Cytoxan (cyclophosphamide) adalah obat yang umum digunakan pada saat pasien kanker payudara menjalani kemoterapi. Obat ini bermanfaat untuk menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker. Biasanya Cytoxan dikombinasikan dengan obat lain untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan.
Sama dengan pengobatan kanker payudara lainnya, penggunaan Cytoxan juga perlu disertai dengan berbagai pertimbangan. Konsultasi dengan dokter tentu diperlukan sebelum memutuskan menggunakan obat tersebut.
Anda bisa mengenali mekanisme penggunaan Cytoxan serta efek sampingnya terlebih dahulu lewat penjelasan berikut ini.
Penggunaan Cytoxan untuk Kanker Payudara
Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan menjelaskan bahwa Cytoxan bekerja dengan cara merusak DNA sel kanker. Jadi, sel kanker tidak akan membelah dan kemudian akan mati.
Pada umumnya Cytoxan diberikan kepada pasien kanker payudara saat:
- Setelah operasi kanker payudara stadium awal untuk mengurangi risiko kekambuhan.
- Sebelum operasi untuk mengecilkan tumor stadium lanjut.
- Setelah operasi untuk mengobati tumor stadium lanjut.
Artikel Lainnya: Obat Herbal untuk Bantu Mengatasi Kanker Payudara
Obat ini hadir dalam bentuk tablet yang diminum sekali dalam sehari atau diberikan melalui infus. Lama penggunaan obat ini bergantung pada seberapa baik tubuh merespons obat, kondisi tubuh, serta obat lain yang digunakan.
Saat Cytoxan digunakan sebagai obat oral, langsung telan seutuhnya. Jangan memotong obat, mengunyah, ataupun menghancurkannya. Disarankan pula untuk menggunakan Cytoxan pada waktu yang sama setiap harinya.
Pastikan penggunaan obat ini sesuai dengan petunjuk pada resep yang telah diberikan dokter. Mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan secara detail petunjuk penggunaannya tersebut.
Dokter mungkin perlu menunda perawatan atau menyesuaikan lagi dosis Cytoxan kepada pasien. Hal ini akan bergantung pada bagaimana respons tubuh terhadap pengobatan serta efek samping yang dirasakan. Cytoxan tidak bisa dihentikan penggunaannya tanpa saran dari dokter.
Kombinasi Cytoxan dengan Obat Lain
Cytoxan sering dikombinasikan dengan obat Adriamycin dalam infus saat kemoterapi berlangsung. Kombinasi lainnya yang umum diaplikasikan adalah Taxotere dengan Cytoxan. Cytoxan juga bisa dikombinasikan dengan methotrexate, dan 5-fluorouracil.
Melansir Very Well Health, sebuah studi pada tahun 2017 melihat kombinasi Cytoxan dengan docetaxel (obat-obatan kemoterapi) sebagai kemoterapi neoadjuvant pada pasien kanker payudara primer HER2-negative. Peneliti menemukan bahwa kombinasi tersebut efektif melawan kanker payudara tripel negatif.
Namun, penelitian yang diterbitkan Clinical Cancer Research menunjukkan bahwa subtipe molekuler kanker payudara luminal A tidak mendapatkan manfaat dari kemoterapi adjuvant dengan Cytoxan.
Artikel Lainnya: Cara Terapi Hormon untuk Pengobatan Pasien Kanker Payudara
Risiko dan Efek Samping
Manfaat cytoxan untuk kanker payudara memang sudah diteliti. Namun, risiko serta efek samping penggunaan Cytoxan pada pasien kanker payudara tetap ada. Berikut di antaranya:
- Reaksi alergi (sesak napas, pembengkakan kaki atau pergelangan, ruam, bengkak pada tenggorokan).
- Potensi untuk membahayakan janin.
- Kemungkinan infertilitas.
- Neutropenia.
- Rambut rontok.
- Mual.
- Muntah.
- Diare.
- Kelelahan.
- Iritasi pada mulut.
- Gangguan siklus menstruasi.
- Kuku rapuh.
Saat Anda mengalami gejala yang tidak wajar setelah penggunaan Cytoxan, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Berikut adalah gejala yang dapat muncul:
- Demam dengan suhu 38 derajat Celcius atau lebih.
- Urine yang menyakitkan atau berdarah.
- Tinja yang hitam, lengket, atau berdarah.
- Memar atau pendarahan yang tidak biasa.
- Batuk atau pneumonia terus menerus.
Untuk mengurangi risiko dan efek sampingnya, perbanyak minum air mineral serta hindari alkohol dan kafein. Karena obat ini juga memengaruhi sistem, tidak dianjurkan melakukan vaksinasi selama masih menjalani pengobatan.
Pastikan penggunaan Cytoxan maupun obat kanker payudara lainnya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter. Manfaatkan layanan Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk pertanyaan lain seputar kanker payudara.
(PUT/JKT)