Bagi penderita kanker darah, rasa sedih, kaget, dan takut bisa bercampur aduk menjadi satu. Tidak jarang penderita menjadi depresi dan tidak mau berobat. Namun tidak pada sosok Ani Yudhoyono. Mantan Ibu Negara RI ke-6 yang di media sosial kerap disapa “Bu Ani” ini tetap kuat menjalani rangkaian pengobatan berkat kuatnya dukungan keluarga.
Sebelumnya diketahui bahwa sejak 2 Februari 2019, Ani Yudhoyono tengah dirawat secara intensif di National Universtiy Hospital, Singapura, atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.
Dalam pernyataan resminya pada Rabu (13/2) kemarin, SBY mengungkapkan kondisi kesehatan istrinya serta meminta dukungan dan doa untuk kesembuhannya. Dari foto-foto yang beredar di internet serta akun media sosial, anak serta menantu Ani Yudhoyono terlihat setia mendampingi selama menjalani pengobatan.
Peran keluarga bagi penderita kanker darah
Kanker merupakan penyakit yang dianggap sulit untuk disembuhkan. Pengobatannya yang cukup menyiksa pun membuat mereka yang terkena kanker mungkin menyerah sebelum menyelesaikannya.
Oleh sebab itulah, dukungan keluarga ternyata sangat dibutuhkan penderita untuk turut menjaga kesehatan mental, sehingga berpengaruh juga pada proses penyembuhan. Lebih jauh lagi, berikut ini adalah yang perlu dilakukan oleh keluarga saat memiliki anggota keluarga yang terdiagnosis kanker:
-
Memberikan semangat dan dukungan penuh
Keluarga dapat membantu menjaga pola pikir pasien tetap positif bahwa ia dapat sembuh. Selain itu, dukungan keluarga untuk selalu memberikan semangat selama penderita juga sangat diperlukan.
Sehingga, dalam menjalani rangkaian pengobatan, penderita tidak mudah menyerah terhadap sakit yang dirasakan. Bila memang kerabat Anda ada yang mengalami kanker darah, jangan lupa sampaikan bahwa keluarga sangat menyayanginya dan menantikan kesembuhannya.
-
Sabar dan pengertian mendampingi penderita
Setiap orang yang didiagnosa kanker pasti akan melewati berbagai fase seperti depresi, putus asa, emosi dan marah. Semua ini harus dihadapi keluarga dengan sabar dan penuh pengertian.
Karena jika tidak, keluarga dapat menyebabkan penderita berpikiran negatif, yang mana hal ini dapat membuat kondisi kesehatannya semakin menurun.
-
Sumber informasi
Setelah memberikan dukungan mental, yang perlu dilakukan keluarga ialah memberikan dukungan informasi dengan selalu memberikan penjelasan mengenai kondisi penderita, tanpa menutupinya.
Misalnya saat kondisi membaik, beritahukan agar penderita semakin semangat. Sebaliknya ketika kondisi memburuk, beritahu dengan perlahan dan hati-hati sambil tetap memberikan semangat.
Berikan pula informasi mengenai rencana pengobatan yang perlu dijalani, misalnya berapa kali ia akan menjalani kemoterapi dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu penderita untuk memahami kondisinya dan menerimanya dengan lapang dada.
-
Memberikan dukungan biaya
Yang terakhir adalah dukungan biaya. Pengobatan kanker tentu merogoh kocek yang cukup dalam. Tidak dapat dipungkiri, selain masalah hilangnya semangat, biaya juga kerap menghalangi penderita kanker untuk berobat hingga tuntas.
Dengan dukungan ini, penderita dapat fokus menjalani pengobatan tanpa harus menambah beban pikiran mengenai biaya yang harus dikeluarkan.
Penyakit kanker memang tak boleh dianggap remeh, termasuk kanker darah seperti yang Ani Yudhoyono. Namun, dengan dukungan dari keluarga, bukan tak mungkin penderita dapat sembuh.
Adanya dukungan keluarga, serta semangat menjalani pengobatan dan rasa optimis menyambut kesembuhan dari penderita kanker itu sendiri merupakan faktor-faktor yang penting dalam penyembuhan penyakit kanker. Tetap semangat, Bu Ani!
[NP/ RVS]