Terdapat beberapa perbedaan kanker payudara perempuan dan kanker payudara laki-laki yang perlu diketahui.
Hal ini penting, karena kanker payudara pada dasarnya dapat dialami oleh siapa pun. Kendati begitu, jenis keganasan ini lebih sering menjangkiti perempuan ketimbang laki-laki.
Berdasarkan American Cancer Society (ACS), sebanyak 1 dari 8 orang perempuan berisiko tinggi terkena kanker payudara. Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 281.550 perempuan terjangkit jenis keganasan ini pada tahun 2021.
Sementara itu, kanker payudara lebih jarang menjangkiti laki-laki. Pada tahun yang sama, kanker payudara diidap sekitar 2.650 laki-laki. Lantas, apa perbedaan kanker payudara pada perempuan dan laki-laki? Yuk cari tahu.
Sekilas Soal Kanker Payudara
Kanker payudara berkembang di saluran susu dan lobulus. Lobulus atau kelenjar payudara merupakan tempat produksi ASI.
Selama masa pubertas, peningkatan kadar hormon tertentu menyebabkan terbentuknya saluran susu dan lobulus pada perempuan.
Sementara itu, kadar hormon yang sangat rendah, menyebabkan jaringan payudara laki-laki tidak tumbuh semasif perempuan.
Akibatnya, laki-laki hanya memiliki saluran susu dan sedikit lobulus yang sebagian besar berupa jaringan lemak.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Kanker Payudara yang Harus Anda Tahu
Kanker payudara sendiri terjadi karena tingginya kadar hormon estrogen. Hormon ini biasanya diproduksi lebih banyak pada tubuh perempuan, ketimbang laki-laki.
Menanggapi peningkatan kadar hormon estrogen, sel-sel payudara lantas tumbuh dan membelah. Semakin banyak sel membelah, semakin besar risiko terjadinya kanker.
Sel payudara perempuan sangat aktif dan reseptif terhadap estrogen. Sementara sel payudara laki-laki tidak aktif dan kurang reseptif terhadap peningkatan estrogen.
Hal ini menyebabkan perempuan lebih berisiko mengembangkan kanker payudara, dibandingkan laki-laki.
Gejala Kanker Payudara Perempuan dan Laki-Laki
Kanker payudara pada perempuan dan laki-laki sama-sama dapat menimbulkan gejala benjolan di sekitar puting.
Benjolan kanker ini dapat menyebabkan kulit sekitar puting mengalami ruam, gatal, menebal, mengeras, dan bersisik.
Meski begitu, menurut National Health Service (NHS) Inggris, sebagian besar benjolan payudara bukan bersifat kanker.
Pada laki-laki, benjolan payudara terjadi karena pertumbuhan lipoma maupun kista. Lipoma merupakan benjolan lemak yang kerap tumbuh di antara kulit dan lapisan otot yang mendasarinya.
Sementara itu, kista merupakan pertumbuhan daging yang abnormal. Biasanya, kista bukanlah kanker. Daging tumbuh ini berisi cairan atau zat setengah padat yang terkadang menyebabkan nyeri.
Kista dapat dialami pula oleh perempuan dan menyebabkan benjolan nonkanker. Selain itu, perempuan juga dapat mengembangkan benjolan nonkanker lain seperti fibroadenoma, yaitu sejenis tumor jinak payudara.
Artikel Lainnya: 4 Makanan Pemicu Kanker Payudara
Perbedaan Kanker Payudara Perempuan dan Laki-Laki
Perbedaan kanker payudara laki-laki dan perempuan dapat diketahui dari faktor risikonya.
Pada dasarnya, baik perempuan dan laki-laki sama-sama memiliki faktor yang meningkatkan risiko keganasan tersebut.
Faktor yang dimaksud meliputi usia, genetika, riwayat keluarga pengidap kanker payudara, obesitas, penggunaan rokok dan alkohol, kurangnya aktivitas fisik, hingga pernah terpapar radiasi.
Meski begitu, terdapat faktor risiko yang membedakan pertumbuhan kanker payudara perempuan dan laki-laki.
1. Faktor Risiko Perempuan
Seperti telah disampaikan, menjadi perempuan sendiri merupakan salah satu faktor yang meningkatkan risiko pertumbuhan kanker payudara.
Hal ini karena sel payudara perempuan sangat aktif dan reseptif terhadap estrogen. Sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.
Selain itu, berikut faktor risiko kanker payudara lainnya bagi perempuan.
- Menstruasi
Mengutip National Breast Cancer, kanker payudara berisiko dialami perempuan yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun dan menopause setelah umur 55 tahun.
- Reproduksi
Perempuan yang tidak pernah melahirkan berisiko tinggi mengalami kanker payudara. Risiko ini juga dialami oleh perempuan yang pertama kali melahirkan di usia tua.
- Jaringan Payudara Padat
Faktor risiko selanjutnya yaitu jaringan payudara. Jaringan payudara perempuan yang lebih padat, membuat pertumbuhan benjolan awal kanker lebih sulit dideteksi. Hal ini dibandingkan dengan laki-laki.
Artikel Lainnya: Wanita, Ini Cara Sederhana Mencegah Kanker Payudara
2. Faktor Risiko Laki-Laki
Terdapat beberapa faktor risiko kanker payudara pada laki-laki. Berikut pemaparannya:
- Sindrom Klinefelter
Disampaikan dr. Atika, laki-laki penderita sindrom klinefelter berisiko lebih tinggi mengalami kanker payudara.
Hal ini karena penderita sindrom klinefelter memiliki kelebihan kromosom X dan kadar estrogen yang lebih tinggi dibandingkan orang normal. Sementara itu, level androgennya lebih rendah.
“Pertumbuhan sel payudara itu kan bergantung pada hormon estrogen, sehingga ketika level estrogen tinggi maka jaringan payudara cenderung membesar,” jelas dr. Atika.
“Maka itu, penderita klinefelter memiliki gejala ginekomastia (pertumbuhan jaringan payudara pada laki-laki). Penderita klinefelter juga memiliki risiko kanker payudara 20-60 kali lebih tinggi dibandingkan populasi normal,” dia menambahkan.
- Mutasi Genetik
Laki-laki yang mengalami mutasi gen CHEK2, PTEN dan PALB2 berisiko lebih tinggi mengembangkan kanker payudara.
- Kondisi Testis
Terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko kanker payudara pada laki-laki.
Kondisi yang dimaksud di antaranya testis tidak turun, riwayat testis pernah diangkat melalui operasi, hingga memiliki riwayat gondok saat dewasa.
Itu dia perbedaan kanker payudara perempuan dan kanker payudara laki-laki. Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar kanker, konsultasi ke dokter via Live Chat.
(OVI/JKT)
Referensi:
Medical News Today. Diakses 2021. What is the difference between male and female breast cancer?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2021. Breast Cancer.
American Cancer Society. Diakses 2021. How Common is Breast Cancer?
National Breast Cancer Foundation. Diakses 2021. Cancer Risk Factor.