Kanker

Mengenal Tes Kolposkopi untuk Mendeteksi Kanker Serviks

Tamara Anastasia, 26 Jun 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selain pap smear, ada cara lain untuk mendeteksi kanker serviks, yakni dengan kolposkopi. Untuk tahu lebih lengkap mengenai kolposkopi, simak ulasan ini.

Mengenal Tes Kolposkopi untuk Mendeteksi Kanker Serviks

Untuk mendeteksi kanker serviks, Anda dapat melakukan pemeriksaan khusus ke dokter. Umumnya, dokter akan menganjurkan pemeriksaan pap smear untuk mengetahui kondisi prakanker atau mendeteksi kanker sejak dini.

Namun dalam beberapa kasus, dokter dapat menyarankan pemeriksaan kanker serviks melalui tes kolposkopi. Untuk tahu lebih lanjut perihal tes kolposkopi, simak uraian lengkap berikut ini.

Artikel Lainnya: Deteksi Dini Kanker Serviks, Lakukan Pap Smear dan Tes IVA

 

1 dari 2

Apa Itu Tes Kolposkopi?

Dokter Dyah Novita Anggraini menjelaskan, kolposkopi merupakan tes deteksi kanker yang menggunakan alat kolposkop. Pemeriksaan ini bisa mendeteksi sel-sel yang tidak normal di dalam tubuh.

“Alat ini bisa digunakan ketika test pap smear punya hasil yang rancu atau tesnya berjalan kurang baik,” ujar dr. Dyah Novita.

Prosedur kolposkopi sebenarnya mirip dengan skrining kanker serviks lainnya. Saat menjalani kolposkopi, pasien diminta untuk berbaring, lalu vaginanya akan dibuka menggunakan spekulum.

Setelah itu, dokter menggunakan mikroskop kecil yang dilengkapi dengan kolposkopi atau lampung kecil untuk melihat kondisi rahim wanita.

Dokter juga dapat mengoleskan kapas ke dalam larutan untuk mengambil jaringan di bagian vulva atau leher rahim. Apabila dokter mengambil jaringan di bagian serviks mungkin Anda akan merasa tidak nyaman.

Untuk mencegah ketidaknyamanan tersebut, dokter dapat memberikan anestesi kepada pasien.

Pemeriksaan kolposkopi bisa dilakukan ketika kondisi leher rahim terlihat abnormal.

Lalu, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan ketika hasil tes kesehatan menunjukan adanya human papillomavirus (HPV) di dalam vagina.

Kolposkopi pun bisa dilakukan saat terjadi perdarahan vagina yang cukup serius tanpa alasan yang jelas.

Artikel Lainnya: GYNPAD, Tes HPV dengan PCR untuk Deteksi Dini Kanker Serviks, Lebih Mudah dan Akurat!

2 dari 2

Bagaimana Hasil Pemeriksaan Kolposkopi?

Ada beberapa hasil yang akan didapatkan ketika melakukan kolposkopi, yaitu:

  • Menemukan adanya cervical intraepithelial neoplasia (CIN) pada leher rahim setelah diberikan asam asetat (yodium).
  • Asam asetat menunjukan adanya sel tidak normal namun tidak berbentuk CIN, melainkan akibat infeksi atau gangguan yang bukan berasal dari kanker serviks.

Pemeriksaan kolposkopi tidak hanya mendeteksi kanker serviks, tetapi juga bisa mengetahui adanya kutil kelamin dan kanker di organ reproduksi.

Nantinya, setelah hasil pemeriksaan kolposkopi keluar, barulah dokter bisa memutuskan apakah pasien perlu melakukan tes lanjutan atau tidak.

“Apabila hasil pemeriksaan dicurigai adanya kanker serviks, maka dokter akan meminta pasien menjalani biopsi untuk diagnosis lebih pastinya,” jelas dr. Dyah Novita.

Pada proses biopsi, dokter akan mengambil sampel jaringan yang terlihat tidak normal menggunakan alat tertentu. Saat pemeriksaan berlangsung, pasien mungkin akan merasa tidak nyaman, bahkan sedikit kram.

Metode deteksi kanker serviks dengan kolposkopi tergolong aman dan efektif. Tidak ada efek samping yang membuat pasien terluka atau sakit.

Hanya saja, saat pemeriksaan pasien akan merasa sedikit tidak nyaman akibat spekulum yang menahan vagina untuk tetap terbuka. Anda juga mungkin merasa tidak nyaman karena ada benda yang memasuki vagina saat proses pengambilan sampel.

Jika setelah pemeriksaan vagina Anda mengalami infeksi atau gatal, jangan sungkan menghubungi dokter untuk dapat pengobatan yang tepat.

Untuk tahu metode pemeriksaan kanker serviks lainnya, Anda bisa membaca artikel kesehatan di aplikasi KlikDokter. Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui fitur Live Chat.

(OVI/JKT)

Kanker
Kanker Serviks