Mammografi atau disebut juga mammogram adalah metode pemindaian rontgen untuk mendapatkan gambar jaringan payudara. Prosedur ini banyak dipakai untuk mendeteksi keberadaan sel kanker atau pertumbuhan sel tidak normal di payudara.
Meski jadi sarana pendeteksi kanker payudara, bukan berarti mammografi jadi patokan tunggal diagnosis kanker payudara. Sebab, menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, tes pemindaian ini hanya digunakan sebagai skrining awal.
Jika memang hasilnya dicurigai ada massa kanker, Anda akan direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti biopsi, untuk penentunya.
Jenis-jenis Mammografi
Mammogram bisa dilakukan pada usia berapa saja, tapi lebih diutamakan pada mereka yang sudah aktif secara seksual.
Wanita yang sudah berusia 40 tahun ke atas juga disarankan untuk melakukan tes mammografi setidaknya 1-2 kali dalam setahun. Wanita pada usia tersebut lebih rentan alami kanker payudara.
Artikel lainnya: Cara Mudah Deteksi Kanker dengan 8 Alat Ini
Wanita dengan gejala, seperti muncul benjolan, keluar cairan di puting, penebalan puting, perubahan kulit payudara, serta nyeri payudara, juga dapat menjalani tes ini.
Ada dua jenis mamografi yang bisa dilakukan, yaitu:
-
Mammografi Skrining
Screening mammography adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat ada tidaknya kelainan pada jaringan payudara. Kelainan ini bisa berupa kanker, tumor, atau penyakit lainnya.
Pemeriksaan jenis ini dilakukan sebelum merasakan gejala atau deteksi kanker payudara sejak dini. Mammogram jenis ini utamanya dilakukan pada kelompok yang berisiko, misalnya ada faktor risiko dalam keluarga.
-
Mammografi Diagnostik
Yang kedua ada mammografi diagnostik. Jenis pemeriksaan ini bisa dilakukan ketika Anda sudah merasakan adanya gejala kanker payudara, seperti muncul benjolan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan benjolan yang muncul mengarah pada kanker payudara atau tidak.
Artikel lainnya: Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara
Hal yang perlu Diperhatikan Sebelum Mammografi
Sebenarnya tidak ada persiapan tertentu sebelum Anda menjalani pemeriksaan mammografi. Hanya saja perhatikan beberapa hal ini saat akan menjalani tes ini, yaitu:
- Lakukan tes mammografi dua minggu sebelum menstruasi atau jangan datang saat mendekati waktu haid.
“Kenapa? Supaya waktu pemeriksaan berlangsung, payudara jadi tidak keras dan sakit saat ditekan,” dr. Sepriani menjelaskan.
- Bila Anda sedang hamil ataupun menyusui, beritahukan dokter atau tenaga kesehatan yang melayani Anda. Dikhawatirkan, pancaran radiasi saat mammogram bisa mengganggu pertumbuhan janin Anda.
- Informasikan kepada dokter bila Anda punya implan payudara karena bisa mengaburkan hasil gambar mammografi.
Tak cuma implan, beritahukan juga kepada dokter jika Anda pernah melakukan biopsi payudara.
- Anda juga diminta melakukan mammografi dengan keadaan tubuh yang rileks dan hindari untuk berpikir negatif. Ingat, melakukan mammografi tidak selalu mendapatkan hasil yang buruk. Pemeriksaan ini justru dilakukan untuk tujuan baik, yakni deteksi dini dan memastikan tubuh Anda terbebas dari sel kanker.
Bila Anda masih ragu, jangan sungkan untuk bertanya langsung kepada dokter seputar metode mamografi untuk kanker payudara. Yuk, manfaatkan layanan Live Chat dari aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]