Mendeteksi keberadaan kanker terkadang tidak mudah, apalagi bila baru memasuki stadium awal tanpa gejala. Tapi, seiring berkembangnya teknologi, terdapat berbagai macam metode untuk pemeriksaan kanker, salah satunya tumor marker.
Seperti apa prosedur pemeriksaan tumor marker dan bagaimana akurasinya? Mari simak penjelasan dokter.
Apa Itu Tumor Marker?
Dijelaskan oleh dr. Reza Fahlevi, tumor marker adalah senyawa kimia atau metabolit yang dihasilkan oleh sel kanker tertentu dan beredar di darah. Senyawa ini merupakan salah satu marker (penanda) untuk mendeteksi keberadaan tumor.
Tumor marker diproduksi oleh sel kanker atau sel tubuh lainnya sebagai respons terhadap kanker atau kondisi jinak (non-kanker) tertentu. Zat tersebut dapat memberikan informasi, seperti seberapa agresifnya sel kanker dan jenis pengobatan apa yang mungkin cocok atau bisa direspons.
Menurut National Institutes of Health, AS, tumor marker dapat ditemukan di dalam darah, urine, feses, tumor, serta jaringan lain atau cairan tubuh pasien kanker.
Tumor marker telah dikembangkan dan digunakan secara klinis. Beberapa dikaitkan dengan hanya satu jenis kanker, sedangkan yang lain dikaitkan dengan beberapa jenis kanker berbeda.
Dalam dunia medis, tumor marker dikenal sebagai protein tumor. Perubahan genetik tertentu pun bisa digolongkan sebagai tumor marker, misalnya mutasi dari gen tumor, perubahan non-genetik DNA tumor, dan ekspresi gen tumor.
Meski tumor marker bisa mendeteksi keberadaan kanker, tapi senyawa ini tidak bekerja secara universal.
Dokter Reza mengungkapkan, “Tidak semua jenis tumor atau kanker bisa dideteksi dengan tumor marker. Hanya beberapa jenis tumor yang memiliki marker-nya, misalnya tumor ovarium, tumor prostat, kanker usus besar, kanker paru, kanker hati, dan kanker payudara.”
Artikel lainnya: Perbedaan Benjolan Biasa dan Benjolan Kanker di Ketiak
Fungsi Pemeriksaan Tumor Marker
Secara sederhana, ada beberapa fungsi dari tumor marker yaitu:
- Menentukan stadium dari jenis kanker.
- Memperkirakan prognosis (angka kesembuhan).
- Mendeteksi sel kanker yang tersisa setelah pengobatan.
- Menilai seberapa baik pengobatan kanker telah bekerja.
- Mendeteksi dini kanker pada orang yang berisiko tinggi terkena kanker.
Prosedur Tumor Marker
Tumor marker bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya tes darah, tes urine, maupun biopsi. Berikut ini tahap-tahapnya:
- Bila tenaga medis meminta Anda melakukan tes darah atau tes urine, hasil sampel urine atau darah akan dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
- Kalau menggunakan biopsi, jaringan kecil yang diduga sebagai sel kanker akan diambil untuk diperiksa. Nantinya, hasil biopsi akan diuji oleh ahli patologi di bawah mikroskop.
Setelah melakukan tes-tes tadi, Anda mungkin disarankan untuk kembali melakukan tes tumor marker. Langkah ini bertujuan untuk memastikan level tumor atau kanker apa yang Anda miliki, dan menentukan jenis pengobatannya.
Artikel lainnya: Tanda dan Gejala Kanker Serviks
Apakah Tumor Marker Punya Akurasi yang Tinggi?
Jika dilakukan dengan benar, hasil dari tumor marker memang menjanjikan. Tapi, tidak menutup kemungkinan bila tumor marker memberikan hasil negatif palsu atau positif palsu.
Untuk itu, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter spesialis onkologi mengenai jenis pemeriksaan apa yang cocok untuk kondisi Anda. Pasalnya, tidak semua jenis kanker atau tumor bisa dideteksi dengan tumor marker.
Usahakan untuk selalu memerhatikan gejala kanker yang dialami. Lalu, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Konsultasi ke dokter onkologi bisa lebih cepat dan mudah menggunakan ponsel di Live Chat Klikdokter.
(FR/JKT)