Selain kopi, teh merupakan minuman favorit di seluruh dunia. Itu karena, selain rasanya nikmat dan dapat menenangkan pikiran, teh memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Akan tetapi, kebiasaan minum teh pun harus diperhatikan. Minumlah teh dalam suhu yang tepat untuk tubuh, karena ada pendapat yang mengatakan bahwa terlalu sering minum teh dalam kondisi panas dapat menyebabkan kanker. Benarkah demikian?
Teh dan jenisnya
Tanaman yang memiliki nama Latin Camellia sinensis ini berasal dari Asia Timur, tepatnya di Cina tenggara pada zaman Dinasti Shang. Saat ini, teh telah menyebar dan dibudidayakan di hampir seluruh dunia.
Sejak awal teh telah digunakan sebagai tanaman obat, dan kini makin berkembang menjadi minuman rekreasional yang populer di seluruh dunia. Berikut beberapa jenis teh yang populer di seluh dunia.
-
Teh Hitam
Teh hitam dibuat melalui proses fermentasi, sehingga menjadikan daunnya berwarna hitam. Teh ini memiliki kandungan kafein paling tinggi. Sama seperti kopi, kafein pada teh pun berfungsi sebagai stimulan yang membuat seseorang lebih segar, bersemangat, serta memiliki fokus dan konsentrasi yang lebih tajam. Selain itu, kandungan antioksidan di teh hitam juga diketahui dapat menurunkan risiko stroke dan membantu melawan radikal bebas di paru akibat merokok.
-
Teh Oolong
Teh oolong diketahui dapat menurunkan kadar kolesterol dan membantu program penurunan berat badan.
-
Teh Hijau
Berbeda dengan teh hitam, teh hijau tidak melalui proses fermentasi sehingga warna daunnya tetap hijau. Karena tidak melalui proses fermentasi, kandungan antioksidan di dalam teh hijau juga lebih banyak. Antioksidan yang terkenal adalah EGCG. Antioksidan ini diketahui dapat melawan kanker, mencegah pembentukan plak lemak di arteri, membantu mencegah penyakit alzheimer dan parkinson, serta menurunkan risiko stroke.
-
Teh Putih
Sama seperti teh hijau, teh putih juga tidak melalui proses fermentasi dan memiliki kandungan antioksidan dan antikanker paling ampuh dibandingkan dengan jenis teh lainnya.
Teh panas sebabkan kanker?
Terlepas dari berbagai manfaat sehat teh yang diuraikan di atas, ada penelitian baru yang mengemukakan bahwa terlalu sering mengonsumsi teh panas dapat menyebabkan kanker. Benarkah demikian?
Penelitian yang dilakukan di Cina menemukan bahwa mereka yang terlalu sering menyeruput teh dalam keadaan masih panas setiap hari lebih berisiko mengidap kanker esofagus (kerongkongan). Ini dengan catatan, mereka juga merokok atau mengonsumsi alkohol berlebihan setiap hari. Jumlah alkohol yang dimaksud adalah lebih dari 350 ml bir atau 140 ml wine per hari.
Penelitian melibatkan 450.000 orang yang diikuti selama 9 tahun. Hasilnya, mereka yang setiap hari minum teh panas dengan suhu lebih dari 65 derajat Celcius yang dibarengi kebiasaan merokok atau minum alkohol berlebihan, berisiko lima kali lebih besar terkena kanker esofagus ketimbang yang tidak merokok dan hanya minum teh panas sesekali.
Bahkan, mereka yang tidak merokok atau minum alkohol juga berisiko lebih besar terkena kanker esofagus bila mereka memiliki kebiasaan minum teh panas setiap hari.
Para peneliti menilai, para penderita kanker esofagus yang jumlahnya semakin meningkat di dunia ini terkena trauma suhu panas yang berulang-ulang pada kerongkongannya. Bersama radikal bebas atau oksidan dari rokok atau alkohol berlebihan yang turut merusak selaput lendir esofagus, terjadilah kanker di kerongkongan.
Para ahli yang penelitiannya baru dipublikasikan ini tidak melarang Anda untuk minum teh. Bagaimanapun, teh tetap punya manfaat yang menguntungkan kesehatan. Hanya saja, disarankan agar Anda menunggu hingga suhu teh hangat sebelum meminumnya untuk menghindari risiko kanker esofagus. Di sisi lain, hindari pula kebiasaan merokok dan minum alkohol.
[HNS/ RVS]