Pengobatan yang umum diberikan untuk mengatasi kanker adalah kemoterapi, radioterapi, atau tindakan operasi. Tak hanya itu, dokter juga dapat memberikan pengobatan terapi target untuk kanker.
Bagaimana cara kerja dan prosedur terapi target? Simak penjelasannya di sini.
Apa Itu Terapi Target?
Dijelaskan oleh dr. Arina Heidyana, terapi target merupakan pengobatan kanker menggunakan obat-obatan tertentu. Obat-obatan ini bekerja langsung memengaruhi sel kanker.
Apabila pengobatan kemoterapi dapat memengaruhi sel sehat dalam tubuh, terapi target tidak bekerja demikian. Terapi target hanya fokus menghentikan pembelahan, penyebaran, serta pertumbuhan sel kanker.
Namun, menurut dr. Arina, tidak semua jenis kanker bisa diatasi dengan terapi target.
“Tidak semua jenis kanker dapat diatasi dengan terapi ini. Selain itu efektivitasnya sendiri juga dinilai dari banyak hal, misalnya stadium, tingkat keparahan, dan jenis kanker yang diderita pasien,” jelas dr. Arina.
Artikel Lainnya: Baking Soda Bisa Atasi Kanker, Benarkah?
Bagaimana Cara Kerja Terapi Target?
Mengutip dari American Cancer Society, terapi target bekerja dengan mendeteksi dan memblokir sel kanker.
Terapi target dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker dengan cara berikut ini:
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan sel kanker.
- Mematikan sinyal kimia yang memicu sel kanker untuk membelah diri.
- Mengubah protein sel kanker sehingga sel mati.
- Membawa racun untuk membunuh sel kanker. Racun tersebut tidak akan memengaruhi sel normal atau sehat.
- Mencegah tubuh membuat hormon tertentu atau menghalangi cara kerja hormon yang memicu pertumbuhan sel kanker.
- Menghentikan munculnya pembuluh darah baru yang mendukung pertumbuhan serta pembelahan sel kanker.
Terapi target hanya bisa diberikan oleh pasien kanker yang mengalami perubahan gen atau protein tertentu di dalam tubuhnya.
Terapi ini umumnya dapat diberikan kepada pasien kanker kanker payudara, kanker darah, kanker usus besar, kanker kulit, kanker paru-paru, dan kanker prostat.
Artikel Lainnya: Benarkah Efek Terapi Radiasi Kanker Serviks Bikin Vagina Menyempit?
Prosedur Terapi Target
Ada dua cara yang dilakukan pada proses terapi target, yakni mengonsumsi obat (oral) atau menyuntikkan obat langsung ke pembuluh darah.
Obat yang diminum bisa berbentuk kapsul, pil, atau cairan. Obat terapi target dapat Anda konsumsi di rumah. Pasien kanker wajib mematuhi jadwal minum obat dan dosis yang telah diresepkan oleh dokter.
Sementara itu, suntikan obat dapat diberikan melalui intravena (infus) atau kateter (central venous catheter). Terapi target yang diberikan lewat infus atau kateter perlu dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan dokter.
Pasien dapat menjalani terapi target dengan lama waktu yang berbeda-beda. Hal itu bergantung dari tingkat keparahan kanker, jenis kanker, obat, serta respons tubuh terhadap pengobatan.
Artikel Lainnya: Kenali Jenis Terapi yang Tepat untuk Penderita Leukemia
Efek Samping Terapi Target
Menurut para peneliti, terapi target menimbulkan efek samping yang minim. Hal ini berlaku jika dibandingkan dengan pengobatan kanker lain seperti kemoterapi.
Efek samping yang muncul bisa berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan masing-masing pasien.
Efek samping umum dari terapi target adalah diare dan gangguan hati seperti hepatitis atau peningkatan enzim hati.
Beberapa efek samping lain yang mungkin muncul, seperti:
- Muncul ruam di kulit, jerawat, kulit kering, dan perubahan warna kuku.
- Timbul pembekuan darah dan proses penyembuhan luka jadi lambat.
- Tekanan darah tinggi.
- Kelelahan.
- Seriawan.
- Kebotakan atau rambut rontok.
Itu dia beberapa informasi seputar pengobatan terapi target untuk kanker. Untuk tahu informasi kesehatan atau pengobatan kanker lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)