Sering Sulit Menelan Bisa Jadi Tanda Kanker Kepala dan Leher

Kondisi sulit atau nyeri saat menelan sering dianggap remeh bagi kebanyakan orang. Beberapa orang menganggap sulit menelan hanya disebabkan oleh air liur kering, akibat batuk, atau radang tenggorokan.

Padahal, sulit menelan bisa menjadi salah satu gejala penyakit mematikan seperti kanker kepala dan kanker leher.

Mengunyah dan menelan merupakan aktivitas yang melibatkan pergerakan bibir, gigi, lidah, serta otot-otot lain di dalam mulut.

Tidak hanya itu, rahang juga merupakan bagian tubuh yang berperan penting saat mengunyah, menelan, maupun berbicara. Oleh karena itu, jika mengalami kesulitan atau sakit saat menelan, aktivitas sehari-hari Anda bisa terganggu.

Penderita kanker kepala dan kanker leher juga dapat mengalami gejala seperti sakit tenggorokan dan suara serak.

Artikel Lainnya: Sulit Menelan Makanan, Waspada Difteri

Kanker leher dan kepala merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan munculnya tumor ganas. Tumor ganas dapat muncul di jaringan atau organ sekitar leher dan kepala.

Kanker leher dan kepala diawali dengan munculnya sel skuamosa yang melapisi permukaan lembap di kepala dan leher. Sel skuamosa pada kanker kepala atau leher bisa ditemukan di pipi, di dalam mulut, hidung, dan tenggorokan.

Hal ini dibenarkan oleh dr. Sara Elise Wijono. Ia mengatakan, “Kanker kepala dan leher memang bisa menyebabkan kesulitan menelan bagi penderitanya. Jika kankernya membentuk benjolan terutama di area tenggorokan, maka ini bisa jadi sumbatan yang nantinya menimbulkan keluhan sulit menelan.”

Untuk mendiagnosis kanker kepala dan leher, Anda perlu melakukan beberapa tes atau pemeriksaan fisik.

Artikel Lainnya: Sakit Tenggorokan Sebelah? Ternyata Ini Penyebabnya!

Melansir Cancer Council, dokter dapat mendiagnosis kanker menggunakan sinar-x tipe film yang dikenal sebagai videofluoroscopic swallow study (VFSS) atau modified barium swallow (MBS).

Tujuan tes untuk memeriksa apakah makanan dan cairan dapat turun ke saluran pencernaan dengan cara yang benar.

Dokter juga dapat melakukan tes evaluasi menelan seperti fibre-optic endoscopic evaluation of swallowing (FEES) selama nasendoscopy. Hasil pemeriksaan atau tes tersebut dapat membantu dokter dalam menegakkan diagnosis kanker.

Selain sulit menelan, ada beberapa gejala lain dari kanker kepala dan kanker leher yang harus diwaspadai, seperti:

• Muncul benjolan atau bengkak di sekitar kepala dan leher.
• Bau mulut.
• Muncul lesi atau luka di dalam rongga mulut.
• Sering mengalami hidung tersumbat.
• Sering mimisan atau hidung mengeluarkan cairan yang bukan berbentuk darah atau ingus.
• Penglihatan ganda atau berbayang.
• Sering mati rasa di area wajah.
• Perdarahan atau nyeri di sekitar mulut.
• Telinga sering berdenging.
• Penurunan berat badan tanpa sebab atau tanpa diet.
• Tubuh terasa lemas meski sudah istirahat cukup.

Artikel Lainnya: Sakit Saat Menelan, Ini Makanan yang Harus Dihindari

Menurut dr. Sara Elise, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter bila sering mengalami kondisi sulit menelan. Terlebih jika keluhan sulit menelan dibarengi dengan beberapa gejala kanker seperti yang telah dijelaskan di atas.

Kondisi sulit menelan yang sudah parah ditandai dengan kesulitan menelan makanan yang teksturnya cair.

Apabila ditemukan sel kanker di area tenggorokan, dokter dapat segera merencanakan perawatan dan pengobatan yang tepat. Dokter dapat melakukan pembedahan di area rahang, mulut, tenggorokan, laring atau faring.

Itu dia beberapa informasi seputar gejala kanker kepala dan leher yang ditandai dengan kesulitan menelan. Untuk tahu informasi kesehatan lainnya, Anda dapat membaca artikel di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)