Selain kanker yang disebabkan oleh virus seperti kanker serviks, penyebab kanker lainnya tak ada yang pasti. Umumnya, sebagian orang tahu bahwa kanker bisa terjadi karena adanya faktor keturunan, pola hidup tidak sehat, serta paparan kimia dalam jangka waktu yang lama. Ternyata, polip di usus juga bisa berubah menjadi kanker. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perubahan tersebut?
Berdasarkan penjelasan dari dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, polip adalah pertumbuhan jaringan di dinding usus berupa gumpalan-gumpalan kecil yang menjorok ke arah lumen usus (saluran di dalam pembuluh).
Polip biasa bersifat jinak, tetapi bisa menyebabkan perdarahan pada saluran cerna. “Apabila dibiarkan terus-menerus, perdarahan ini dapat berakibat fatal,” tegas dr. Theresia. Oleh sebab itu, polip mesti segera mendapatkan tindakan medis.
Beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko polip usus, antara lain:
- Peradangan pada usus
- Adanya riwayat keluarga yang memiliki masalah polip usus atau kanker usus
- Obesitas dan aktivitas fisik yang rendah
- Diabetes mellitus tipe 2
Jenis-jenis polip yang berkaitan dengan kanker
Umumnya, polip usus tidak menimbulkan gejala yang khas, sehingga para ahli menyarankan Anda untuk melakukan skrining atau cek kesehatan secara rutin.
Polip usus yang ditemukan pada tahap ringan biasanya masih dapat disembuhkan dengan tuntas. Namun, apabila polip usus ditemukan saat tahapannya sudah lanjut, seringnya bisa berakibat fatal.
Polip usus terbagi menjadi tiga jenis, yakni polip adenomatosa, hiperplastik, dan inflamasi. Perlu diketahui bahwa ketiga jenis polip ini berkaitan dengan kanker usus. Detailnya bisa dibaca selengkapnya di bawah ini.
-
Adenomatosa
Sebagian besar polip termasuk ke dalam kategori ini. Kabar baiknya, meski bersifat ganas, hanya ada sedikit sekali kasus polip adenomatosa berkembang menjadi kanker.
-
Hiperplastik
Polip ini paling sering terjadi di usus besar dan rektum. Ukuran dari polip hiperplastik adalah sekitar 5 mm dan sangat jarang berkembang menjadi kanker.
-
Inflamasi
Hati-hati bila Anda terkena polip inflamasi. Pasalnya, polip jenis ini dapat menyertai serangan kolitis ulsertif atau penyakit Crohn. Meski kehadiran polip jenis ini sebetulnya tidak terlalu berbahaya, tetapi jika polip inflamasi terlanjur memicu penyakit Crohn, maka risiko mengalami kanker usus besar akan meningkat.
Berapa lama polip usus berubah menjadi kanker?
Menurut American College of Gastroenterology, polip membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk tumbuh menjadi kanker. Namun, tak semua orang yang memiliki polip di usus akan mengalaminya. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, perubahan tersebut juga bergantung ada jenis polip yang dimiliki.
Selain itu, bisa juga terdapat faktor lain yang dapat mempersingkat periode waktu 10 tahun, misalnya usia yang lebih tua. Berdasarkan sebuah penelitian tahun 2014, sebanyak 6 persen penderita polip usus besar terdiagnosis kanker usus 3-5 tahun kemudian.
Apabila polip di usus berukuran kecil (kurang dari 5 mm) dan jumlahnya sedikit, maka risiko untuk berubah menjadi kanker usus juga tidak tinggi. Beda halnya jika polip berukuran 10 mm atau lebih dan jumlahnya lebih dari 2, Anda harus mewaspadainya.
Bahkan meski polip sudah diangkat, Anda tetap harus memeriksakannya untuk memastikan polip tidak kembali tumbuh dan berubah menjadi kanker.
Penyebab kanker usus
Dikatakan oleh dr. Atika dari KlikDokter, kanker usus merupakan kondisi akibat perpaduan banyak faktor, seperti genetik.
“Pemilik mutasi gen tertentu akan memiliki polip usus yang bersifat turunan, dan penderita polip turunan ini memiliki risiko hampir 100 persen mengalami kanker usus saat berusia 40 tahun,” ungkapnya.
Faktor lingkungan juga berperan besar, terutama dalam hal makanan. Pola makan yang dikenal luas berkaitan dengan kejadian kanker usus adalah:
- Pola makan tinggi daging merah dan lemak hewani
- Kurang mengonsumsi serat
- Kurang mengonsumsi sayur dan buah
Risiko kanker usus akan meningkat jika pemilik pola makan di atas memiliki berat badan berlebih (obesitas) pada pria, dan secara paradoks tubuh kurus pada wanita.
Merokok, konsumsi alkohol, dan gaya hidup sedenter (kurang berolahraga) juga berkaitan dengan peningkatan risiko mengalami kanker usus. Begitu juga dengan adanya riwayat penyakit tertentu.
“Apabila Anda sebelumnya mengalami penyakit radang usus misalnya penyakit kolitis ulsertif atau Crohn, maka kemungkinan kanker usus meningkat,” pungkas dr. Atika.
Kebanyakan polip usus memang tidak berbahaya, tetapi pada beberapa kasus polip menjadi ganas dan berubah jadi kanker. Waktu yang dibutuhkan umumnya 10 tahun, tetapi sebagian kasus bisa kurang dari itu. Untuk mencegahnya, ubah pola hidup menjadi lebih sehat, yaitu dengan olahraga rutin, diet tinggi serat, menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, menjauhi minuman beralkohol, serta skrining rutin khususnya Anda yang punya riwayat kanker usus dan berusia lebih dari 50 tahun.
(RN/ RVS)