Mendeteksi dini penyakit kanker dapat meningkatkan peluang kesembuhan pasien. Biaya tes deteksi dini pun jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya perawatan, jika kanker sudah memasuki stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Karena itu, sangat penting bagi tiap orang untuk melakukan deteksi dini kanker, apalagi jika memiliki riwayat dalam keluarga.
1. Kanker payudara
Menurut data Rumah Sakit Kanker Dharmais, selama tahun 2012–2013, kanker payudara merupakan salah satu dari 3 jenis kanker terbanyak di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Berikut ini hal-hal yang wajib Anda ketahui mengenai pemeriksaan skrining kanker payudara:
- Rutin melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) sejak usia 20 tahun. Jika teraba ada perbedaan di payudara, segera konsultasi lebih lanjut dengan dokter.
- Wanita yang berusia 40–44 tahun disarankan untuk memulai deteksi kanker payudara dengan mammogram, yaitu tes dengan menggunakan sinar-X atau radiasi untuk memantau perkembangan dalam jaringan di payudara.
- Wanita yang berusia 45–54 tahun disarankan untuk melakukan mammogram setiap tahun.
- Wanita yang berusia 55 tahun ke atas dianjurkan untuk melakukan mammogram 2 tahun sekali.
- Jika Anda memiliki riwayat kanker payudara, harus melakukan skrining secara dini dan konsultasi langsung dengan dokter.
2. Kanker serviks
Indonesia menempati nomor dua tertinggi penderita kanker serviks di dunia, dimana terdapat 21.000 kasus kanker serviks setiap tahunnya. Semakin dini kanker serviks ditemukan, maka angka kesempatan hidup akan semakin besar. Berikut ini adalah anjuran pemeriksaan skrining kanker serviks:
- Pemeriksaan kanker serviks disarankan sudah dilakukan pada usia 21 tahun.
- Wanita yang berusia 21–29 dan sudah aktif melakukan hubungan seksual disarankan untuk pap smear setiap 3 tahun sekali.
- Wanita yang berusia 30–65 tahun dan sudah aktif melakukan hubungan seksual disarankan untuk pap smear dan tes HPV setiap 5 tahun sekali.
- Wanita yang telah melakukan histerektomi (pengangkatan rahim dan serviks) tidak perlu melakukan tes lagi.
- Wanita yang telah divaksinasi HPV harus tetap dilakukan skrining sesuai anjuran kelompok umurnya.
3. Kanker usus besar
Penderita kanker usus besar di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Berikut jenis pemeriksaan untuk mendeteksi kanker usus besar:
- Tes darah samar setiap tahun.
- Tes imunokimia feses setiap tahun.
- Jika hasil tes positif harus dilanjutkan kolonoskopi.
4. Kanker paru
Pemeriksaan dini kanker paru disarankan pada orang-orang yang memiliki persyaratan sebagai berikut:
- Usia 55–74 tahun.
- Riwayat merokok minimal 30 pak per tahun dan masih merokok sampai sekarang.
- Riwayat merokok minimal 30 pak per tahun namun telah berhenti dalam waktu 15 tahun terakhir.
Pemeriksaan kanker paru yang disarankan adalah pemeriksaan CT scan paru dosis rendah (low-dose CT scan).
Selain deteksi dini kanker, Anda juga perlu melakukan pencegahan kanker dengan menerapkan pola hidup sehat. Di antaranya dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, rutin olahraga, mencukupi jam tidur selama 8 jam, tidak merokok, serta mengelola stres dengan baik.
Itulah penjelasan mengenai deteksi dini kanker yang perlu diketahui. Apabila Anda mengalami salah satunya, bisa melakukan konsultasi awal lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter. Jika gejala semakin mengganggu atau parah, segera periksa ke dokter.
[RS/ RVS]
h