Penikmat komedi stand up tentu berduka karena kepergian salah satu komika Indonesia, Gebi Ramadhan (24). Komika jebolan salah satu ajang kompetisi komedi stand up yang dikenal dengan SUCI 6 ini tutup usia pada hari Selasa (15/1) akibat penyakit kanker hati.
Kanker hati atau hepatocellular carcinoma (HCC) merupakan kanker yang terjadi pada sel hati, dan termasuk jenis kanker yang paling sering terjadi di dunia. Penyakit ini menduduki posisi keenam sebagai kasus penyakit kanker terbanyak dan paling sering menyebabkan kematian.
Setiap tahunnya, ada lebih dari 500 ribu kasus kanker hati yang didiagnosis di seluruh dunia dan 85 persen dari kasus tersebut terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, kanker hati juga termasuk ke dalam lima besar kasus penyakit kanker yang paling banyak terjadi. Jika dahulu kanker hati banyak dialami oleh kalangan lansia, yaitu di atas 65 tahun, kini trennya mulai bergeser. Kanker hati kini dapat menyerang kelompok usia muda, seperti yang terjadi pada Gebi Ramadhan. Dari segi jenis kelamin, kanker hati terjadi dua hingga empat kali lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Penyebab kanker hati yang perlu Anda ketahui
Sejauh ini, belum diketahui secara jelas penyebab pasti dari kanker hati. Namun, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kanker hati, yaitu:
-
Infeksi virus hepatitis B
Infeksi virus hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan hati yang permanen (penyakit hati kronik/chronic liver disease). Kondisi inilah yang kemudian menjadi cikal bakal kanker hati. Mereka yang pernah mengalami infeksi hepatitis B berisiko 100 kali lebih tinggi untuk mengalami kanker hati di kemudian hari.
-
Infeksi virus hepatitis C
Serupa dengan hepatitis B, infeksi virus hepatitis C pun dapat menyebabkan terjadinya penyakit hati kronis. Bila ini terjadi, maka risiko penderita mengalami kanker hati akan meningkat 17 kali lipat.
-
Sirosis hati
Sirosis hati adalah faktor risiko yang sebenarnya merupakan konsekuensi akhir dari infeksi hepatitis B maupun hepatitis C. Penderita hepatitis B dan hepatitis C yang mengalami kerusakan hati permanen akan berujung pada sirosis hati, dimana seluruh organ hati mengalami kerusakan.
-
Penderita HIV/AIDS
Infeksi HIV/AIDS memang bukan faktor risiko langsung. Namun, mereka yang mengalami HIV/AIDS akan rentan mengalami infeksi lain, termasuk infeksi hepatitis B dan C. Bila hal ini terjadi, hepatitis B atau C tersebut akan dengan cepat menjadi kanker hati.
-
Perlemakan hati tipe non alkoholik
Meski jarang, penyakit hati tipe non alkoholik (Non Alcoholic Fatty Liver Disease/NAFLD) juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati, terutama pada kondisi yang tidak mendapat penanganan yang tepat.
Mencegah kanker hati
Pencegahan kanker hati dapat dilakukan dengan mencegah dan mengontrol faktor risikonya. Salah satu yang paling besar dampaknya adalah melalui vaksinasi, khususnya vaksinasi hepatitis B. Imunisasi hepatitis B biasanya ditujukan untuk anak-anak.
Di Indonesia sendiri, imunisasi hepatitis B termasuk dalam imunisasi wajib yang diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah. Selain untuk anak-anak, orang dewasa pun dapat melakukan imunisasi hepatitis B, terutama bagi mereka yang berisiko, misalnya tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan bidan yang rentan terinfeksi virus tersebut.
Sebagian besar penyebab dan kanker hati seperti yang dialami komika Gebi Ramadhan adalah penyakit hati yang menyebabkan kerusakan hati permanen. Karena itu, pencegahan terbaik adalah dengan melakukan upaya melalui vaksinasi.
[NP/ RVS]