Kanker hati adalah 1 dari 5 jenis kanker yang paling banyak mengakibatkan kematian.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kanker hati menyebabkan lebih dari 700.000 kematian, dari 9 juta kematian akibat kanker.
Meski penyebab kanker sebenarnya belum diketahui pasti, namun penyakit ini sering dikaitkan dengan beberapa faktor risiko, seperti gaya hidup yang tidak sehat.
Salah satu gaya hidup tidak sehat yang dianggap berhubungan dengan terjadinya kanker hati adalah kebiasaan minum alkohol.
Apakah benar alkohol bisa menjadi penyebab kanker hati? Mari simak penjelasannya berikut ini.
Bagaimana Alkohol Picu Kanker Hati?
Tidak hanya menyebabkan mabuk, alkohol bisa berefek jangka panjang bagi kesehatan tubuh.
Saat dikonsumsi dalam jumlah besar maupun dalam jangka waktu lama, alkohol dapat memunculkan gangguan hati yang disebut penyakit perlemakan hati akibat alkohol (alcoholic fatty liver disease).
Mekanisme pasti terjadinya penumpukan lemak pada peminum alkohol kronis masih belum jelas. Namun, hal ini diperkirakan berhubungan dengan kegagalan hati mencerna lemak dari proses metabolisme alkohol.
Hal ini bisa berlangsung cepat, bahkan hanya dua hari setelah mengonsumsi alkohol dalam jumlah sangat tinggi. Biasanya, akan tampak perubahan berupa munculnya lemak pada sel-sel hati setelah banyak konsumsi alkohol.
Hanya saja, bila konsumsi alkohol dihentikan, hati akan kembali normal. Lain halnya bila konsumsi alkohol dilanjutkan dalam jangka waktu lama, misalnya 10 atau 20 tahun.
Artikel lainnya: Ketahui Kadar Alkohol di dalam Berbagai Jenis Minuman Keras
Dalam jangka waktu lama, dampak konsumsi alkohol akan membuat hati Anda makin buruk. Timbunan lemak akan terjadi pada banyak sel hati dan akan sangat mengganggu fungsi hati.
Padahal, hati berfungsi untuk menetralkan zat berbahaya yang masuk ke tubuh, berperan dalam proses pencernaan lemak, dan pembentukan protein. Bayangkan bila fungsi hati terganggu akibat konsumsi alkohol.
Sampai saat ini, penyebab kanker hati belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, ada beberapa hal yang membuat faktor risiko semakin tinggi, yaitu:
-
Hepatitis B dan C
Hepatitis B dan C adalah salah satu faktor risiko tertinggi penyebab kanker hati.
Kedua jenis hepatitis itu diduga menjadi penyebab 75 persen kasus kanker hati di seluruh dunia.
-
Sirosis Hati
Sirosis adalah pengerasan hati. Sirosis hati terjadi sebagai akhir dari infeksi hepatitis B maupun hepatitis C.
-
Perlemakan Hati Tipe Non-Alkoholik
Penyakit hati tipe non-alkoholik (non-alcoholic fatty liver disease/NAFLD) memang jarang terjadi.
Hanya saja, hal ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker hati, terutama pada kondisi yang tidak mendapat penanganan yang tepat.
-
HIV/AIDS
Ini sebenarnya bukan faktor risiko langsung. Hanya saja, orang dengan HIV/AIDS rentan mengalami infeksi lain, termasuk hepatitis B dan C.
Bila sampai terjadi, kedua jenis hepatitis tersebut akan menjadi kanker hati.
Artikel lainnya: Minum Alkohol Bisa Merusak Gigi dan Mulut, Ini Daftar Efek Buruknya
Cegah Kanker Hati, Jauhi Alkohol
Memang alkohol bukan merupakan satu-satunya penyebab utama kanker hati. Akan tetapi, alkohol tetap sangat berbahaya bagi organ hati, apalagi jika Anda sering mengonsumsinya dan berlangsung dalam waktu lama.
Untuk menekan risiko terkena kanker hati, terapkanlah gaya hidup sehat dan jauhi alkohol.
Selain itu, hindari pergaulan tidak sehat seperti melakukan seks bebas serta narkoba jarum suntik.
Dengan menerapkan perilaku pergaulan sehat, tentunya Anda akan terhindar dari risiko infeksi hepatitis B dan HIV, yang merupakan penyebab kanker hati.
Yang terakhir, lindungi diri dan keluarga dengan melakukan vaksinasi hepatitis terutama hepatitis B.
Demikian penjelasan mengenai hubungan antara konsumsi alkohol dan kanker hati.
Konsumsi alkohol dalam jangka panjang atau berlebihan dapat menimbulkan timbunan lemak pada sel hati, yang nantinya bisa mengganggu fungsi hati.
Oleh karena itu, untuk menekan risiko terjadinya kanker hati, terapkanlah gaya hidup sehat secara konsisten.
Baca artikel-artikel kesehatan lainnya hanya di aplikasi KlikDokter. Anda juga dapat tanya-tanya langsung dengan dokter melalui layanan Live Chat 24 jam.
[RS]