Radioterapi adalah salah suatu metode pengobatan yang menggunakan radiasi untuk menghancurkan sel-sel kanker dan mengurangi ukuran tumor.
Metode ini adalah salah satu cara paling efektif untuk mengobati berbagai jenis kanker, baik sebagai terapi utama atau sebagai terapi kombinasi dengan pengobatan lainnya seperti kemoterapi atau operasi.
Bersama dr. Gia Pratama, kita akan dijelaskan dengan lengkap mengenai radioterapi. Yuk, disimak, ya!
Artikel lainnya: Seluk-beluk Radioterapi untuk Pasien Kanker
Apa Itu Radioterapi?
Radioterapi, juga dikenal sebagai terapi radiasi, adalah penggunaan radiasi berenergi tinggi, biasanya sinar-X atau partikel lain seperti proton, untuk menghancurkan atau merusak sel-sel kanker.
Tujuan utama radioterapi adalah menghancurkan DNA sel kanker sehingga sel tersebut tidak dapat lagi tumbuh dan berkembang biak.
Radioterapi dapat diberikan secara eksternal menggunakan mesin yang mengarahkan sinar radiasi ke tubuh (radioterapi eksternal) atau secara internal dengan memasukkan sumber radiasi dalam tubuh dekat dengan sel kanker (brachytherapy).
Tujuan dan Fungsi Radioterapi
Radioterapi memiliki beberapa tujuan dan fungsi utama, antara lain:
1. Menghancurkan sel kanker
Tujuan utama radioterapi adalah untuk menghancurkan sel-sel kanker atau menghambat pertumbuhannya.
2. Mengurangi ukuran tumor
Radioterapi digunakan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi atau untuk mengurangi gejala peradangan yang disebabkan oleh tumor yang besar.
3. Mengontrol penyebaran kanker
Dalam beberapa kasus, radioterapi digunakan untuk mencegah penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lain.
4. Menghilangkan gejala
Radioterapi juga digunakan untuk mengurangi gejala kanker seperti rasa sakit atau pendarahan.
Artikel lainnya: Ragam Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker di Tubuh
Jenis-jenis Radioterapi
Radioterapi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara pemberian radiasi:
1. Radioterapi eksternal
Ini adalah jenis radioterapi yang paling umum, di mana radiasi diarahkan ke tubuh dari mesin di luar tubuh. Mesin ini disebut linac (linear accelerator).
2. Radioterapi internal (brachytherapy)
Sumber radiasi ditempatkan di dalam tubuh dekat dengan atau di dalam tumor. Ini sering digunakan untuk kanker seperti kanker prostat, kanker serviks, dan kanker payudara.
3. Radioterapi sistemik
Radiasi diberikan melalui cairan atau kapsul yang diminum atau disuntikkan ke dalam tubuh. Contoh umum adalah penggunaan iodine radioaktif untuk mengobati kanker tiroid.
Artikel lainnya: 12 Mitos dan Fakta Seputar Kanker yang Perlu Kamu Tahu
Organ yang Dapat Diterapi Lewat Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan untuk mengobati hampir semua jenis kanker di berbagai bagian tubuh, termasuk:
1. Kanker payudara
Radioterapi kanker payudara sering dilakukan setelah operasi untuk menghancurkan sisa sel kanker.
2. Kanker prostat
Radioterapi dapat menjadi pilihan untuk mengobati kanker prostat yang terlokalisasi.
3. Kanker kepala dan leher
Termasuk kanker nasofaring, yang sering diobati dengan radioterapi.
4. Kanker serviks
Radioterapi kanker serviks dapat digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi.
5. Kanker paru-paru
Radioterapi dapat digunakan untuk mengecilkan tumor paru-paru dan mengurangi gejala.
6. Kanker otak
Digunakan untuk mengobati tumor otak primer atau metastasis otak.
Prosedur Radioterapi
Prosedur radioterapi memiliki beberapa tahapan:
1. Konsultasi dan penilaian
Sebelum memulai radioterapi, dokter spesialis onkologi radiasi akan melakukan penilaian dan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi pasien, termasuk jenis dan stadium kanker.
2. Perencanaan
Proses perencanaan dimulai dengan simulasi, di mana dokter menggunakan pemindai seperti CT atau MRI untuk menentukan lokasi tepat tumor dan area yang akan diradiasi. Ini penting untuk memastikan bahwa radiasi mengenai target dengan tepat.
3. Penandaan
Area yang akan diradiasi ditandai dengan menggunakan penanda yang terlihat dalam pemindaian.
4. Pemberian radioterapi
Pasien ditempatkan pada posisi yang telah ditentukan sebelumnya pada mesin radioterapi. Radiasi kemudian diberikan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
5. Pemantauan dan penyesuaian
Sepanjang periode terapi, kondisi pasien akan terus dipantau dan penyesuaian dapat dilakukan untuk memastikan efektivitas dan keamanan pengobatan.
Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Radioterapi
Sebelum menjalani radioterapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Konsultasi dengan dokter
Diskusikan semua riwayat kesehatan, obat yang sedang dikonsumsi, dan kondisi medis lainnya dengan dokter.
2. Persiapan fisik dan mental
Memahami prosedur dan efek samping yang mungkin terjadi bisa membantu mempersiapkan diri secara mental.
3. Mengikuti instruksi medis
Mengikuti semua instruksi yang diberikan oleh tim medis, termasuk diet dan penggunaan obat tertentu.
4. Pengaturan jadwal
Menyiapkan jadwal untuk sesi radioterapi yang mungkin dilakukan beberapa kali dalam seminggu selama beberapa minggu.
Komplikasi dan Efek Samping Radioterapi
Seperti semua jenis pengobatan, radioterapi juga memiliki efek samping dan komplikasi yang mungkin terjadi, antara lain:
1. Efek samping lokal
Termasuk iritasi kulit, kemerahan, atau luka di area yang diradiasi. Efek samping ini sering kali sementara dan dapat diatasi dengan perawatan kulit yang tepat.
2. Kelelahan
Kelelahan adalah efek samping yang umum selama dan setelah radioterapi. Pasien sering merasa sangat lelah dan membutuhkan lebih banyak istirahat.
3. Efek samping tergantung lokasi
Efek samping dapat bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang diradiasi. Misalnya, radioterapi pada kepala dapat menyebabkan rambut rontok, sementara radioterapi pada perut dapat menyebabkan mual dan diare.
4. Efek jangka panjang
Beberapa efek samping mungkin muncul bertahun-tahun setelah pengobatan, seperti perubahan pada jaringan yang sehat di sekitar area yang diradiasi.
5. Komplikasi serius
Dalam kasus yang jarang, radioterapi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan pada organ vital atau jaringan sehat yang tidak dapat dipulihkan.
Artikel lainnya: 7 Gejala Kanker yang Sering Diabaikan
Biaya Radioterapi
Biaya radioterapi dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor termasuk jenis kanker, jenis radioterapi, jumlah sesi yang dibutuhkan, dan lokasi geografis tempat pengobatan dilakukan.
Umumnya, biaya radioterapi di rumah sakit swasta lebih tinggi dibandingkan dengan rumah sakit pemerintah atau fasilitas yang disubsidi.
Alat Radioterapi
Alat radioterapi yang digunakan tergantung pada jenis radioterapi yang diberikan. Alat utama untuk radioterapi eksternal adalah linear accelerator (linac), yang mampu menghasilkan sinar-X berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker.
Brachytherapy menggunakan sumber radiasi kecil yang ditempatkan langsung di atau dekat dengan tumor. Radioterapi sistemik menggunakan zat radioaktif yang dikonsumsi atau disuntikkan ke dalam tubuh.
Efek Samping Radioterapi Kanker Payudara
Efek samping radioterapi kanker payudara termasuk perubahan kulit, pembengkakan, kelelahan, nyeri, dan efek jangka panjang seperti jaringan parut.
Perawatan yang tepat dan konsultasi rutin dengan dokter dapat membantu mengelola dan mengurangi efek samping ini. Radioterapi adalah metode yang efektif dalam mengobati berbagai jenis kanker.
Meskipun memiliki beberapa efek samping, manfaatnya dalam menghancurkan sel kanker dan mengendalikan pertumbuhan tumor sangat signifikan.
Pasien yang menjalani radioterapi harus mendapatkan dukungan penuh dari tim medis dan keluarga untuk memastikan perawatan yang optimal dan pemulihan yang cepat.
Cara Mengatasi Efek Samping Radioterapi
Mengatasi efek samping radioterapi memerlukan perhatian dan perawatan khusus:
- Perawatan kulit: Gunakan pelembap yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi iritasi kulit.
- Istirahat yang cukup: Pastikan untuk mendapatkan cukup istirahat dan tidur yang berkualitas.
- Hidrasi dan nutrisi: Minum banyak air dan konsumsi makanan sehat yang seimbang.
- Pengelolaan rasa sakit: Obat penghilang rasa sakit yang diresepkan oleh dokter dapat membantu mengatasi nyeri.
- Konsultasi rutin: Rutin berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi dan mendapatkan penanganan yang tepat.
Vitamin untuk Pasien Radioterapi
Vitamin dan suplemen tertentu dapat membantu pasien radioterapi mengatasi efek samping dan mempercepat pemulihan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen. Beberapa vitamin yang mungkin bermanfaat termasuk:
- Vitamin E: Membantu perawatan kulit.
- Vitamin D: Mendukung kesehatan tulang.
- Vitamin B: Membantu mengatasi kelelahan.
- Antioksidan: Membantu melawan stres oksidatif pada sel.
Radioterapi Kanker Serviks
Radioterapi adalah salah satu metode utama untuk mengobati kanker serviks, sering kali dalam kombinasi dengan kemoterapi.
Radioterapi untuk kanker serviks dapat berupa radioterapi eksternal atau brachytherapy. Efek samping yang mungkin terjadi termasuk kelelahan, mual, diare, dan iritasi pada kulit di area perut dan panggul.
Radioterapi Kanker Nasofaring
Radioterapi adalah pengobatan utama untuk kanker nasofaring, yang sering kali dikombinasikan dengan kemoterapi.
Radioterapi dapat menyebabkan efek samping seperti radang tenggorokan, kesulitan menelan, mulut kering, dan perubahan rasa. Perawatan yang tepat dan pemantauan rutin dapat membantu mengurangi dampak efek samping ini.
Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga di Google Play dan App Store untuk mendapatkan tips dan informasi tentang kesehatan lainnya. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu ya!