Sampai saat ini, penyakit kanker menempati urutan kedua tertinggi penyebab kematian di dunia. Dalam waktu dekat, angka kematian akibat penyakit ini diperkirakan naik ke peringkat pertama, menyalip angka kematian akibat penyakit kardiovaskular. Bagaimana dengan angka kematian akibat kanker di Indonesia?
Apa itu Kanker?
Kanker merupakan istilah dari sekumpulan penyakit yang dapat mengenai berbagai bagian tubuh. Padanan kata lain dari kondisi ini bisa berupa tumor ganas, karsinoma, atau neoplasma.
Kanker terjadi ketika ada sel-sel abnormal di dalam tubuh yang terbentuk cepat melampaui batas normal. Sel abnormal ini kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, biasanya yang lokasinya masih berdekatan.
Kanker yang menyebar ke organ tubuh lain disebut sebagai metastasis. Kondisi metastasis inilah yang menyebabkan kematian utama akibat kanker.
Kondisi kanker yang paling sering ditemukan adalah kanker paru, kanker payudara, dan kanker usus besar. Sedangkan angka kematian terbesar disumbangkan oleh kanker paru, kanker usus besar, dan kanker lambung.
Artikel lainnya: Mencegah Kanker Serviks dengan Umbi Bit, Apakah Efektif?
Ancaman Penyakit Kanker yang Menyumbang Angka Kematian Tertinggi
Secara statistik, diperkirakan bahwa sekitar 1 dari 6 kematian terjadi karena penyakit kanker. Untuk skala global, penyakit ini merupakan penyebab kematian tertinggi kedua dan menyumbang kurang lebih 9,6 juta kematian di tahun 2018.
Sekitar 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara-negara berpendapatan rendah hingga sedang (low- and middle-income countries).
Angka kematian akibat penyakit pun diprediksi semakin meningkat. Ini berusaha dibuktikan oleh dua penelitian yang dimuat dalam jurnal The Lancet.
Penelitian tersebut mengatakan, bahwa kanker dapat menyalip penyakit kardiovaskular yang menempati peringkat atas sebagai penyakit yang menyebabkan kematian. Hal ini utamanya terjadi pada masyarakat negara-negara maju.
Pergeseran tren penyakit ini bisa terjadi karena penanganan penyakit kardiovaskular seperti stroke dan penyakit jantung di negara-negara maju sudah lebih baik. Dengan demikian, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular dapat berkurang. Sebaliknya, kanker malah menyusul sebagai penyakit mematikan nomor satu.
Artikel lainnya: Bisakah Kondom Mencegah Kanker Serviks?
Di Indonesia, peningkatan angka kematian akibat kanker ini mulai terlihat. Meski kanker masih menjadi penyebab kematian kelima terbanyak setelah stroke, hipertensi, diabetes dan gagal ginjal kronis, namun angka kematiannya naik dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen pada tahun 2018.
Salah satu sebabnya, penyakit mematikan ini kerap terlambat didiagnosis. Alhasil, pengobatannya juga ikut terlambat.
Pada tahap awal, gejala kanker sering tidak disadari, sehingga banyak penderitanya baru mencari pengobatan setelah muncul keluhan. Saat keluhan dan gejala muncul, tak jarang kondisi kanker yang ditemukan sudah dalam stadium lanjut.
Akhirnya, penderita yang dirawat sudah dalam kondisi yang kritis, angka keberhasilan pengobatan pun kecil.
Artikel lainnya: Benarkah Sinar Matahari Mampu Mencegah Kanker?
Faktor Risiko Penyebab Kanker
Sekitar satu per tiga kematian akibat kanker sering diakibatkan oleh faktor gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat.
Ada 5 faktor yang menyebabkan seseorang terkena penyakit ini. Antara lain berat badan berlebih, jarang makan buah dan sayur, jarang berolahraga atau aktivitas fisik, kebiasaan merokok, dan mengonsumsi alkohol yang berlebih.
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2016, dari kelima hal tersebut, merokok merupakan faktor risiko utama penyebab kanker di Indonesia.
Sedangkan di dunia, kebiasaan merokok menyumbangkan 20 persen kematian akibat kanker dan 70 persen kematian akibat kanker paru.
Cara Mencegah dan Menangani Kanker
Meski demikian, sekitar 30 sampai 50 persen kasus kematian dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor risiko tersebut. Selain itu, melakukan skrining rutin dan deteksi pada orang yang memiliki risiko, juga membantu sebagai cara pencegahan.
Sebagian jenis kanker juga berpeluang sembuh apabila terdeteksi dini dan segera ditangani.
Kini, sudah saatnya Anda lebih waspada dengan penyakit mematikan ini. Penyakit ini tidak mengenal ras, jenis kelamin dan usia. Untuk itu, mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati. Anda bisa memulainya dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, utamanya dengan menjaga pola makan, rutin berolahraga dan tidak merokok.
Untuk tahu lebih lanjut perihal kanker yang juga sebagai penyakit mematikan di dunia, sebaiknya jangan ragu konsultasi ke dokter, ya. Untuk konsultasi praktis dengan dokter, gunakan fitur Live Chat pada aplikasi KlikDokter.
(OVI/RPA)