Kanker pankreas merupakan jenis kanker yang tumbuh di jaringan atau organ pankreas. Untuk mengatasi kanker pankreas, dokter dapat melakukan tindakan operasi whipple.
Apa itu operasi whipple? Dan bagaimana prosedur operasi kanker pankreas? Simak penjelasannya di sini.
Mengenal Operasi Whipple
Dijelaskan oleh dr. Arina Heidyana, operasi whipple merupakan prosedur pengangkatan kepala pankreas, bagian pertama dari usus kecil, kantong empedu, dan juga saluran empedu.
Operasi whipple juga dikenal dengan istilah pankreatikoduodenektomi. Tindakan ini umum dilakukan untuk mengobati kanker pankreas, terutama bila kanker terdapat di bagian kepala pankreas.
Artikel Lainnya: Makanan Sehat untuk Penderita Kanker Pankreas
Prosedur whipple sendiri merupakan operasi yang sulit dan cukup berisiko. Kendati begitu, operasi whipple memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi.
Anda perlu tahu, pankreas adalah organ yang terletak di perut bagian atas dan di belakang perut.
Pankreas berhubungan dengan organ hati dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim yang membantu tubuh mencerna makanan, terutama lemak dan protein.
Pankreas juga mengeluarkan hormon yang membantu mengatur kadar gula dalam darah.
Dokter dapat menyarankan pasien untuk menjalani operasi whipple untuk mengatasi kondisi berikut:
- Kanker pankreas.
- Kista pankreas.
- Tumor pankreas.
- Pankreatitis.
- Kanker ampullary.
- Kanker saluran empedu.
- Tumor neuroendokrin.
- Kanker usus kecil.
- Trauma di pankreas atau usus kecil.
- Tumor atau gangguan di organ pankreas, duodenum, atau saluran empedu.
Kendati begitu, dr. Arina mengatakan bahwa tidak semua kasus kanker pankreas bisa diatasi dengan operasi whipple.
“Biasanya, prosedur ini dilakukan pada kanker pankreas yang belum menyebar atau metastasis. Jadi, tergantung dari keparahan kanker itu sendiri dan tidak semua kanker harus dilakukan operasi,” jelasnya.
Artikel Lainnya: Pantangan Makanan bagi Penderita Kanker Pankreas
Prosedur Kanker Pankreas
Dilansir dari MayoClinic, ada beberapa cara untuk melakukan operasi whipple. Di antaranya sebagai berikut:
-
Pembedahan Terbuka
Sebelum melakukan operasi, dokter akan memberikan obat anestesi atau bius total kepada pasien.
Setelah itu, dokter akan membuat sayatan di kulit untuk mengakses organ pankreas. Dokter akan mengangkat bagian kepala pankreas, sebagian besar duodenum (bagian awal usus kecil), saluran dan kantung empedu, serta kelenjar getah bening di area tersebut.
Dokter juga dapat mengeluarkan seluruh kepala pankreas untuk mengangkat seluruh jaringan kanker.
Setelah mengangkat jaringan yang terdapat kanker, dokter akan melanjutkan operasi rekonstruksi.
Operasi rekonstruksi dilakukan untuk menyambungkan kembali organ pencernaan agar pasien dapat mencerna makanan dengan normal. Biasanya, operasi ini membutuhkan waktu sekitar 7 jam.
-
Laparoskopi
Laparoskopi dilakukan dengan membuat beberapa buah sayatan kecil di kulit. Nantinya, dokter akan memasukkan alat-alat operasi ke dalam sayatan di kulit. Alat laparoskopi memiliki kamera yang terhubung dengan layar monitor.
Dokter dapat melihat organ pankreas lewat monitor dan melakukan prosedur operasi whipple.
-
Operasi Robotik
Pada prosedur operasi ini, dokter bedah akan menggunakan alat-alat operasi yang tersambung dengan mesin.
Dokter dapat menjangkau organ pankreas dengan pembedahan minimal. Pada beberapa kasus, operasi robotik untuk mengatasi kanker pankreas dapat menimbulkan komplikasi.
Bila terdapat komplikasi, dokter perlu melakukan pembedahan terbuka untuk mengatasi kondisi tersebut.
Artikel Lainnya: Mengenal Transplantasi Pankreas untuk Mengobati Diabetes
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Operasi Whipple?
Operasi whipple dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan fungsi pencernaan. Sebab, pankreas merupakan organ yang berperan penting dalam proses pencernaan tubuh manusia.
Setelah operasi, pasien perlu menjalani pola makan yang mendukung keterbatasan fungsi sistem pencernaan.
Pasien perlu memilih jenis makanan yang mudah dicerna dan tidak berbahaya bagi organ pankreas. Dokter juga dapat memberikan obat pengganti enzim pankreas untuk membantu tubuh mencerna makanan.
Risiko Operasi Whipple
Operasi whipple dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut:
- Infeksi pada bekas luka operasi (baik di luar kulit atau dalam perut).
- Pengosongan perut jadi lebih lambat dan membuat pasien sulit makan atau menahan makanan untuk sementara waktu.
- Kebocoran pankreas atau koneksi saluran empedu.
- Diabetes sementara bahkan permanen.
Untuk tahu prosedur operasi atau tindakan medis lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi Klikdokter. Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui fitur Live Chat.
(OVI/JKT)