selain itu, meski gejala awal sangat mirip dengan flu, tak berarti bahwa orang yang mengalami hidung tersumbat atau pilek harus menduga bahwa dirinya mengidap penyakit kanker hidung. Ini karena dugaan kanker hidung biasanya dipertimbangkan bila seseorang mengalami keluhan hidung tersumbat atau pilek lebih dari dua minggu, dan tidak membaik dengan berbagai pengobatan yang diberikan oleh dokter.
Jika ada dugaan gejala pilek disebabkan oleh kanker hidung, dokter selanjutnya akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti CT scan atau MRI (magnetic resonance imaging), dan dilanjutkan dengan biopsi untuk memastikannya. Semakin dini kanker hidung dideteksi, semakin besar peluang pengobatan yang dilakukan untuk berujung pada kesembuhan pasien. Studi menyebutkan, kanker hidung yang diobati sejak stadium awal (I atau II) memiliki peluang kesembuhan di atas 60%, sedangkan pengobatan pada stadium lanjut memberi peluang sembuh kurang dari 50%.
Melansir thestar, sesi pengobatan kanker hidung untuk Lee Chong Wei akan selesai pekan ini. Mari berdoa agar pemain bulu tangkis profesional itu dapat segera pulih dari sakitnya, dan bisa kembali meramaikan turnamen badminton dunia.
[NB/ RVS]