Gejala kanker paru tahap awal umumnya tidak disadari oleh sebagian orang. Gejala atau tanda kanker paru-paru biasanya mulai dirasakan ketika sudah berada di tahap akhir.
Kendati begitu, ada beberapa gejala awal kanker paru yang muncul dan dapat Anda amati. Deteksi dini sangat diperlukan untuk membantu menemukan risiko, diagnosis, dan pengobatan ke depannya.
Berikut beberapa gejala kanker paru-paru tahap awal yang wajib Anda ketahui.
1. Batuk Berkepanjangan
Batuk yang diakibatkan oleh virus atau infeksi pernapasan lain pada umumnya akan hilang dalam waktu 2 minggu. Sedangkan batuk yang disebabkan oleh peradangan di saluran pernapasan bawah biasanya dapat berlangsung selama beberapa bulan.
Namun, jika batuk kering atau berdahak tak kunjung hilang selama beberapa waktu, segera periksakan ke dokter. Dikhawatirkan, batuk cberkepanjangan tersebut merupakan tanda awal dari kanker paru.
2. Perubahan Batuk
Apabila Anda punya kebiasaan merokok dan sering mengalami batuk, sebaiknya perhatikan beberapa perubahan yang dapat terjadi. Misalnya, perhatikan apakah suara batuk yang muncul terdengar lebih dalam atau lebih serak. Segera ke dokter untuk periksa jika batuk disertai darah atau dahak berlebih.
Artikel Lainnya: Gejala Kanker Paru Sesuai Stadium
3. Perubahan saat Bernapas
Apakah Anda mudah lelah setelah naik tangga? Atau Anda jadi gampang lelah sekaligus sesak napas saat melakukan aktivitas ringan? Jika iya, sesak napas dan gampang lelah mungkin dapat menjadi gejala dari kanker paru.
Sebab, kanker dapat memblokir atau menyempitkan saluran pernapasan. Sesak napas juga bisa terjadi akibat adanya penumpukan cairan dan adanya tumor di organ paru.
4. Rasa Nyeri di Dada
Kanker paru bisa menyebabkan rasa nyeri di dada, bahu, atau punggung. Nyeri yang muncul tidak selalu terjadi bersamaan dengan kondisi batuk, ya. Beritahu dokter apabila rasa nyeri di dada terasa tajam, tumpul, terus menerus, atau hilang dan timbul.
5. Muncul Suara Mengi
Ketika saluran pernapasan menyempit, terblokir, atau sedang mengalami peradangan, paru-paru akan memproduksi mengi. Mengi adalah suara yang mirip siulan dan muncul ketika sedang bernapas. Penyebabnya tak hanya karena alergi atau asma, mengi juga bisa disebabkan oleh adanya kanker paru.
Artikel Lainnya: Harapan Hidup Pasien Kanker Paru Berdasarkan Stadiumnya
6. Suara Serak dan Parau
Jika suara Anda mengalami perubahan yang signifikan, seperti menjadi lebih dalam, rendah, serak, atau parau, segera konsultasi ke dokter. Suara serak yang bertahan lebih dari dua minggu dapat berhubungan dengan kondisi kanker paru. Hal ini bisa disebabkan oleh tumor yang menekan saraf pengatur kotak suara.
7. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan sebanyak 5 kilogram atau lebih dan tidak diketahui penyebabnya dapat berhubungan dengan kanker paru-paru atau kanker lainnya. Pasalnya, sel kanker akan menyerap energi yang dihasilkan oleh tubuh dan menyebabkan berat badan menurun.
8. Tulang Terasa Nyeri
Nyeri akibat kanker paru yang terasa di punggung atau di area tubuh lainnya dapat menjadi berat saat Anda berbaring di malam hari. Sebagian orang juga akan sulit untuk membedakan antara nyeri tulang dan otot. Namun, nyeri tulang biasanya akan dirasakan lebih parah jika tubuh Anda bergerak.
9. Nyeri Kepala
Sel kanker yang sudah menyebar ke otak dapat menyebabkan nyeri di kepala. Selain itu, tumor yang menekan pembuluh darah besar (yang membawa darah dari tubuh bagian atas ke jantung) juga bisa memicu nyeri kepala atau bahkan migrain.
Apabila Anda merokok lebih dari 30 bungkus per tahun, aktif merokok, berada di rentang usia 55-80 tahun, atau punya riwayat merokok selama 15 tahun ke belakang, segera lakukan pemeriksaan kesehatan paru-paru.
Anda disarankan untuk melakukan deteksi dini lewat CT-scan paru. 40 persen orang terdiagnosis kanker paru saat penyakitnya sudah berjalan cukup lama atau telah mencapai stadium 3.
Segera periksa ke dokter jika mengalami gejala-gejala kanker paru di atas. Dokter akan memastikan diagnosis dan melakukan penanganan sesuai kondisi kesehatan Anda. baca terus artikel kesehatan tentang kanker paru di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)